Chap 3

6.3K 883 62
                                    

Jaejoong turun menuju ruang makan, sesekali ia bernyanyi riang. Suasana hatinya sedang baik hari ini karena tidak ada pelajaran matematika, itu berarti ia tidak bertemu Yunho.
Ia melihat Umma, Appa dan kedua Kakaknya sudah di meja makan. Jaejoong segera duduk di salah satu kursi disana. Namun baru saja mendaratkan pantatnya, Jaejoong mendengar Appanya berkata.

"Joongie, nanti malam kita makan malam di luar ya?"

"Ini dalam rangka apa Appa?" Jaejoong heran, tumben sekali ia diajak makan malam di luar. Biasanya Appanya pulang kerja selalu larut malam, bila ada hari tertentu baru makan di luar.

"Appa hanya ingin saja Joongie. Bagaimana?" Hankyung sengaja tidak mengatakan jika Jaejoong akan di jodohkan. Ia takut Jaejoong mengamuk.

"Baiklah Appa." Sahut Jaejoong, sama sekali tidak curiga apa-apa.

Jaejoong makan dengan cepat. Karena tidak ingin terlambat. Ummanya yg melihat itu mengernyit heran.

"Pelan-pelan makannya Joongie." Ucap Heechul.

"Aku selesai." Semua orang melongo melihat cara makan Jaejoong yg secepat kilat.

Jaejoong langsung mencium pipi Umma dan Appanya, kemudian berbalik pergi.

"Apa kau tidak mencium Oppa?" Jaejoong berhenti kemudian menoleh melihat Hyungnya sekarang sedang menunjuk pipinya.

"Tidak. Kau belum mandi Hyung. Dasar bau." Ucap Jaejoong sambil menutup hidung.

"Hyung tidak dicium juga?" Kali ini Amber yg menunjuk pipinya.

Jaejoong tersenyum kemudian mendekat ke arah Amber.

Cup.

Satu kecupan sayang mendarat di pipi Amber. Amber mengacak pelan rambut Jaejoong. Membuat Jaejoong menjadi manyun.

"Nuna membuat rambutku jadi berantakan. Ketampananku kan jadi berkurang." Jaejoong mengeluarkan sisir kecil dari saku celananya dan langsung menyisir rambutnya.

Semua orang tertawa melihat kelakuan Jaejoong. Jaejoong hanya tersenyum, berjalan mendekat ke arah HyunJoong.

Cup.

HyunJoong tersenyum. Jaejoong mengecup pipinya. Adik manisnya sebentar lagi akan menjadi milik orang lain. HyunJoong dan Amber sudah tau perihal perjodohan Jaejoong. Mereka sedih bila harus melepaskan adik kesayangan mereka. Namun ini pasti akan terjadi cepat atau lambat.

***

Jaejoong heran melihat siswa di sekolahnya heboh, mereka saling berbisik dengan wajah takut. Entahlah.. ia sendiri tidak mengerti ekspresi mereka. Ia berjalan menuju kelasnya.

"Kau tidak lihat mading Jae?" Junsu bertanya ketika Jaejoong baru memasuki kelas.

"Tidak. Memangnya kenapa?"

"Jung Songsaenim telah menempel peraturan baru itu. Bahkan sekarang lebih banyak."

"Benarkah?"

Junsu mengangguk meng-iya-kan.

"Oh." Hanya itu respon Jaejoong.
'Aku tidak takut dengan Ahjussi tua jelek itu.' Batinnya.

***

Pulang sekolah Jaejoong dikejutkan oleh Ummanya yg tiba-tiba menyerahkan satu stel pakaian formal padanya.

"Pakai ini nanti malam Joongie." Ucap Heechul lembut.

"Kenapa harus memakai pakaian seperti itu Umma? Kita kan hanya makan malam." Jaejoong curiga dengan Ummanya.

"Kau akan tau nanti malam. Pokoknya kau harus pakai itu. Tidak ada penolakan." Ucap Heechul final. Jaejoong hanya pasrah saja. Tak ada gunanya melawan Ummanya yg lebih kejam dari ibu tiri Cinderella.

Homeroom TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang