Setelah pulang dari rumah Jeongin, Eunbyul dan mamanya kembali kerumah pada pukul 09.35 PM KST. Begitu keluar dari mobil, Eunbyul langsung masuk ke dalam rumah dan menuju kamarnya yg ada dilantai atas. Ia membaringkan badanya sambil menatap langit langit kamar.
Eunbyul memikirkan perbedaan sikap Jeongin yang sebelum dan sesudah Hyunjin bersama mereka. Eunbyul juga sempat berfikir bahwa Jeongin merasa cemburu saat melihat Hyunjin berada didekatnya. Tapi Eunbyul membantah apa yg ia fikirkan tadi
"Gak mungkin ga mungkin! Duh, PARK EUNBYUL! Ko lo mikir sampe situ sih?" Eunbyul mengacak acak rambut pendeknya itu
Eunbyul terdiam sejenak dan langsung terbangun dari tidurnya. Ia menuju kamar mandi yg ada dikamarnya untuk mencuci muka dan menggosok gigi
"Yah! Airnya ga kluar lagi! pasti mama blum bayar tagihan air, mau gak mau harus ke toilet bawah." Kata Eunbyul sambil memencet kran diwastafel
Eunbyul pun keluar dari kamarnya sambil membawa sabun muka dan sikat gigi, ia melihat ke arah ruang tv dan dapur sambil menuruni anak tangga berharap mama nya masih belum tidur karena Eunbyul merasa sedikit takut untuk menuju toilet dimalam hari seperti ini
"Mama kemana sih? Apa udah molor? Biasanya kan kalo jam segini masih nonton tv." Ujarnya
Eunbyul memasuki toilet dengan nafas yang terengah engah. Saat sedang mencuci mukanya, Eunbyul mendengar suara mama nya yg seperti berbicara sendiri dari arah dapur, Eunbyul sempat merasa takut dan khawatir kalau mamanya berbicara dengan sosok tak kasat mata. Tapi saat didengarkan dengan seksama, Eunbyul mendengar kalau mama nya sedang berbicara pada seseorang melalui telefon
"Iya, Eunbyul baik baik aja ko.. mungkin sekarang dia udah tidur, makannya aku baru jawab telfon dari kamu itu karena aku takut kalo Eunbyul denger percakapan kita" kata mama Eunbyul yg berbicara dengan seseorang melalui telfon. Eunbyul yg mendengar perkataan mama nya itu langsung terdiam kebingungan, didalam fikirannya terus bertanya tanya kenapa mama nya harus menjawab telfon disaat ia sudah tertidur? Dan kenapa mama nya takut kalau Eunbyul mendengarnya?
"Aku pengen ketemu Eunbyul mba, ini udah saatnya kita ungkap semuanya" Terdengar samar suara seseorang yg berbicara dengan mama Eunbyul. Eunbyul membilas wajahnya dengan air dan segera menghampiri mama nya
"Mama ngobrol sama siapa?" Eunbyul membuat mama nya kaget dan sontak mama nya langsung memutuskan panggilan dengan seseorang tadi
"Eunbyul? Ka-kamu ko be-belum tidur?" Mama nya panik begitu melihat Eunbyul yg sudah ada diblakangnya
Eunbyul melangkahkan kaki mendekati mama nya yg masih terlihat panik
"Tadi siapa yg telfon ma? Kenapa mama mau jawab telfon itu kalo aku udah tidur? Trus, kenapa mama takut kalo sampe aku denger percakapan mama?" Tanya Eunbyul yg semakin curiga kepada mama nya"Eunbyul, maafin mama ya.. sebenernya--" kata mama Eunbyul menggenggam tangan Eunbyul yg membuat Eunbyul semakin bingung
°°°
Seoul, 10.15 AM KST"Jeongin-ah!" Teriak pak Junho dari arah gudang yg melihat Jeongin, Hyunjin, dan Jisung sedang duduk di depan koprasi sekolah. Jeongin kebingungan karena ia tak tahu dari arah mana suara itu
"Jeong! Pak Junho manggil lu tuh" kata Jisung sambil menepuk lengan Jeongin
"Mana sih?! Gak ada" Jeongin masih clingak clinguk
"Dari arah gudang bego!" Kata Jeongin
Begitu Jeongin menyadari, ia langsung berlari ke arah Pak Junho yg sedang menunggunya didepan gudang
"Iya kenapa pak?" Tanya Jeongin kepada pak Junho
"Bapak bisa minta tolong gak?" Kata Pak Junho
"Bisa pak"
"Tolong ambilin kursi plastik yg ada dirooftop ya"
"Baik pak" Jeongin langsung menuju rooftop dan mengambil kursi yg ada disana
ketika ingin membawa turun kursi kursi itu, Jeongin melihat Eunbyul sedang duduk sendirian disana, Jeongin pun menggeletakkan kursi kursi itu dan menghampiri Eunbyul
"Eunbyul?". Eunbyul pun menengok ke arah Jeongin dengan mata yg berkaca kaca
"Ah tunggu ya tunggu! Jangan kemana mana dulu! Gue mau bawa tuh kursi kursi ke Pak Junho, nanti gue balik ke sini lagi ko! Tunggu yaaa!" Ujar Jeongin
Jeongin kemudian membawa kursi kursi plastik itu turun ke bawah menuju pak Junho dan kembali berlari menuju rooftop untuk menemui Eunbyul yg terlihat sedang sedih disana.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scramble「Hyunjeong」AND
أدب الهواةHubungan persabatan memang lebih besar daripada hubungan percintaan. Tapi apa jadinya kalau dua sahabat saling memperebutkan satu cinta? Akankan salah satu dari mereka mendapatkan cinta itu atau tidak sama sekali