Author POV
Saat Kyuhyun tiba di Kamar Sulli, dia tak dapat melihat apapun karena tak ada sama sekali cahaya yang bisa membantunya untuk melihat sesuatu dikamar Sulli. Untuk itu Kyuhyun meraba-raba dinding mencari saklar untuk menyalakan lampu kamar Sulli, setelah lama mencari dan dengan perasaan was-was, Kyuhyun hanya takut siapa tahu ada paku atau sesuatu dikamar ini yang bisa membuatnya celaka, atau jangan sampai dia melihat hantu yang berlumuran dengan darah disekujur tubuhnya, itu sangat mengerikan.
Kyuhyun mengucap syukur setelah mendapatkan yang diinginkannya, tanpa ada keraguan Kyuhyun langsung memencet saklarnya dan lampu akhirnya menyala.
Namun, Kyuhyun begitu kaget melihat pemandangan di depannya. Sulli dengan wajahnya yang sangat pucat tergeletak di lantai tak berdaya.
“SULLI, IREONA” teriak Kyuhyun histeris sambil mengguncang-guncangkan badan Sulli yang lemah. Namun Sulli nggak mengubris yang dikatakan Kyuhyun.
Keringat bercucuran dengan sangat deras di seluruh bagian tubuh Sulli, membuat baju yang dipakainya basah. “Sulli, jawab aku” Kyuhyun memangku kepala Sulli di pahanya.
"Appo” hanya itu yang bisa keluar dari mulut Sulli yang sangat kering dan putih, seperti tidak ada darah yang mengalir.
“Ne, bagian mana yang sakit, katakan padaku, jebal” ujar Kyuhyun panik.
“Dingin” Sulli berucap singkat.
“Dingin? Arraseo” timpal Kyuhyun sambil mendekap Sulli kedalam pelukannya. Dan memberikan kehangatan untuk Sulli. Tubuh yang didekapnya sekarang benar-benar sangat lemah. Bahkan dia bisa merasakan sakit yang dirasakan Sulli. Mungkin inilah ikatan seorang sahabat sejati.
“D.O, tolong beritahu D.O, kalau aku sakit” sahut Sulli berusaha melepaskan pelukan Kyuhyun padanya.
“D.O? kenapa harus D.O? ada aku disini Sulli, kamu tak butuh siapapun lagi. Aku akan disini bersamamu” tutur Kyuhyun sambil mendekap Sulli dalam pelukannya lagi, namun Sulli menolak kehangatan itu dengan mendorong Kyuhyun menjauh darinya.
“Jangan seperti ini Kyuhyun. Lepaskan aku, kalau sikap kamu seperti ini, kamu malah membuatku tambah sakit lagi” ujar Sulli berusaha berdiri untuk menjauh dari Kyuhyun yang bingung dengan sikapnya. Selama ini, Sulli selalu bergantung kepadanya, hanya kepadanya. Bahkan Sulli sendiri yang bilang kalau hanya dia yang dibutuhkannya. Tapi kenapa malam ini sikap Sulli jadi berubah seperti ini kepadanya. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan Sulli dan dia tidak mengetahuinya.
“Kamu kenapa Sulli? Kenapa sikap kamu aneh seperti ini?” tanya Kyuhyun frustasi.
“Mendingan aku sakit, dari pada harus diperhatikan sama kamu. Sebaiknya kamu pergi dari sini” ucap Sulli pelan.
“SULLI, KAMU GILA? MANA MUNGKIN AKU MENINGGALKAN KAMU DALAM KEADAAN SEPERTI INI. KAMU SAKIT SULLI, KAMU SAKIT. KAMU DEMAM. KAMU PIKIR AKU MAU MENINGGALKAN KAMU DALAM KEADAAN SEPERTI INI, AH?. AKU TIDAK SETEGA ITU SULLI, APALAGI ORANG YANG SAKIT ITU KAMU. ASALKAN KAMU TAHU AJA, KAMU ITU BAGIAN DARI HIDUP AKU. ARRASEO?” bentak Kyuhyun sambil menarik Sulli ke dalam pelukannya dengan paksa.
“Kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini Kyuhyun. Kamu senang mempermainkan aku?” lirih Sulli sambil mendorong tubuh Kyuhyun dengan sisa-sisa kekuatan yang masih dimilikinya.
"Aku nggak pernah mempermainkan kamu Sulli, kenapa kamu bisa berbicara seperti itu? kapan aku pernah mempermainkan kamu? kapan? kasih tahu aku biar semuanya jelas” ujar Kyuhyun bingung dengan yang dikatakan Sulli kalau dirinya senang mempermainkannya. dia tidak mengerti pernyataan itu.
“Sudahlah Kyuhyun. Aku lelah. Aku nggak ingin berdebat dengan kamu, kondisiku sedang nggak memungkinkan sekarang. Kalau kamu memang peduli padaku, tolong beritahu D.O kalau aku sakit” ucap Sulli dengan nafas ngos-ngosan.
“KENAPA MESTI D.O? ADA AKU SULLI, AKU DISINI SEKARANG. AKU AKAN MERAWAT KAMU, MENYEMBUHKAN KAMU” bentak Kyuhyun frustasi sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. “Sebenarnya ada apa sih Sulli? Ada apa dengan kamu? Kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini?” volume suara Kyuhyun mulai mengecil.
Sulli tidak menjawab pertanyaan Kyuhyun, Sulli malah mengusir Kyuhyun dari kamarnya. “PERGI DARI SINI KYUHYUN” teriak Sulli untuk kesekian kalinya pada Kyuhyun memintanya agar segera pergi dari kamarnya.
“NE, ARRASEO. AKU AKAN PERGI DARI SINI, SESUAI YANG KAMU INGINKAN, PUAS?. LAGIAN YANG KAMU BUTUHKAN D.O KAN? BUKAN AKU, JADI SEHARUSNYA AKU MEMANG PERGI. KALIAN PASTI TIDAK INGIN DI GANGGU OLEHKU. MENYEBALKAN" Kyuhyun ikut-ikutan teriak sambil membuka jaket abu-abu yang dipakainya dan melemparnya dengan kasar kelantai.
"Aku seharusnya tidak usah datang kesini dan mengkhawatirkan kamu yang malah memikirkan orang lain" pandangannya begitu datar saat kata-kata itu keluar dari mulutnya.
Kyuhyun melangkah ke pintu dan membukanya, setelah itu Kyuhyun menutup pintunya dengan kasar. Sulli yang melihat Kyuhyun begitu marah hanya bisa menangis. Dia sebelumnya tak pernah melihat Kyuhyun semarah ini padanya.
Sulli merasa kepalanya tambah pusing, badannya juga sangat panas. Rasanya dirinya sudah nggak sanggup menuju ke kasurnya yang sebenarnya jaraknya sangat dekat itu. Namun, Sulli sudah begitu lemah hingga akhirnya dirinya hanya terduduk dilantai.
Kyuhyun yang begitu marah atas sikap Sulli tadi kepadanya, naik kemobilnya lalu meninggalkan Apartemen Sulli dengan perasaan berkecamuk.
Namun, ditengah jalan pulang, tiba-tiba Kyuhyun menepikan mobilnya lalu memukul setir mobilnya dengan sangat frustasi. Kyuhyun tampak berfikir. Lama Kyuhyun diam dalam duduknya, hingga akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk memutar balik mobilnya kembali menuju Apartemen Sulli.
###
Makasih buat yang sudah baca apalagi sampai ngevote and comment :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Friend
FanfictionCinta dan Sahabat. Mana yang akan kamu pilih? Cinta yang selalu penuh dengan pengorbanan, namun cinta belum tentu bisa menjadi SAHABAT. Sahabat, orang yang selalu ada untuk kita yang mungkin bisa saja menjadi CINTA. Jadi, siapa yang akan dipilihnya...