Dongho menatap layar ponselnya. Menatap foto Jonghyun yang menjadi wallpaper. Bukan foto kencan pertama mereka dua bulan yang lalu, tapi foto —sogokan— dari Seungcheol. Setidaknya sekarang Dongho punya beberapa foto Jonghyun yang bukan berasal dari jepretan fans Jonghyun.
Dongho hanya bisa menghela napas. Dirinya kangen Jonghyun. Sangat. Ingin bertemu, tapi apa daya. Jadwal mereka sama-sama padat. Dan yang lebih mengesalkan adalah jadwal festival mereka tidak ada yang sama. Yang sering ditemuinya adalah SVT.
(Dongho malas jika harus mengingat-ingat usaha pedekate Seungcheol.)
Aaarrggghhh. Dongho ingin ketemu Jonghyun. Dongho kangen.
Dongho melirik kalender di meja belajarnya. Minggu depan jadwalnya kosong. Jonghyun kosong juga tidak ya? Dongho buru-buru mengambil ponselnya. Mau telepon Jonghyun.
"Halo?" suara Jonghyun manis sekali di telepon. "Ada apa, Dongho-ya?"
"Jonghyun minggu depan ada jadwal festival gak?"
"Minggu depan? Gak ada, sih. Emang kenapa, Dongho-ya?"
Kosong? YES! Bisa kencan, dong.
"Kencan lagi yuk. Hehehe..."
Aku kangen kamu, Jonghyun-ah.
Jonghyun diam di seberang line.
"Dongho minggu depan kosong juga?"
"Iya. Gimana? Mau kencan lagi sama aku?"
Jonghyun diam lagi. Dongho deg-degan.
"Hari Minggu aja, ya? Aku hari Jumat sama Sabtu udah ada rencana jalan-jalan bareng sama kakak. Gak papa, kan, Dongho-ya?"
YES! Ajakan kencan berhasil!
"Gak papa, kok, Jonghyun-ah. Aku seneng banget kamu mau aku ajak kencan lagi."
"Aku juga seneng, kok, pergi kencan lagi sama Dongho. Makasih, lho, Dongho udah mau ngajakin aku kencan."
Dongho dan Jonghyun sama-sama diam.
"Ngomong-ngomong, Jonghyun sering ya jalan-jalan sama kakak?" Dongho penasaran.
"Hu-um. NG sering jalan bareng."
NG? Apa itu?
"NG? Itu apa?"
"Eh? Aahhh, NG itu singkatan dari Night Goblin. Isinya aku sama kakak-kakakku gitu, sih. Kerjaannnya jalan-jalan, hehehe..."
Kakak-kakak? Bukannya Jonghyun cuma punya satu kakak, ya?
"Kakak-kakak? Bukannya kakaknya Jonghyun cuma satu, ya?"
Jonghyun tertawa di seberang line.
"Kakakku memang cuma Kak Hongki, kok. Yang aku maksud kakak-kakak itu sebenernya om-omku, saudaranya Bunda, cuma memang gak mau dipanggil om gitu..."
"Oh, gitu ya," Dongho ikut tertawa.
"Ngomong-ngomong, Dongho mau ngajak kencan ke mana?"
Dongho tersenyum.
"Aku mau kasih kamu kejutan dengan ngajak kamu ke tempat yang pasti bakalan kamu suka."
"Tempat yang aku suka? Arcade? Dongho mau ngajakain aku ke arcade?! Beneran?! Asyik!"
Arcade? Jonghyun suka maen game? Dongho baru tahu.
"Hehehe, gak cuma ke arcade, kok. Ada satu tempat lagi, yang aku yakin Jonghyun pasti suka."
"Di mana?"
"Hehehe, rahasia, dong. Nanti bukan kejutan kalo aku ngasih tahu."
Dongho terkekeh mendengar rengekan Jonghyun di seberang line.
***
Dongho menggerakkan kakinya, gelisah. Melirik lagi jam di pergelangan tangannya. Jonghyun terlambat. Memang baru lima belas menit, tapi pikiran Dongho sudah 'terbang' ke mana-mana. Bagaimana jika Jonghyun membatalkan acara kencan mereka? Bagaimana jika... Dongho memukul kepalanya sendiri, mencoba menghentikan pikiran-pikiran yang muncul.
Jonghyun pasti dateng. Gue yakin!
Dongho berdiri saat sebuah bus berhenti di halte tempatnya janjian dengan Jonghyun. Berharap Jonghyun salah satu penumpang yang turun dari bus. Dongho menghela napasnya, lalu kembali duduk. Tidak ada tanda-tanda Jonghyun di antara penumpang bus.
Dongho merilik jam tangannya lag, melemparkan pandangan ke arah jalan lagi, mengusak rambutnya. Dongho gelisah, benar-benar gelisah.
Sepasang kaki tiba-tiba berada dalam pandangannya. Dongho mendongakkan kepalanya. Di depannya, berdiri Jonghyun dengan senyum yang paling manis yang Dongho lihat. Jonghyun, Jonghyun-nya, sudah datang.
Dongho berdiri, dan dengan tiba-tiba menarik Jonghyun ke dalam pelukannya. Dongho merasakan Jonghyun menegang sebentar —karena kaget Dongho tiba-tiba memeluknya— lalu membalas pelukannya.
"Aku takut. Aku takut kalau Jonghyun membatalkan kencan kita hari ini," Dongho menggumam dari ceruk leher Jonghyun.
Jonghyun menepuk-nepuk punggung Dongho.
"Maafin aku, Dongho-ya. Aku lupa mau ngasih tau Dongho kalau aku telat."
Dongho melepaskan pelukannya.
"Memangnya, Jonghyun kenapa telat?"
Tidak. Dongho tidak sedang merengek.
Jonghyun cemberut, "Kak Hongki nyebelin. Dari semalem Kak Hongki nemplokin aku mulu. Aku mau pergi jadi ketahan mulu. Hump!"
Tahan, Dongho, tahan. Ini baru kencan kedua.
Tangan Dongho mengusak rambut Jonghyun.
"Yang penting sekarang Jonghyun udah ada di sini," Dongho senyum. Lalu tangannya narik tangan Jonghyun pelan, terus digenggam. "Ayo, pergi. Aku nggak mau kalau Jonghyun nanti pulangnya kesorean."
Pipi Jonghyun memerah melihat tangannya dan tangan Dongho yang saling bertaut.
"Kita mau ke mana, Dongho-ya?"
"Ke tempat yang pasti kamu suka."
Tempat yang mereka tuju berada tidak jauh dari halte tempat janjian mereka. Dongho bisa membayangkan betapa senangnya Jonghyun saat mengetahui di mana tempat kencan mereka.
Dongho menghentikan langkahnya saat mereka sudah berada di depan sebuah kafe. Bukan sembarang kafe, melainkan cat cafe.
"Kita mau maen di sini, Dongho-ya?"
Dongho menganggukkan kepalanya.
"Jonghyun suka?"
"Hu-um! Suka banget!" Jonghyun tersenyum dengan mata yang berbinar-binar. "Dongho tahu dari mana aku suka kucing?"
"Waktu kencan pertama kita dulu, kan, Jonghyun pernah ngomong kalau Jonghyun lebih suka kucing daripada anjing. Jadi, sekarang, aku ajak maen ke sini."
Jonghyun tersenyum lebar, lalu menubruk Dongho. Tangan Dongho secara otomatis bergerak ke arah pinggang Jonghyun, memeluknya.
Jonghyun melepaskan pelukannya, masih dengan senyum, menatap Dongho sambil berkata, "Terima kasih, Dongho-ya."
Dongho hanya bisa membalas dengan senyum yang sama lebarnya dengan senyum Jonghyun.
Kencan kedua sukses.
-----
Terima kasih sudah mampir dan menyempatkan membaca *bow*
YOU ARE READING
Our Love Story | Lovestagram Sidestory
FanfictionCerita tentang perjalanan cinta Jonghyun dan Dongho. Lovestagram's sidestory bxb AU JBaek nonbaku