Selamat membaca~
.
Dongho berguling-guling di atas ranjang. Sejujurnya, Dongho malu jika mengingat pertemuannya dengan Bunda Kahi sore tadi. Tingkahnya sudah seperti robot yang hanya bisa mengangguk dan menggelengkan kepalanya. Untungnya Bunda Kahi bisa memaklumi kegugupannya, entah mau ditaruh mana mukanya jika ia terus-terusan gugup seperti itu.
Dongho bersyukur, Bunda Kahi tidak mencecarnya dengan banyak pertanyaan. Sepertinya Dongho juga harus segera mengenalkan Jonghyun pada sang mama. Mamanya terus-terusan saja menagihnya untuk mengenalkannya pada kekasihnya.
Itu artinya, Dongho harus segera menjadikan Jonghyun kekasihnya.
Kekasihnya. Menjadikan Jonghyun kekasihnya.
Memikirkannya membuat Dongho kembali berguling-guling tidak jelas. Dongho tidak yakin jika Jonghyun mau menjadi kekasihnya.
("Lama-lama, gue getok juga kepala mereka berdua. Orang sama-sama suka, masih aja ragu." - Seungcheol.)
Ya, Dongho harus mengungkapkannya pada Jonghyun. Menyatakan perasaannya. Lebih baik ditolak saat berusaha daripada tidak sama sekali.
---
Dongho mengecek jam di pergelangan tangannya. Ia datang dua puluh menit lebih awal dari waktu janjiannya dengan Jonghyun. Hari ini, rencananya Dongho akan menyatakan perasaannya pada Jonghyun. Di taman tempat kencan pertama mereka. Dongho berharap, Jonghyun mau menjadi kekasihnya.
Dongho tersenyum, membayangkan Jonghyun dan senyum manisnya. Dongho tersenyum lebih lebar saat membayangkan Jonghyun menjadi kekasihnya. Betapa bahagianya Dongho saat Jonghyun menerimanya sebagai kekasih.
Dongho masih terlarut dalam lamunannya tentang Jonghyun dan masa depan mereka, sampai tidak menyadari bahwa Jonghyun sudah duduk di depannya dan memandanginya dengan bingung.
Jonghyun melengkan kepalanya ke samping, melambai-lambaikan tangannya di depan muka Dongho yang masih terus-terusan tersenyum. Jonghyun bergidik. Takut. Dongho tidak sedang kesurupan, kan?
"Dongho!" Jonghyun mengguncang badan Dongho dengan sekuat tenaga, takut jika Dongho benar-benar kesurupan.
Dongho yang merasakan bahunya diguncang dengan kuat, mengedipkan matanya, dan menyadari bahwa Jonghyun duduk di depannya membuat pipinya memerah mengingat semua yang ia lamunkan tadi. Dongho tersenyum canggung.
"Jonghyun sudah datang, ya?"
Jonghyun masih menatapnya dengan pandangan khawatir dan takut.
"Dongho nggak apa-apa, kan? Dongho nggak kesurupan, kan?"
Dada Dongho menghangat. Jonghyun peduli padanya.
("Gue getok juga pala lu, Ho!" - Seungcheol.)
Dongho tersenyum. Kali ini bukan senyum canggung seperti tadi.
"Aku gak apa-apa, Jje," lalu berdiri dan meraih tangan Jonghyun. "Jalan-jalan, yuk!"
Dongho dan Jonghyun berjalan dengan tangan yang bertautan dan diayun-ayunkan seperti anak TK. Sesekali Dongho akan menarik tangan Jonghyun yang berada di genggamannya hingga Jonghyun mendekat padanya.
Seperti saat ini, Dongho sengaja menarik tangan Jonghyun dengan sedikit lebih kencang daripada sebelumnya, mengakibatkan Jonghyun limbung dan hampir jatuh. Untungnya-bagi Dongho-Jonghyun jatuh ke arahnya, hingga dengan sigap Dongho langsung memeluknya. Jonghyun yang kaget karena tangannya ditarik Dongho dan tiba-tiba jatuh di pelukan Dongho, hanya bisa menatap Dongho dengan death glare terbaiknya, yang bagi Dongho malah terlihat manis.
"Dongho nyebelin! Masa aku ditarik-tarik mulu dari tadi! Jatoh, kan, akunya!"
Dongho nyengir.
"Gak papa, kan. Lagian, jatohnya di pelukanku ini," kata Dongho sambil menaikturunkan alisnya. "Bukan salahku juga, kan, kalo kamu punya kaki yang kayak kertas gitu."
Melihatnya, Jonghyun hanya bisa cemberut sambil memukul bahu Dongho.
"Dongho nyebelin! Aku benci sama Dongho!"
"Tapi, aku suka sama kamu, Jje. Cinta malah."
Hening.
Dongho mengutuk dirinya sendiri dalam hati. Bukan seperti ini seharusnya pernyataan cintanya pada Jonghyun.
"Dongho suka sama aku? Cinta? Beneran?" suara Jonghyun terdengar lirih di telinganya.
Masa bodoh. Sudah terlanjur seperti ini, lebih baik memang dinyatakan saja sekalian.
Dongho menganggukkan kepalanya.
"Iya. Aku suka sama kamu, Jje. Beneran suka. Mungkin sudah bisa dikatakan aku sudah benar-benar jatuh cinta padamu. Jonghyun gimana? Suka sama aku tidak?"
Jonghyun diam, menundukkan kepalanya. Tapi Dongho dapat melihat muka Jonghyun memerah. Lalu Jonghyun mengangguk.
"Aku juga suka sama Dongho."
Aku juga suka sama Dongho. Aku juga suka sama Dongho. Aku juga suka sama Dongho.
Ada sesuatu di dalam dirinya yang meledak seperti kembang api saat mendengar Jonghyun juga menyukainya. Jonghyun juga menyukainya.
Tunggu dulu! Suka belum berarti menjadi sepasang kekasih, kan?
Dongho memandang Jonghyun, yang entah bagaimana masih berada di pelukannya.
"Jonghyun mau, kan, jadi kekasihku?"
Hening kembali.
Muka Dongho memerah saat menyadari pergerakan yang dilakukan Jonghyun. Jonghyun melingkarkan tangannya pada tubuh Dongho, memeluknya erat, meletakkan kepalanya pada bahu Dongho, sambil berbisik, "Aku mau."
---
Dongho dan Jonghyun berjalan sambil bergandengan tangan, menghampiri tempat teman-temang mereka duduk. Di sana, sudah ada member JL, Minki dan Aron, kekasih barunya yang baru saja jadian beberapa bulan yang lalu, Seungcheol dan Jihoon, sepupu Dongho.
Minhyun yang melihat mereka langsung melambaikan tangannya. Memincingkan matanya saat melihat tangan Dongho dan Jonghyun yang bertautan.
Melihat rekasi Minhyun, Dongho mengangkat tautan tangannya dengan Jonghyun lalu tersenyum.
"Gue mau kasih kabar baik, gue sama Jonghyun sekarang udah jadian, lho. Kita pasangan sekarang."
Pernyataannya disambut dengan tatapan tidak percaya. Lalu gelak tawa.
Minhyun berdiri, melepas tautan tangan Dongho dan Jonghyun, lalu menarik Jonghyun untuk duduk di sebelahnya.
"Gue tahu, leader gue ini manis, Ho, tapi jangan kira kita bakal percaya kalo lu ngomong lu sama Jju-ya pacaran. Gak usah bercanda, deh. Lagian prank lu gak lucu," dan Minhyun tertawa lagi, disambut dengan gelak tawa dari yang lain.
Dongho hanya bisa melongo melihatnya. Sebegitu anehnyakah berita jadiannya dengan Jonghyun hingga mereka tidak percaya, menganggapnya sebagai bualan semata? Tidakkah mereka melihat wajah cemberut Jonghyun? Dongho menghela napas, memilih mendiamkannya untuk sementara. Jika mereka melihat bagaimana tingkah lakunya dan Jonghyun, mereka pasti akan percaya.
Dongho duduk sambil cemberut, Jonghyun yang duduk di depannya hanya bisa melemparkan senyum.
"Selamat ya, Ho. Akhirnya lu jadian juga sama Jonghyun," ucap Seungcheol sambil menepuk-nepuk bahunya, diiringi senyum dari Jihoon.
Dongho tersenyum. Setidaknya, ada satu temannya yang percaya.
.
Terima kasih sudah mampir dan menyempatkan membaca
YOU ARE READING
Our Love Story | Lovestagram Sidestory
FanficCerita tentang perjalanan cinta Jonghyun dan Dongho. Lovestagram's sidestory bxb AU JBaek nonbaku