CLARITY (Pt. 2)

791 149 19
                                    

CLARITY
(I'm Seeing the World with Your Eyes)

[2/4]

Mereka membubarkan diri setelah sama-sama sepakat bolos sehari.

Seungcheol dan Jeonghan pamit dengan berboncengan motor bebek. Chan berjalan ke gerbang depan untuk menemui sopirnya. Sementara itu, Soonyoung tak melepas genggaman pada Jihoon yang tertatih di atas kaki palsu, menyetop taksi.

Mingyu menawari Wonwoo agar berada di kampus lebih lama karena masih tersisa tiga jam lagi sebelum senja tiba.

"Sebelum ke perpustakaan kota, tempat favoritku untuk mendapatkan bahan baca itu di sini!" tunjuk Mingyu pada gedung besar dengan kaca pelapis pada sisi-sisinya.

Wonwoo masuk ke dalam karena dia penasaran selagi Mingyu menitipkan tas mereka berdua. Setelah itu, mereka tiba di lantai dua, dan Wonwoo langsung menyerbu bagian khusus literatur ilmiah. Mingyu mengekor di belakangnya sembari memeriksa sesuatu di tas.

"Kau mau menungguku menyelesaikan tugas, tidak? Ada yang harus kukumpulkan segera, nih." Mingyu menepuk bahu Wonwoo, membuatnya menoleh.

Wonwoo mengangguk. "Me-mang-nya tu-gas a-pa? Teng-gat wak-tu-nya sam-pai ka-pan?"

Sengiran khas Mingyu tidak dapat lari dari bibirnya lama-lama. Dia menggaruk tengkuk, "Mata kuliah umum, Sastra Korea. Harus masuk ke file pengajar malam ini juga."

Wonwoo tidak bisa tidak terpana.

"Lan-tas ke-na-pa ka-u ma-lah te-nang-te-nang sa-ja, pa-da-hal ta-hu ka-lau ha-ri i-ni ter-ak-hir me-ngum-pul-kan tu-gas. Su-dah be-gi-tu, jus-tru me-nga-jak-ku ber-ma-in. Ka-u i-ni ni-at se-ko-lah, ti-dak?"

Mingyu mengibaskan tangan ringan. "Dosennya mengenalku, kok. Paling-paling aku tinggal mengerling dan diijinkan mengumpulkan terlambat. Konsekuensinya, beliau akan menyuruhku merapikan beberapa dokumen. Jadi, deh."

"Ja-ngan pa-kai ja-lur K-K-N, Gyu. I-tu ti-dak ba-ik." Wonwoo jengah.

"Kau membalasku."

Mereka tertawa, kemudian memplester mulut secara imajiner karena petugas perempuan yang duduk di dekat konter menegur mereka supaya jangan berisik.

➖➖➖

Dua jam penuh Mingyu berkutat dengan tugasnya. Dia akhirnya bersorak dan menghampiri Wonwoo yang tengah serius mendalami bacaan di sampingnya, mengajak berkemas. Perpustakaan kampusnya akan tutup dan tersisa dua orang petugas kebersihan berseragam dengan kemoceng serta alat kebersihan lain, menunggu setiap pengunjung keluar.

Wonwoo menunduk sopan dan mereka turun dengan lift yang kosong pengguna.

Mingyu menekan tombol ke lantai dasar, lalu menghadap padanya, "Antarkan aku ke gedung rektorat dulu, ya."

"A-da se-se-o-rang ya-ng i-ngi-n ka-u-te-mui?" tanya Wonwoo.

Menggoyangkan lembar-lembar kertas A4 di tangannya, Mingyu mengangguk, "Mengumpulkan tugasku, ingat?"

Wonwoo memandangi sepatunya tanpa membalas.

Perpustakaan kampusnya terletak di lantai delapan, jadi butuh tujuh kali bel berdenting hingga mereka tiba di dasar. Wonwoo menunggu sabar sementara Mingyu tidak tahan dengan keheningan. Jadi, dia coba memanggil: "Wonwoo."

HERTZ | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang