Awal tahun ajaran baru adalah hal yang menggembirakan untuk semua anak yang lulus ke tingkat SMP atau SMA. Karena mereka akan mempunyai tanggung jawab baru, pengalaman yang baru dan masalah yang baru. Berbeda dengan anak kelas 6,9, dan 12 , tahun ajaran baru ini adalah suatu hal yang menbuat jantung mereka berdegup kencang. Mereka sudah tidak bisa bersenang senang lagi karena tahun ini mereka akan fokus belajar untuk menghadapi Ujian Nasional.
Berbeda dengan Kezia, naik kelas 12 merupakan hal hal yang dia tunggu tunggu . Keinginan kedua orang tuanyalah membuat dia ingin segera melanjutkan pendidikannya.
"Mama, papa Kezia janji Kezia akan lulus dengan nilai yg bagus dan akan jadi dokter seperti apa yang papa mama impikan"batin Kezia.
Namun, hidup tak semulus apa yang kita bayangkan. Banyak rintangan dan cobaan yang harus kita hadapi. Tergantung dengan cara yang kita lakukan baik atau buruknya dan tekad yang dimiliki.
*****
Bel berbunyi menandakan pelajaran akab segera dimulai. Anak anak SMA Cendrawasih berbondong bondong masuk ke kelasnya masing masing. Termasuk Kezia berlarian melewati taman sekolah yang di desain bagus oleh sekolah yang membuat para murid betah untuk belajar dan beristirahat di taman sekolah mereka. Kezia sangat tidak beruntung karena di tahun ajaran baru ini dia bangun kesiangan membuat dia terlambat masuk sekolah. Karena, semalam dia terus membayangkan hal apa saja yang akan dia lakukan di tahun ajaran baru ini. Sampai sampai dia terus membayangkannya sambil berlari di koridor sekolah membuat dia tidak menyadari telah menabrak seseorang.
"Woy lu jalan gak punya mata atau lu lagi kesambet sih? Gak liat apa gw jatoh?" ketus Alvaro.
"Eh maaf maaf gak sengaja"sadar Kezia.
"Gak sengaja gak sengaja halahhh alasan lu doank kali, mentang mentang gw the most wanted di sekolah ini sampe sampe lu caper ama gw"tukas Alvaro.
"Idih ogah gw, gw mah punya tipe yang bagus. Gw tuh nyari cowo nya yg baik, ganteng, alim yang gak kayak lu sonbong baru jadi the most wanted di sekolah aja belagu" kesal Kezia.
"Eh lu bukannya seneng bisa ngomong ama gw, disana tuh banyak cewe yang ga bisa ngobrol bareng gw lu nya malah nyerocos"enteng Alvaro.
"Idih siapa yang seneng bisa ngobrol sama lu malah gw jd sial. Kan juga elonya duluan gw udah minta maaf juga"jawab Kezia dengan kekesalan yang bertubi tubi
"Lu ngatain gw pembawa sial?"tanya Alvaro.
"Iya kenapa? Orang bener kok" jawab Kezia.
"Iye gw orang bener bukan kayak lu"jawab Alvaro.
Perdebatan mereka pun berlangsung lama, tak ada yang mau mengalah diantara mereka.
Tanpa mereka sadari, ada seorang guru yang sedang berjalan menuju arah mereka berdiri. Guru tersebut pun menggeleng gelengkan kepala melihat dua muridnya berkeliaran di koridor sekolah setelah bel sudah berdering. Guru tersebut pun menghampiri mereka.
"Kalian tidak masuk ke kelas?"tanya guru tersebut.
"Diam!!!"bentak mereka serempak.
"Al kayaknya gw kenal nih suara"Kezia pun mengenal suara tersebut. Perlahan lahan mereka berdua pun menoleh ke samping. Mereka berdua pun langsung diam ditempat setelah tau siapa yang mereka bentak.
"Uhh jadi sekarang kalian berani ngebentak saya?"tanya guru tersebut.
"Enggak kok bu. Gara gara si Alvaro nih bu"Kezia.
"Kok gw? Lu duluan kali. Bukan saya bu"jawab Alvaro.
"Sudah debatnya?"tanya guru tersebut.
"Gak debat kok bu,cuman beda pendapat"jawab Kezia.
"Sama aja bodoh"kesal Alvaro.
"Sudah sudah kalian balik ke kelas masing masing sana"suruh bu guru.
"Ya bu maaf ya bu permisi"jawab mereka serempak.
Lalu mereka berdua pun pergi meninggalkan guru tersebut.
"Lu sih jadi diomelin kan"Kezia.
"Elunya bacot mulu"kesal Alvaro.
"Kan emang elunya duluan"Kezia.
"Elu" alvaro.
"Elu" kezia.
"Masih debat juga?"tanya bu guru dari jauh.
"Eh gak bu, saya permisi ke kelas dulu bu" pamit Kezia sambil berlari lari kecil menuju kelasnya.
Mereka pun berjalan berlawanan arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection
Teen Fiction[slow update] ----------------------------------------- Kezia Ratulangi adalah anak yatim piatu yang ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak dia SMP. Kehilangan kedua orangtuanya tak membuat harapannya terkubur. Keinginan kedua orang tuanya lah yang...