Part 17

1K 32 1
                                    

Author pov on

Tidak terasa sudah seminggu sejak kejadian Leizzi marah terhadap Nath,selama itu pula mereka hanya diam jika bertemu,bahkan jika mereka bersitatap mereka akan segera mengalihkan pandangan masing-masing,dan selama itu pula tidak ada cekcok yang selalu mengiringi mereka

Dan saat ini Olas yang bertugas membangunkan adiknya sudah bolak-balik dari kamar Leizzi ke meja makan hanya untuk melapor kepada orang tuanya jika Leizzi belum bangun.

"Heh kebo! Bangun lo!" Ucap Olas untuk kesekian kalinya sambil mengguncang-guncang tubuh adeknya,berharap gadis yang saat ini bergelung di bawah selimut nya ini segera bangun dan tidak menghambat perjalanannya ke sekolah karena penyakit kebonya saat ini

"Hmmm" Tapi yang keluar dari mulut Leizzi hanya gumaman kecil,sambil menarik selimut untuk menutupi kepalanya

"Ihh! Bangun! Jangan ngebo lagi dong dek! Nanti telat loh. Bangunn!" Ujarnya sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Leizzi dan membuangnya ke sembarang arah

"Ihh! Bang Olas dingin!" Ucapnya sambil mencoba untuk menggapai bantal untuk menyelimutinya kembali

"Gak! Gak! Pokoknya lo harus bangun!" Dan akhirnya Olas menarik semua barang yang ada di dekat Leizzi dan membuangnya begitu saja

KRINGG KRINGG!

"Noh! Alarm lo udah manggil,noh!"

"Itu bukan alarm pe'a! Itu handphone gue bunyi" Ucap Leizzi sambil menggapai handphone nya yang ada di meja kecil samping tempat tidurnya

"Iya,halo" Sapa nya dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Hey,halo! Pasti baru bangun tidur yaa" Sapa balik orang yang sedang terhubung dengan Leizzi melalui handphone nya

Mendengar suara yang halus dengan selipan nada jahil di dalam nya itu,bisa membuat Lezzi melototkan matanya dan segera menge-cek siapa penelfon di pagi hari ini

Rey

Itulah nama yang terpampang di layar handphone nya

"Oh,i_iya Rey,hai!" Ucap Leizzi gugup sambil mencoba membenarkan tampilannya yang saat ini cukup berantakan karena dia baru bangun tidur. Yaa,walaupun dia tau bahwa Rey tidak bisa melihat penampilannya karena dia hanya bercakap-cakap lewat telepon

"Hmm,baru bangun pasti kan?"

"Heh,e_enggak yaa,gue udah bangun dari tadi kali"

"BANGUN DARI TADI APANYA?! ORANG LO AJA BARU MELEK! DASAR KEBO!!" Teriak Olas yang mendengar percakapan dalam telepon tersebut

"Oohh,jadi lo sukanya ngebo ya dirumah? Hahahaha" Jawab Rey yang mendengar teriakan Olas

"Hah! Enggak! Jangan dengerin,tadi itu tokek tetangga lagi nyari pasangannya! Hehe"

"DASAR ADEK JAHANAM LO! UDAH KEBO,NGATAIN GUE TOKEK LAGI! DASAR KEBO GAK TAU DIRI!" Teriak Olas sekali lagi mencoba memanas-manasi adeknya

"Eh,Rey! Dilanjut nanti aja ya. Bye!"

"Hahahahaha,iya oke! Jangan ngebo lagi yah"  Ujar Rey mengakhiri sambungan teleponnya yang disertai gelak tawanya.

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang