Eps 7. Maaf

2.8K 204 24
                                    

🍁🍁🍁🍁
Tak perduli aku siapa
Yang jelas aku menginginkannya...

(Diary Stefan)

Happy reading sayang sayangkuh.. 💋💋

🌹🌹🌹🌹

Sejak kejadian dua bulan yang lalu. Tepatnya saat di hadang oleh para preman di jalan.
Stefan tidak pernah menanyakan apapun pada Yuki. Begitupun dengan Yuki yang bersikap seperti biasanya. Namun tidak dengan Stefan,, yang justru mulai memperhatikan Yuki secara diam diam.

Yuki sendiri merasa beberapa minggu terakhir ini Stefan terlihat aneh. Bahkan saat ia pantau lewat CCTV pun ia tidak melihat Stefan bersama dengan Lissa seperti sebelumnya. Di tambah lagi dengan kepergian Paman,, Bibi serta Lissa yang berlibur ke Itali. Stefan seolah biasa saja di tinggal pergi oleh kekasihnya itu.

****

Saat ini Yuki mengajak Stefan ke perkebunan miliknya yang ada di daerah bogor.
Yang Yuki sebut sebagai tempat kenangan terindahnya bersama orang tuanya.

Stefan memandang takjub pemandangan indah di depannya.
Keduanya berada di atas bukit tinggi hingga keduanya dapat menatap hamparan indah di bawahnya.

Namun yang membuat Stefan terpaku adalah sosok Yuki. Yang membuatnya selalu merasakan hal yang aneh.

Untuk sesaat ia masih menatap intens Yuki yang tengah serius memandang alam sekitar.

"Ia terlihat lucu saat tengah serius seperti itu,," batinnya di sertai senyuman di wajah tampannya.
"Ayolah saat bersama Lissa saja aku tidak pernah memandangnya seintens ini." Lanjutnya merasa aneh.

"Yukiii.."
Teriakan Stefan membuat Yuki kaget. Dan lebih kaget lagi saat tubuhnya sudah berada dalam dekapan Stefan.

 Dan lebih kaget lagi saat tubuhnya sudah berada dalam dekapan Stefan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stefan mendekapnya erat dari belakang.
Jantung keduanya terasa berdegup sangat kencang.
Yuki dengan degup jantung kekagetannya.
Dan Stefan dengan degup jantung ketakutan melihat Yuki yang seolah hampir jatuh dari atas bukit.

Stefan membalikkan tubuh mungil Yuki dengan perlahan. Kedua tangan besarnya membingkai wajah baby Yuki dan menatapnya dengan penuh kekhawatiran. Yuki dapat melihat itu semua,, tanpa sandiwara yang selama ini ia lihat.

'Why' batinnya bertanya.

****

"Apa yang kamu lakukan Ki?? Apa kamu berniat bunuh diri. Haahh??"
Stefan bertanya dengan nada membentak. Membuat Yuki terkesiap,, kaget.

"S..siapa y..yang m..mau bunuh diri?? A..aku t..tadi c..cuma,,"

"Cuma apa Ki?? Cuma ingin jatuhin diri kamu gitu..??"
Stefan memotong penjelasan Yuki dengan nada yang masih membentak.

Wedding Is Not A GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang