Breath In, Breath Out

67 9 6
                                    

Ku kayuh pedal sepedaku sekencang mungkin. Ya, aku memang sedang terburu-buru, aku sedang terburu-buru menuju cafe.

Ya Tuhan, sepulang konser semalam apalagi setelah Hiro bilang kalau ia akan mengunjungi cafeku lagi...itu membuatku susah tidur. Saking senangnya aku sampai susah tidur, padahal aku berharap agar cepat bisa tertidur pulas dan segera bangun di keesokan paginya lalu segera menuju cafe. Tapi nyatanya, aku baru bisa tidur jam 2 pagi dan baru bangun jam 9 pagi.

"Ya ampun Yuki...kenapa kau ceroboh sekali!!! Harusnya kau pasang alarm agar bisa bangun pagi!!!" aku terus menggerutu pada diriku sendiri sambil terus mengayuh sepedaku.

"NANI????" teriakku saat aku terpaksa menghentikan sepedaku karena tidak biasanya jalur yang aku lewati ini macet dan stuck.

"Su-sumimasen...ada apa ya? Kok macet seperti ini?" aku memberanikan bertanya kepada seorang ibu muda yang berdiri disampingku.

"Aah, ada kecelakan di depan sana dan menghalangi jalur kendaraan" jawab ibu muda bersuara lembut itu.

"Ah sokka! Arigato!" aku menganggukkan kepalaku dan ibu muda itu membalasnya lalu segera berlalu.

"Lalu aku harus bagaimana sekarang???" rengekku sambil menopang daguku dengan tangan bersandar di gagang sepeda.

DRRRT! DRRRT!

Tiba-tiba ponselku bergetar. Segera aku mengambil ponselku yang aku simpan di dalam kantong samping celanaku.

"Hei ceroboh, kau ada dimana sekarang? Apa kau mau membolos ya? Sadar tidak sekarang sudah jam berapa?! Sebentar lagi jam makan siang dan cafe selalu ramai sekaligus sibuk pada saat itu...apa perlu aku tutup saja cafenya sekarang???"

Astaga Shohei mengirimiku pesan, bisa aku tebak kalau ia kesal karena aku belum muncul di cafe.

"Memangnya sekarang jam berapa sih?" aku segera melihat jam yang ada di ponselku

"HEEEE???!!!!" teriakku saat tahu kalau saat itu sudah jam 10.

"Aku harus segera bergerak, astaga...aku tidak bisa diam disini menunggu jalanan kembali lancar...aku harus cari jalur lain!" mataku mengekspedisi tiap sudut lingkungan sekitarku saat itu.

"Aaah itu dia! Jalur itu mengarah ke cafe!" aku belokkan sepedaku, aku naik dan duduk di sepedaku lalu segera kakiku mengayuh sepeda menuju jalur itu.

"Ya Tuhan...Harusnya saat tahu jalur tadi tidak bisa dilewati, aku secepatnya mencari jalur lain...tapi aku hanya bengong saja di sepeda sambil menunggu jalur bisa dilewati!!!" gerutuku pada diri sendiri.

"Jangan sampai Shohei tahu soal kejadian tadi, kalau tidak...ia akan terus meledekku...tidak, jangan sampai ia tahu!!!" aku menggelengkan kepalaku beberapa kali saat muncul bayangan di pikiranku soal Shohei yang meledekku seharian penuh.

tidak, jangan sampai ia tahu!!!" aku menggelengkan kepalaku beberapa kali saat muncul bayangan di pikiranku soal Shohei yang meledekku seharian penuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Far Away [ Hiro MFS Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang