wisnu sama dewa tiba-tiba ngajakin gue jalan-jalan.
terus akhirnya kita siap-siap jalan-jalan ke mall. cuma gue, mas jefri, wisnu, sama dewa sih.
"jadi lo mau ngapain?" tanya gue pas kita berempat udah sampai di tempat
"beli cincin" jawab dewa sama wisnu serentak
gue ngeliat mereka gak percaya, "wtf?! lo mau nikah?"
wisnu sama dewa ngangguk, "tapi ga sekarang lah, mumpung di jakarta kan, beli cincin bagus dulu"
gue natap mereka bingung seakan minta penjelasan lebih.
hilih alay
"udah direstuin sama mas surya" jawab wisnu diikuti anggukan oleh dewa
gue pun akhirnya paham
"tapi gue gatau ukuran jarinya" ujar dewa
"yeu bego"
dewa sama wisnu cuma garuk-garuk tengkuk aja
"lo beneran serius?" tanya mas jefri
"iya lah, mas. lo kira gue mas brian yang bisanya cuma macarin doang?"
"bahasnya itu mulu ya"
wisnu sama dewa cuma nyengir
"gimana?" tanya mereka berdua
"yaudah ayo cepet"
"lah ukurannya?"
"sama kek tangan gue. tenang ae"
"beneran?"
"iya, kita punya cincin kapel tau"
"yaudah, yuk"
kita pun muter-muter cari brand yang bagus. dan akhirnya wisnu berhenti di brand terkenal
biasalah, holkay dia
"mas jef bilangin penjaganya dong"
"yoi gampang"
mas jefri pun ngomong ke mbaknya kalo wisnu sama dewa mau cari cincin. yah akhirnya dicariin sama mbaknya
"gimana? yang ini?" tanya mas jefri ke wisnu
"iya yang ini, 2"
mas jefri pun ngomong ke mbaknya dan akhirnya wisnu beli itu
dewa? masih cengo dia.
"dewa beli ga?" tanya gue
"mahal-mahal" jawab dia
"beli aja yang paling murah" ujar wisnu
"eh enak aja ya kalo bilang. cari duit susah bajindul" sahut gue
"masa gue harus relain tabungan gue?" tanya dewa
"iyalah, demi calon istri"
dewa mikir-mikir, "iyadeh. gue ambil yang itu"
gue senyum bangga liat dua sohib gue ini. udah mau nikah aja mereka. sialan gue kapan? :')
setelah selesai, kita balik ke rumah. cuma gue, mas jefri, sama wisnu doang sih. dewa lagi mampir ke rumah tantenua yang kebetulan deket.
"sherina sama rara kemana, om?" tanya gue ke om wahyu, adeknya mama.
"jalan jalan sama surya tadi bertiga"
"lha mas brian?"
"dikamar, tidur dia"
"ohh oke makasih om"
gue gak peduliin mas brian yang katanya tidur, teus gue pun jalan ke dapur. mau bikin makanan, laper.
"bikin apa nih?"
gue noleh. mas brian tiba-tiba ada di sebelah gue
langsung deg deg deg deg deg
mas brian mah kalo ada bau makanan, langsung disamperin
"makaroni keju. belom pernah makan,kan? mas kan norak"
"udah tuh yee, enak aja kamu"
"hmm yaudah sih"
mas brian masih liatin gue, salting woi :(
"liatin doang, ga bantuin"
"gabisa"
"yaudah sana"
"kemana?"
"ya kemana gitu"
"maunya disini"
yaelah bajindul ngalus lagi :(
oke piyak tenang dulu tenang.
gue selesai bikin makaroni keju, semangkuk penuh. gatau gue bisa habisin atau nggak.
"mau?" tanya gue ke mas brian
mas brian buka mulutnya, "ak"
kan kan:(
gue nyuapin dia, "gimana? enak?"
mas brian geleng, "gak"
gue pun makan sesuap, "ih enak tauu"
"ga enak"
"enak"
"gak"
"enak"
"lhaiya gak enak"
"iihh enak tau"
gue cemberut terus duduk di meja makan. mas brian ngikutin gue
"ngapain ikut-ikut?" tanya gue
mas brian cuma senyum doang. matanya sipit, aku sukak :((
jadi pengen peluk
"minta lagi dong"
"gamau. katanya ga enak"
"ya emang ga enak"
"ih yaudah gausah minta"
"tapi laper"
"ya makan"
"makanya minta"
"gamau"
"masakin kalo gitu"
"masak sendiri"
"gabisa"
"yaudah"
gue lanjut makan, mas brian masih liatin gue
"masakin dooonnggg, laper nih" ujar mas brian sambil narik-narik kaos gue
"iya deh iya. mau apa?"
"aku kangen nasi goreng kamu nih, bikinin ya"
astaghfirullah....
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [DAY6 YOUNG K]
Historia CortaBerisi tentang kisah Freeya terhadap teman kakaknya, Mas Brian, yang nggak jauh dari kata witing tresno jalaran soko kulino. Be a good reader, ya! Hope u like it♡ ⚠️ • Little bit Javanese • Labil POV • Non-Baku cintadeisik, 18.3.2018.