Chapter 2 : Dongho's Infatuation

589 107 40
                                    

Dongho membuka matanya. Lalu menghela napas. Usahanya untuk tidur tidak membuahkan hasil. Bayang-bayang wajah mau nangisnya JR, namanya Jonghyun, terus terbayang. Sumpah, wajah mau nangisnya Jonghyun tadi tuh manis banget!

Aaarrggghhh!!! Bisa gila Dongho lama-lama.

Selama ini yang dia tahu, JR adalah seorang yang karismatik saat di atas panggung. Tapi, saat bertemu langsung dengannya tadi, imej karismatiknya langsung hilang digantikan dengan imej manis yang sangat polos. Yang membuat insting ingin melindungi milik Dongho aktif seketika. Apalagi ditambah dengan betapa manisnya JR, Jonghyun, saat tersenyum dan tertawa.

Tanpa Dongho sadari, ada senyum yang terkembang di bibirnya.

Sepertinya, seseorang telah menarik perhatiannya.

Suara pintu terbuka menyadarkannya. Kepalanya menoleh ke arah pintu kamarnya. Ada Bumjoo, kakak sepupunya berdiri di sana.

"Belom tidur?"

Dongho menggeleng.

"Belom, bang. Ada apa? Tumben malem-malem maen ke sini. Bukannya lu ada lagu yang musti cepetan rampung ya?"

Bumjoo duduk di pinggiran meja belajar Dongho.

"Mentok gue, Ho. Gak tahu kenapa kok tiba-tiba aja mentok gini," kata Bumjoo sambil garuk-garuk kepala bingung. "Kali aja lu ada ide gitu?"

Dongho bangun.

"Tumben amat, bang. Emang lu mentok di mana? Eh, lagu buat siapa ya?"

"Iya, nih. Gak tau juga gue. Itu buat kombek boygrup rookie punya P.Ldis, Nyuteen. Bukan title song, sih. Minta lagu tentang cinta pertemuan pertama yang bukan pertemuan pertama."

Dahi Dongho mengkerut.

"Ha? Maksudnya gimana itu, bang? Kok gue gak mudeng, ya."

Bumjoo menghela napas.

"Mereka tuh maunya storynya gini nih, si cowok ini sebenernya udah sering ketemu sama si cewek, tapi gak ada rasa apa-apa. Cuman biasa aja. Gak pernah ngobrol secara langsung juga. Nah, begitu dikenalin secara personal buat pertama kali, si cowok ini baru nyadar kalo si cewek ini tuh menarik banget sampe si cowok ini kepikiran terus sama si cewek," Bumjoo mengacak-acak rambutnya. "Yang bikin gue mentok tuh, apa yang bikin si cowok bikin tertarik sama si cewek ini. Kalo wajah sama senyum kan udah biasa, Ho. Gue pengen yang lainnya. Lu ada ide gak?"

Ingatan Dongho langsung melayang pada wajah manis Jonghyun tadi siang.

"Ekspresi mau nangis, bang," Dongho refleks menjawab.

"Mau nangis?" Bumjoo yang bingung sekarang.

"Gini nih, bang. Anggep aja si cowok itu tampangnya kayak gue," di sini Bumjoo hampir tertawa, "kesan pertama orang kalo liat gue pasti ketakutan, kan." Bumjoo benar-benar tertawa sekarang. "Nah, si cewek ini pas dikenalin ke si cowok ini, juga gitu, bang. Takut sampe mau nangis. Nah, ekspresi mau nangisnya si cewek ini yang bikin si cowok tertarik sama si cewek. Gitu."

Bumjoo memandang Dongho, yang lagi-lagi, tersenyum sendiri.

"Kayaknya ini cerita lu ya, Ho."

Muka Dongho memerah.

"Bener, ya? Cerita coba ke gue, siapa orangnya, Ho? Gue kenal gak?"

Muka Dongho tambah merah.

"Namanya Jonghyun, bang. Kim Jonghyun. Lu tau JR, kan, bang? Leadernya JL, temennya Minhyun." Bumjoo mengangguk. "Baru tadi siang gue dikenalin sama Minhyun. Anaknya manis banget, bang. Beda banget sama imejnya di atas panggung. Trus, tadi sempet sembunyi di belakang punggungnya Minhyun, takut sama gue sih kalo gue liat, trus anaknya udah mau nangis gitu, bang. Sumpah ya, bang, wajahnya yang mau nangis itu gak mau ilang dari pikiran gue."

Bumjoo senyum.

"Lu udah dapet nomer teleponnya, Ho?"

Dongho diam. Trus kedip-kedip.

"Nomer telepon, bang?"

"Iya, nomer telepon. Kenapa lu malah bingung?"

Dongho nyengir

"Hehehe. Gue lupa, bang. Saking terpesonanya gue sama manisnya, gue lupa minta."

Bumjoo cuma bisa geleng-geleng kepala tidak percaya.

"Minta Minhyun aja sana."

"Bang, lu mau gue mati bang?"

Alis Bumjoo naik satu.

"Gue kena geplak Minhyun mulu gara-gara gue keceplosan ngomong kalo Jonghyun manis, tahu. Kalo gue tiba-tiba minta nomernya Jonghyun ke Minhyun, ya sama artinya gue nyari mati, bang."

Bumjoo tertawa. Lalu berdiri.

"Samperin langsung aja orangnya, Ho. Kalo lu emang suka, perjuangin deh. Jangan sampe keduluan sama orang lain. Gue balik dulu. Makasih idenya, Ho. Udah, sana. Tidur. Besok sekolah."

Dongho menatap pintu yang sudah tertutup. Benar kata Bumjoo, kalau tidak bisa mendapatkan nomer Jonghyun dari Minhyun, lebih baik minta langsung dari orangnya sendiri.

Dongho memantapkan diri. Besok dirinya harus mampir ke sekolah Jonghyun dan mendapatkan nomernya.

(Dan mungkin kencan juga.)

.

***

Ini bikinnya kilat. Jadi, maaf kalo aneh...

Our Love Story   |  Lovestagram SidestoryWhere stories live. Discover now