"Mungkin bagimu ini hanya rasa kahisan mu padaku, tapi bagiku ini adalah rasa perhatian yang mungkin takkan pernah lagi kau beri padaku"*****
Setelah selesai bekerja kelompok Kezia bersiap siap untuk pulang ke rumah.
Matahari sudah terbenam beberapa jam yang lalu. Saatnya sang bulan menampakkan dirinya.
Rumahnya tak jauh dari tempat dia bekerja kelompok. Hanya tinggal jalan kaki kedepan gapura dan menunggu metromini.
Bulu kuduk Kezia berdiri menandakan rasa takut nya berjalan di temani sinar bulan. Menengok ke kanan dan ke kiri mencari siapa tahu ada ojek lewat untuk mengantarnya ke depan gapura.
"Gak ada apa ojek lewat, mana sepi banget merinding nihhh...."
Tubuhnya makin merinding saat ditengah perjalanan kedepan gapura, tiba tiba dia mendengar kerusuhan yang tak jauh dari jarak dia berdiri sekarang.
Rasa takut menjalar di tubuh Kezia tapi rasa takut itu kalah dengan rasa penasarannya.
Keziapun mendatangi tempat kerusuhan tersebut dengan mengendap ngendap, saat melihat apa yang terjadi ,Kezia begitu terkejut dengan apa yang dia lihat.
Sebuah geng motor sedang menyerbu seseorang yang Kezia masih belum tahu siapa korban itu.
Rasa menolong Kezia bangkit tapi dia tahu jika di daerah sini sangatlah sepi, jika dia berteriak pasti tak ada orang yang akan menolongnya.
Kezia pun kebingungan. Tiba tiba hp nya bun bergetar. Ide pun terlintas diotaknya.
Beberapa menit kemudian suara sirene terdengar. Semua anggota geng motor tersebut lari terbirit birit menuju motor mereka masing masing.
Saat polisi mendatangi mereka, ada beberapa yang tertangkap karena tak cukup waktu untuk melarikan diri dan ada yang berhasil kabur.
Beberapa polisi pun mengejar anggota geng motor yang berhasil kabur.
Setelah Kezia merasa lokasi sudah aman dengan adanya polisi, dia keluar dari tempat persembunyiannya dan segera menghampiri polisi.
"Selamat malam, apa anda yang menelepon kami?"
"Ya pak terimakasih sudah datang"
"Apa korban ini teman anda?" pak polisi pun mengajak Kezia untuk melihat korban geng motor tadi.
"Alvaro? Lo yang tadi di gebukin sama geng motor?"kejut Kezia melihat siapa korban geng motor.
"Hmmm..."jawab remang Alvaro.
"Baik, saya permisi dulu, jikalau ada penyerbuan seperti ini telepon kami, kami akan segera menuju ke lokasi, dan menindaklajuti"polisi memberi saran.
"Baik terima kasih pak selamat malam"ucap Kezia sembari menunduk.
"Baik selamat malam"
Setelah polisi meninggalkan Kezia, dia langsung mengalihkan perhatian pada sang korban motor geng.
"Kok lu bisa gini sih?"sambil melihat lembam yang ada di muka Alvaro.
"Ya bisa lah namanya diserbu"
"Sebentar gw obatin luka lu"sambil mengambil tissu dan diberi air. Lalu dia mengobati luka lembam yang ada di wajah Alvaro.
"Aw sakit pelan pelan donk gimana sih"
"Ya maaf.. lagian sih ngapain berkeliaran malam malam digebukin geng motor kan"
"Ya lu juga ngapain, cewek keluar malam, masih pake seragan sekolah lagi"
"Ya kan gw abis kerkom"
"Bukannya naik ojek"
"Kan gak ada ojek di sekitar sini"
"Emang lu gak ngehubungin cowok lu minta jemput?"tanya Alvaro.
"Emang gw udah punya pacar gw aja jomblo"
"Makanya cari pacar"
"Ah lu bukannya bilang makasih sama gw udah gw tolongin malah nanya nanya kaya polisi padahal kan bukan gw yang bersalah disini malah gw yang jadi penolong"
"Ya udah sebagai tanda terima kasih gw ke elo gw anter pulang ke rumah,tapi bayar ya hehehw" kekeh Alvaro.
"Jeh yawudah bayar juga biaya pulsa buat nelpon polisi mana"judes Kezia
"Yaelahh canda doank yaudah ayo naik motor gw"
"Lah lu kan belum sembuh diri aja gak bisa"tanya Kezia.
"Bisa lah"saat Alvaro mencoba untuk berdiri dia terjatuh dengan posisi bokong mencium aspal."awwww"Alvaro meringis
"Kan dibilang, udah naik metro mini aja, gw bantuin jalan ke depan tuh"Kezia membantu Alvaro untuk berdiri dengan posisi tangan kiri Alvaro berada di tenguk leher Kezia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection
Teen Fiction[slow update] ----------------------------------------- Kezia Ratulangi adalah anak yatim piatu yang ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak dia SMP. Kehilangan kedua orangtuanya tak membuat harapannya terkubur. Keinginan kedua orang tuanya lah yang...