Chap 4

6.3K 846 39
                                    

Yunho memang terkenal dengan peraturannya yg sadis, namun itu tidak membuat siswi di Dong Bang tidak menyukainya. Mereka malah tergila-gila saat melihat tatapan tajam dan suara Yunho yg terkesan dingin. Apalagi Yunho adalah orang yg cuek dan jangan lupakan wajah tampannya.
Ia dengan cepat mendapat predikat Guru favorite di kalangan para siswi. Seperti saat ini. Ia tengah berjalan di koridor menuju ruang guru. Dan tatapan siswi yg melihatnya berbinar cerah bagaikan melihat artis Kpop.

Sementara itu Jaejoong kini terlihat lesu. Ia sedari tadi hanya menghela nafas panjang. Itu membuat Junsu heran melihat tingkahnya.

"Kau kenapa Jae?" Tanyanya.

Jaejoong menoleh memandang Junsu, kemudian menggeleng lemah. Ia ingat lagi ucapan Appanya.

"Kalian tidak perlu tergesa-gesa, pacaran saja dulu. Nanti kami yg akan menentukan pernihakan kalian."

Begitulah ucapan Hangeng, yg terus terngiang di telinga Jaejoong.

Bel berbunyi. Jaejoong menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Ia ingin menangis saat ingat pelajaran pertama adalah matematika.

Yunho memasuki kelas Jaejoong. Ia menaruh bukunya di meja Guru bertepatan dengan Jaejoong yg berdiri dari duduknya. Ia berjalan hendak keluar kelas, ia sedang malas melihat wajah Yunho dan ingin bolos saja.

"Membolos pelajaran, hukumannya mengepel lantai seluruh kelas di sekolah ini." Ucap Yunho keras saat Jaejoong hampir sampai di pintu kelas.

Jaejoong berhenti. Ia berbalik menghampiri Yunho, kemudian ia berjinjit, mendekatkan bibirnya dengan telinga Yunho.

"Apa kau akan tega menghukum kekasihmu ini Jung Songsaenim?" Bisik Jaejoong.

Yunho tersenyum manis, membuat seluruh siswi yg ada di kelas itu hampir menjerit.
Ia menunduk berbisik di telinga Jaejoong.

"Aku akan dengan senang hati menghukum kekasihku tersayang agar ia tau apa itu disiplin." Bisik Yunho berbahaya.

Jaejoong mendelik pada Yunho. Ia mempout bibirnya kesal.

"Dasar Ahjussi jelek." Ucapnya keras kemudian berbalik kembali ke bangkunya. Dan Yunho tersenyum penuh kemenangan.

***

Jaejoong berjalan sambil menundukkan kepalanya asik pada ponselnya. Jam pelajaran telah berakhir tadi. Jadi ia berniat ke kantin dulu sambil menunggu jemputannya. Jaejoong tidak di perbolehkan membawa mobil lagi semenjak insiden bolos itu.

Tiba-tiba ada orang yg menghadang jalannya. Ia bergeser ke kanan, orang itu juga ikut bergeser. Ia bergeser ke kiri, orang itu juga mengikutinya. Akhirnya Jaejoong mendongak, ia menatap pria di depannya malas.

"Ada apa?" Ucapnya cuek.

"Kau tidak membawa mobil Jae?" Tanya Yoochun, pria yg mengejar Jaejoong sejak tahun lalu saat ia baru pindah ke Dong Bang. Namun Jaejoong selalu menolaknya karena ia tau jika sahabatnya Junsu menyukai pria ini.

"Tidak, aku dijemput." Jaejoong memasukkan ponselnya ke kantor celananya.

"Bagaimana kalau kau pulang denganku? Aku bawa mobil." Tawar Yoochun. Ia berusaha keras agar Jaejoong bisa dekat dengannya.

Jaejoong hanya mendengus malas.
"Aku akan dijemput dan sebentar lagi-"

"Dia akan pulang denganku." Yunho tiba-tiba datamg dari belakang Yoochun. Yoochun menoleh, mengernyit heran melihat Yunho.

"Apa kau bilang?" Ucapan Jaejoong semakin membuat Yoochun heran.
'Kenapa Jaejoong sangat berani dengan Jung Songsaenim?' Batin Yoochun.

"Ummamu mengirim pesan menyuruhku mengantarmu pulang." Ucap Yunho. Tanpa menunggu jawaban Jaejoong ia langsung menarik tangan Jaejoong menjauh dari Yoochun.

Homeroom TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang