Part 24

857 17 0
                                    

Setelah Nath selesai dengan kalimatnya,segera saja rasanya seperti ada petir tak kasat mata yang menghantam dada gue dengan keras. Dan entah itu disebabkan oleh perkataannya yang menusuk atau matanya yang saat ini menyorot tajam dan terkesan mengandung kesungguhan

*******

Author pov on

Mereka bertatapan cukup lama. Masing-masing dari mereka menampilkan sorot mata yang berbeda.

Nath masih tetap dengan tatapannya yang tajam serta penuh kesungguhan. Sedangkan Leizzi mencoba untuk mencari kebohongan dalam sorot mata yang ada di hadapannya,tetapi tetap saja dia tidak menemukannya,barang setitik saja. Terlalu sulit untuk menemukannya atau memang tidak terdapat di dalamnya?

Mereka tetap dalam posisi yang sama sebelum kejadian na'as menimpa kepala Nath yang membuat mereka melepaskan pandangan satu sama lain. Leizzi dengan jengitan kekagetannya dan Nath dengan erangan kesakitannya. Iya erangan kesakitan. Karena sedetik sebelum itu Olas telah lebih dulu menggeplak kepala Nath dengan kekuatan yang cukup kuat

"Adek gue bukan pisang woy! Jangan liatin dia sampek segitunya monyet!" Cerca Olas dengan nada menggebu-gebu

"Njir! Tangan lo kaya cabe-cabean sumpah. Panas banget kalo ngegampar. Sialan" Rutuk Nath sambil mengelus bagian belakang kepalanya

"Berarti lo udah pernah digampar sama cabe-cabean Nath?!" Ucap Olas dengan wajah yang dibut se-syok mungkin

"Gak usah lebay! Lo juga sering digamparin sama cabe-cabean,unta!" Balas Nath tak mau kalah dengan tangan yang menoyor kepala Olas

"Jadi,Bang Olas selama ini sering mainin cabe-cabean?! Demi apa?! Kasian pacar lo,koala! Bejat beneran ya emang! Enggak tau apa perasaanya cewek kalau cuma dibuat mainan" Ucap Leizzi mendramatisir keadaan. Dan yah,sebenarnya juga untuk memberi kode,namun tetap saja Rey bukanlah anak pramuka yang akan paham dengan berbagai kode-an

"Hehehe nggak akan ngulangi,janji" Ucap Olas yang mengangkat kedua jarinya untuk membentuk huruf V

"Awas aja kalo ngulangin lagi,gue kebiri lo.Sembarangan aja mainin cabe-cabean,kepedesan baru tau rasa."

"Iya iya gak akan ngulangin lagi" Rajuk Olas "Ih kadang gue suka bingung deh,sebenernya yang lebih tua itu gue atau lo sih?" Ucap Olas yang menampilkan wajah kesalnya ke Leizzi

"Dari segi umur yang lebih tua itu lo,tapi dari segi pemikiran yang lebih tua itu gue" Beo Leizzi bangga

"Dari segi pemikiran tua an elo apaan? Lo aja perkalian 7 sampai 10 enggak hafal- hafal"

"Maksudnya itu logikanya"

"Lha iya,kalo pemikirannya aja perkalian 7 sampai 10 gak hafal,apalagi logikanya"

"Berisik! Kalian itu logika sama pikirannya sama-sama masih kecil,kayak gini aja udah didebatin!" Lerai Nath terhadap pertengkaran kedua kakak adik tersebut

"Otak lo lebih kecil dari gue" Celetuk Leizzi

"Kagak ngotak lo dasar!" Ucap Nath kesal sembari tangannya menjitak pelan kepala Leizzi

__________________

Keesokan harinya mereka mengakhiri acara camping itu. Selain karena lelah yang sudah menggelayuti badan,juga karena Leizzi yang merengek kepada Olas untuk segera mengakhiri acara camping tersebut dengan alasan merindukan masakan Mama serta kasur empuk dikamarnya,dan jangan lupakan poster idola yang siap menyambutnya

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang