Loha!
Chapter 4 is here !
Don't be a sider.
Yang vote author doa-in dilamar Jungkook lah. Iya. Bener.
Kalo Jungkook ditolak lamarannya sama IU ((:
Sudala baca dan vote saja (:
-----------
Author POV
Jennie kalap. Setelah menerima telefon dari Taehyung bahwa Daniel masuk UGD, Jennie segera menyambar kunci mobilnya dan pergi ke rumah sakit.
Mungkin aneh jika Jennie bersikap seperti ini ke orang yang baru saja ia kenal. Namun ini bukan masalah itu, ini masalah tentang orang baik seperti Daniel. Walau laki-laki itu hanya muncul sebentar dalam kehidupan Jennie, walau laki-laki itu juga baru ia kenal beberapa jam yang lalu, sungguh ia tak ingin Daniel terluka. Daniel adalah laki-laki baik hati, murah senyum, dan laki-laki yang menyayangi anak kecil. Sungguh Jennie tak ingin sesuatu apapun terjadi pada Daniel.
Saat Jennie sudah sampai di rumah sakit, ia langsung memakirkan mobilnya dan masuk kemudian bertanya kepada suster tentang Daniel. Suster tersebut menjelaskan bahwa Daniel sudah mendapatkan penanganan medis dan sekarang tengah dirawat di kamar pasien. Kemudian Jennie langsung pergi ke kamar tempat Daniel dirawat setelah gadis itu berterima kasih kepada suster yang memberitahunya tentang keadaan Daniel.
Langkahnya perlahan mulai pelan saat memasuki kamar itu. Matanya terpaku menatap pasien yang terbaring di kasur kamar ini. Langkah Jennie semakin mendekat, dan kemudian bisa ia liat betapa lemahnya Daniel saat ini. Berbeda dengan Daniel yang ia temui beberapa waktu lalu. Yang wajahnya selalu dihiasi dengan senyum dan juga mata yang indah. Bukannya wajah pucat yang terlihat sangat lemah.
"Niel.." Jennie mengelus pelan tangan besar laki-laki itu. Berharap sang empunya terbangun, membuka mata, kembali tersenyum dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja, walau tak sebaik saat bertemu dengan Jennie beberapa waktu yang lalu. Walau rasanya sulit, terlihat dari perban di kepala Daniel dan selang infus yang terpasang di mulut dan hidungnya. Juga jangan lupakan beberapa suntikan yang mengalir di punggung tangannya. Sungguh Daniel terlihat sangat berbeda.
Jennie mengalihkan pandangannya pada benda berbentuk kubus yang selalu mengeluarkan suara itu. Layarnya memaparkan garis yang geraknya tak beraturan, terkadang naik dan terkadang turun. Angka di samping garis di monitor tersebut membuat Jennie paham, bahwa keadaan Daniel saat ini benar-benar lemah, jauh dari kata baik.
Brak
"Daniel!"
Wanita paruh baya itu segera berlari dan memegang tangan Daniel setelah masuk ke kamar ini. Matanya tak berhenti memperhatikan keadaan Daniel secara keseluruhan, tangannya yang satu menggenggam tangan Daniel dan satu lagi mengelus pelan puncak kepala laki-laki ini. Tangisnya pecah melihat anak laki-lakinya terbaring lemah di kasur rumah sakit.
Jennie awalnya bingung hendak berbuat apa. Hatinya tak tega melihat seorang ibu yang menangisi anaknya. Hingga kaki gadis itu perlahan berjalan mendekati ibu Daniel.
Telapak tangan Jennie mengelus pelan punggung ibu paruh baya yang bergetar hebat itu, "tante.. Yang tabah ya.. Daniel pasti bangun kok tan, dia laki-laki yang kuat". Kepala ibu itu terangkat, mata berairnya menatap Jennie penuh harap. Hingga kemudian ibu itu membuka mulutnya,

KAMU SEDANG MEMBACA
- In BLACK - Jungkook x Jennie
FanfictionYang namanya kepercayaan itu memang susah buat didapetin. Jeon Jungkook x Kim Jennie ❗️ BAHASA TIDAK BAKU ❗️ ⛔ SLOW UPDATE KAWAND ⛔