Chap 09

7.9K 808 75
                                    

PLLAAKK.

Ahra sudah tidak dapat menahan rasa bencinya pada Jejoong. Ia nekat menampar Jaejoong hanya karena Jaejoong tidak bisa menjawab soal yg ia diberikannya. Sebenarnya ia masih dendam karena kemarin Jaejoong mengatakannya LOSER.

"Kau tidak bisa menjawab soal yg begitu mudah?" Ahra melirik tangan Jaejoong.

'Tidak ada cincin. Apakah Yunho hanya memakai cincin biasa? Jadi mereka hanya berpacaran?' Batin Ahra menduga.

Jaejoong hanya diam, tak menjawab pertanyaan Ahra. Ia menatap mata Ahra tajam. Jaejoong masih ingat jika dirinya adalah pria sejati yg tidak mungkin menyakiti wanita.

"Keluar dari kelasku. Dan belajar di perpustakaan sampai jam istirahat." Ucap Ahra dingin. Seluruh siswa dan siswi di kelas Jaejoong menggertakkan gigi kesal melihat perlakuan Ahra pada Jaejoong.

Jaejoong menyeringai senang mendengar ucapan Ahra.
"Gomawo atas hukuman anda Songsaenim
Saya bisa tidur nyenyak di perpustakaan dan saya juga sudah muak melihat wajah anda Songsaenim." Ahra semakin marah mendengar ucapan Jaejoong.
Jaejoong membanting spidol lalu berbalik pergi meninggalkan Ahra yg mengerang kesal. Tak lupa sebelum benar-benar keluar kelas, ia memberikan tanda jari tengah pada Ahra

Ia sampai di perpustakaan. Memilih salah satu buku, entah buku apa yg ia pilih. Ia memilihnya asal karena buku itu akan ia gunakan menutupi wajahnya.

Jaejoong memilih duduk di pojokan, membuka buku itu lalu membiarkannya dalam posisi berdiri. Ia kemudian merebahkan kepalanya diatas meja. Ia tak menyadari jika ada yg mengikutinya ke perpustakaan.
Yoochun tadinya berniat kembali ke kelasnya, setelah ia dari toilet, namun ia menghentikan langkahnya melihat Jaejoong yg berjalan sendirian menuju ke perpustakaan. Ia akhirnya mengikuti Jaejoong, membolos dari pelajaran Lee Songsaenim.

Sekarang ia berada tepat di belakang meja Jaejoong. Ia menatap Jaejoong lekat, menunggu beberapa saat sampai telinganya mendengar dengkuran halus Jaejoong. Ia tersenyum samar. Ini saat yg paling ia nantikan. Ia berjalan mendekati Jaejoong. Melambaikan tangannya di depan wajah Jaejoong, merasa pria cantik itu sudah tidur dengan nyenyak. Ia kemudian duduk di samping Jaejoong. Menatap wajah Jaejoong dari jarak dekat.

'Ia sangat cantik jika dilihat dari dekat.' Batin Yoochun.

Ia terus menatap wajah damai Jaejoong. Bahkan sekarang ia ikut merebahkan kepalanya sambil menatap wajah Jaejoong.

***

Yunho mendatangi Jaejoong ke kelasnya saat jam istirahat. Ia berniat mengajak istrinya untuk makan bersama. Namun ia tidak menemukan Jaejoong disana. Ia akhirnya bertanya pada Junsu yg ia tau adalah sahabat Jaejoong.

"Junsu-ssi. Dimana Jaejoong?" Tanyanya sedikit berbisik agar tidak ada yg mendengarnya.

"Jaejoong di perpustakaan Songsaenim. Tadi ia dihukum Go Songsaenim untuk belajar di perpustakaan."

Yunho menjadi kesal mendengar ucapan Junsu.
Ia langsung berbalik pergi ke perpustakaan. Begitu sampai disana, ia melihat istrinya tidur bersama seorang pria, tidak! Pria itu yg sedang memperhatikan istrinya.
Perlahan Yoochun mengangkat tangannya, ia berniat mengelus kepala Jaejoong.

"Jangan menyentuh milikku." Suara dingin itu menghentikam pergerakan tangan Yoochun. Ia menoleh melihat Yunho tepat di belakangnya menatap tajam dirinya.

"Milikmu? Kau bermimpi Songsaenim?" Yoochun sudah cukup kesal melihat tingkah gurunya ini yg bertingkah seolah ia memiliki Jaejoong.

Yunho hanya diam. Ia berjaln mendekat ke arah Yoochun. Tanpa mengatakan apapun, Yunho menunjukkan jarinya yg terpasang cincin pernikahannya. Yoochun sejenak terkejut melihat cincin itu. Ia kemudian melirik tangan Jaejoong yg ada di atas meja. Ia tak melihat cincin yg sama di tangan Jaejoong. Yoochun tersenyum, menatap menantang pada Yunho.

Homeroom TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang