BAB 4

21 7 0
                                    

Seorang pria berusia sekitar 23 tahun sedang memandang semua foto yang berisi seorang anak laki laki beruasia 14 tahun mengandeng tangan seorang anak perempuan berusia 8 tahun.

"niel lo benar-benar masih suka sama tuh anak" tanya Azka pada Daniel,yang merupakan atasanya sekaligus sahabat nya sejak SMP.

Daniel hanya tersenyum dan memasukan foto di di balik jas mahalnya.

"ingat ya,biar gue perjelas lagi.tuh.. Tasha adik gue gak berusah sejak dulu.dia tetap shasha galak,kasar dan keras kepala" ucap Azka.

"itulah ke istimewaan seorang shasha yang gue kenal.cewe yang selalu membela kebenaran dan nenuntun seseorang kejalan yang benar,walaupun dengan cara yang berbeda" jelas Daniel.

"kalau lo kangen ya datangi aja sekolahan dia,lagian sekolahannya kan milik ku"

"gue taku dia gak kenal lagi sama gue"

"ya elah lo tau sendiri adek gue tu orang nya gimana,dia mudah kenal sama seseorang dan mudah lupa juga.udah gue bilang sifat nya gak berubah sejak dulu"

Daniel hanya tersenyum untuk menanggapi ucapan Azka.

"ya udah gue kerja lagi ya" Azka berdiri untuk meninggalkan Daniel dari kantin kantornya.

"Azka tolong batalin perjanjian hari ini,gue mau ketemu gadis gue dulu" sebelum Azka benar benar pergi Daniel berucap yang membuat Azka berbalik untuk melihat Daniel.

"gitu dong,gue saranin kalau dia marah sama lo beliin aja dia ice krem dia langsung luluh"

"makasih"

"semoga lo berhasil"

Daniel dan Azka pun meninggalkan kantin kantor dan berjalan untuk keluar.

mereka barpisah arah jalan.
Azka kembali kemeja kerjanya,sedangkan Daniel menuju mobilnya untuk ke SMA MAWAR
.
.
.
"Hah.... sudah 5 tahun aku gak ketemu kamu sha,apa kamu masih mengenal aku" guma Daniel.

di sepanjang menuju sekolahnya Tasha Daniel selalu memikirkan apakah shasha nya ingat dengan dia.

$$$$$$

setelah sampai, dia menuju ruang kepala sekolah untuk menemuai ayahnya.

tok.tok

"masuk" jawab orang yang ada di dalam.

Daniel pun masuk "yah.." pangil Daniel pada dani, ayahnya Daniel.

"ada apa nak kamu kesini" tanya dani pada anaknya.

"aku ingin nemuin shasha yah"jawab Daniel dengan malu malu.

"shasha...? Tasha anak rezal dan putri maksud kamu" dani kaget.

Daniel hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Tasha sekolah di sini?" tanya dani.

"astaga yah,ayah gak tau" Daniel memutar bola mata malas dengan ayahnya ini.

"benarkah..kok ayah gak tau ya"

"makanya ayah harusnya sesekali memeriksa siapa aja murid yang bersekolah milik ayah" Daniel gemas dengan ayah nya ini,ayanhya memang selalu menyerahkan sebagian pekerjaan nya pada Daniel.

"kan kamu penurusnya niel"

Daniel tak menanggapi ucapan ayahnya,dia memilih keluar untuk menemui shashanya ketimbang mendengar ceramah ayahnya.

dani hanya mengelengkan kepalanya melihat tingkah putra nya.
.
.
saat dani ingin menuju kantin untuk membeli minuman,dia terdiam menatap seorang gadis berambut sebahu,pipi chubby,bermata bulat dan tubuh mungil sedang duduk dengan seorang gadis cupu.

lebih tepatnya sedang ingin membully si gadis nerd.

Daniel terus memperhatikan Tasha, tiba tiba dia terkejut dengan apa yang di lihatnya.

gadis nerd itu kaget dengan wajah pias,setelah Tasha berbisik padanya.
Daniel melihat semua murid yang ada di kantin medesah kecewa,entah kenapa Daniel tidak tau.

yang ingin dia tau apa yang sudah dilakukan Tasha sehingga membuatnya kaget.shasha yang tidak langsung menintas anak itu tapi hanya memberi ancaman,sungguh perkembangan yang baik.

saat Tasha dan teman-temannya ingin keluar kantin Daniel buru-buru bersembunyi.

setelah merasa aman dia keluar dari balik tembok tempat persembunyianya.
Daniel memasang senyuman manis dan berguma "kamu gak berubah ya baby girl"

Cinta untuk TashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang