Chapter 8 : End of Journey

410 53 38
                                    

Chapter 8 hadirrr, enjoy ~

***

Jonghyun mendesah. Melirik ponsel yang diletakkannya di atas meja dengan malas. Entah mengapa, sepuluh menit terakhir ponselnya—yang ia set pada mode vibrate—selalu bergetar, mengganggu acara kencannya dengan Dongho.

Ponselnya bergetar lagi. Jonghyun yang sudah menahan kesal dari tadi meraih ponselnya dengan sedikit kasar. Mendapati banyak notifikasi instagram. Alis Jonghyun terpaut. Sepertinya hari ini ia tidak mengunggah apapun di akun instagramnya, lalu mengapa ada banyak notifikasi instagram?

"Kenapa, Jje? Bunda udah minta kamu pulang?" Jonghyun menggelengkan kepalanya. "Terus, kenapa?"

"Perasaan hari ini aku gak nge-post apa-apa di instagram, tapi ini kenapa notif jebol, ya?"

"Buka aja. Aku tahu kamu penasaran banget."

Jonghyun menuruti perkataan Dongho dan membuka aplikasi instagramnya. Matanya melebar saat melihat apa yang dari tadi membuat ponselnya terus bergetar. Jonghyun tertawa. Apakah ini akhir dari 'pacaran diam-diam'nya dengan Dongho?

"Kok, malah ketawa, Jje? Ada yang lucu?"

Menahan tawanya, Jonghyun menunjuk ponsel Dongho yang tergeletak di meja. "Buka ig, deh. Kayaknya kamu juga kena tag di statusnya kak Hongki."

Dengan wajah bingung, Dongho meraih ponselnya dan mengecek notifikasi. Yang bisa Dongho lalukan selanjutnya hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Itu kamu dicariin sama Bunda, tuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu kamu dicariin sama Bunda, tuh. Jawab sana," Jonghyun terkikik.

Dongho menggelengkan kepala lagi melihat raut iseng Jonghyun. Di bawah balasan komentarnya untuk Bunda Kahi, muncul komentar dari Jonghyun. Kekasihnya itu memang senang sekali jahil.

"Kalo makin banyak notif yang masuk, jangan ngeluh, lho, ya. Itu kamu sendiri yang cari masalah."

"Iya, iya. Gak bakalan ngeluh, kok. Gak usah bawel, ya," Jonghyun melemparkan senyum, yang lagi-lagi hanya ditanggapi dengan gelengan kepala dari Dongho.

Peringatan Dongho benar terjadi. Makin banyak notifikasi yang masuk ke ponselnya. Saatnya fungsi mute diaktifkan. Bagaimana dengan teman-temannya? Itu perkara mudah buat Jonghyun.

"Pulang? Atau masih mau main?"

Jonghyun diam. Pulang atau main lagi, ya?

"Pulang aja, deh. Biar kamu bisa ngobrol sama Bunda dulu. Bunda kangen sama kamu."

Jonghyun terdiam di samping mobil Dongho. Alisnya bertaut. Perasaannya tidak enak. Rumahnya terlihat terlalu ramai.

"Kenapa malah diam, Jje?" Dongho yang sudah berada di sampingnya bertanya.

Jonghyun menggelengkan kepalanya. Mengenyahkan pikiran buruk yang tiba-tiba melintas di pikirannya. Melemparkan senyum termanisnya pada Dongho, Jonghyun menggenggam tangan Dongho dan menariknya ke arah pintu masuk.

"Ayo, masuk."

Dongho menarik tangannya pelan. Membuat Jonghyun berhenti berjalan.

"Kamu beneran gak ada apa-apa, Jje?"

Jonghyun tersenyum lagi. Ah, kekasihnya ini memang peka.

"Beneran, kok," Jonghyun menggelengkan kepalanya. "Ayo, masuk."

Dongho tidak bisa melakukan apapun selain menuruti Jonghyun. Mendekati pintu masuk rumah Jonghyun, dahi Dongho berkerut. Tidakkah rumah Jonghyun terasa sangat ramai?

Jonghyun membuka pintu, sambil menyuarakan sapaan.

"Bunda, Adek pulang. Ini ada Dongho maen. Kata Bunda, Bunda kangen sama Dongho."

Yang menyambutnya bukanlah Bunda Kahi, melainkan Minhyun dan Minki, beserta member JL lainnya dan bang Aron. Jonghyun cemberut. Tidak bisakah mereka menunggu hingga besok? Yah, setidaknya kak Hongki tidak sedang berada di rumah saat ini. Jonghyun tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya bila sang kakak ada di rumah.

"Eh, Adek udah pulang," Bunda Kahi yang muncul dari dapur berkata, "Wah, ada Dongho juga! Kalian berdua ngapain di pintu, sih?"

Jonghyun, masih cemberut, menunjuk Minhyun dan Minki yang sedang pasang tampang sangar.

"Adek gak mau dimakan sama siluman rubah sama siluman kelinci."

Di sebelahnya, Dongho mendengus menahan tawa, sedangkan Bunda Kahi sudah tertawa.

"Kamu ini ada-ada aja, sih. Buruan masuk, Dek, masa kamu tega sama Dongho."

Masih cemberut, Jonghyun menarik Dongho masuk. Mengarahkan Dongho untuk duduk di armchair, lalu mendudukkan dirinya di pangkuan Dongho hanya agar bisa melihat Minhyun makin kesal. Bunda Kahi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak bungsunya.

Pintu masuk tiba-tiba terbuka dengan kasar. Jonghyun makin cemberut melihat siapa yang baru saja dengan brutal masuk.

"ADEK! NGAPAIN KAMU DUDUK DIPANGKU SAMA BAEKHO?! TURUN!"

Menyilangkan tangannya, Jonghyun mengalihkan pandangannya pada Bunda Kahi, menghiraukan Hongki yang baru saja masuk. "Bunda tadi katanya kangen sama Dongho, pengen ngobrol, kenapa sekarang malah diem aja?"

"Abaiin aja kita terus, Jju, gak apa-apa," Minhyun bersuara. "Kita apa, sih, cuman temen yang pengen tahu kejelasan doang. Gak lebih."

Jonghyun berbalik menghadap Dongho. "Dongho denger ada yang ngomong? Siluman rubahnya yang ngomong, ya, tadi? Aku takut." Lalu memeluk Dongho.

"Jju."

"Lu pengen tahu apa, Min? Biar gue yang jawab," jawab Dongho.

"Sejak kapan lu macarin adek gue? Gue belom kasih restu macarin adek gue!"

"Kak, jangan gitu. Bunda aja gak masalah, kok, Adek sama Dongho pacaran," Bunda Kahi menengahi.

"Tapi, Bun... ."

"Gak ada tapi-tapian. Abang mana, Kak? Bukannya kamu tadi jalan sama bang Jonghun? Tadi sore Bunda bikin cookies banyak, mau nitip buat mamanya abang," Bunda Kahi celingukan mencari Jonghun. "Dongho, nanti Bunda nitip cookies buat mama kamu, ya."

"Iya, Bun."

"Jadi?" Minhyun kembali bertanya, "Beneran pacaran lu berdua?"

"Bisa liat, kan?" Dongho menunjuk dirinya dan Jonghyun yang duduk di pangkuannya. "Masih perlu gue perjelas? Iya, gue sama Jonghyun pacaran."

"Sejak kapan?" sekarang Minki yang bertanya, "Kenapa gak ngasih tahu?"

Dongho menghela napas. "Ngasih tahu, kok. Abis jadian, kita langsung ngasih tahu, kok."

"Gak usah bohong, ya! Kalo kalian langsung ngasih tahu, gak mungkin kita baru tahu sekarang!"

"Siapa yang bohong, sih? Yang Dongho omongin bener, kok! Abis jadian kita langsung ngasih tahu kalian! Kalian aja yang gak percaya! Jangan salahin kita, dong!"

Jonghyun berdiri dari duduknya di pangkuan Dongho, lalu menarik Dongho ke arah dapur. Meninggalkan Minhyun, Minki, member JL, dan bang Aron yang bingung memikirkan kapan Dongho dan Jonghyun memberi tahu mereka tentang status mereka.

Dengan ini 'Our Love Story' tamat. Terima kasih buat semua yang sudah mau mampir, menyempatkan membaca, vote, dan kasin komentar. Sayaaaaannnngg sama kalian semua ❤️❤️❤️

Sampai jumpa lagi ~~

Our Love Story   |  Lovestagram SidestoryWhere stories live. Discover now