-1-

56 9 6
                                    

Benar yang bulan katakan. sekarang Axel berada di kamarnya semula. warna putih yang menyelimuti dirinya tadi sudah tidak ada. saat ini Axel terdiam sejenak, memikirkan hal yang baru saja terjadi pada dirinya. roh? dirinya? atau bulan? siapa? argggh.. sungguh ini sangat menyebalkan. Axel benci dibuat penasaran, sangat benci.

Mengapa bulan tidak langsung mengatakannya saja. dan tadi ia berkata bahwa ia akan memberitahu nya. apa maksudnya juga?

Sial. sungguh hari yang tergila di dalam sejarah harian nya.

Tanpa memperdulikan masalah nya, Axel pun berniat untuk mengisi waktu nya dengan menonton tv di ruang tamu. ia menuruni tangga untuk ke lantai satu. bisa di katakan kalau kamar nya berada di lantai dua.

Hari ini seluruh keluarga nya sedang tidak berada di rumah. ayah nya sedang mengadakan bisnis luar kota dengan beberapa direktur utama yang terkenal. ibunya yang sangat beruntung mempunyai karir di dunia designer sedang sibuk membuat pesanan para klien nya. dan kakak perempuannya, apa? kakak perempuan? ya, tentu saja Axel mempunyai kakak perempuan yang saat ini sedang berada di negara lain sebagai pertukaran pelajar.

Namun itu tak membuatnya menjadi seseorang yang berjulukan 'anak dari keluarga terkaya', justru axel hanya ingin menjadi seorang pemuda sederhana. ia lah yang meminta kepada keluarga nya untuk seperti itu. saat keluarganya mendengar sebuah permintaan dari anak nya itu, mereka sempat berfikir untuk menolak. pasti yang di jadikan pondasi utama adalah, jika masih mempunyai kekuasaan yang lebih kenapa tidak di gunakan saja? disitulah awal mula Axel menentang semua yang di anggap oleh keluarganya benar, terutama sang ayah.

Yah.. walaupun terlihat dari fasilitas yang ada memang mereka sangat sederhana namun di balik dari rumah yang sederhana ini terdapat banyak sekali hal yang melebihi batas "sederhana". lalu bagaimana dengan penghasilan setiap yang di dapatkan oleh ayah dan ibunya untuk diberikan kepada Axel? kalau soal itu mungkin sudah ia urus. jadi tak usah merasa repot untuk di pikirkan.

Hari ini matahari semakin naik ke atas langit. terlihat jelas di luar sangat panas, jendela yang menjadi dinding penghalang pun tak bisa menahan rasa panas. bahkan gorden memancarkan bayangan bayangan dari sinar matahari.

Axel yang sedari tadi sudah berada di sofa dan tangan yang siap menekan tombol on pada remot, langsung ia nyalakan. sepertinya hari ini tidak ada acara tv yang menarik. hanya sebagian channel di penuhi oleh berita sana sini.

Bosan, batinnya.

Axel pun meletakkan remote tv di sampingnya. matanya menatap lurus kedepan layar, memperhatikan gambar yang berada di dalam tv.

Baru saja sebentar ia menonton, dan acara tv itu telah selesai. Axel segera mematikan nya dan berbaring di sofa. ia memejamkan matanya, berat seperti ada yang menutup nya.

"Axel!"

Suara ini lagi. sama suara saat seperti waktu tadi. apakah ia berada di tempat sepi itu lagi? suaranya samar-samar. terlalu sulit untuk di dengar, dari arahnya saja sudah terlihat kalau dirinya dan suara itu sangat jauh.

"Halooo??.. apakah di sini ada orang?" tanya orang itu.

Sayangnya Axel tak menggubris suara itu. ia lebih memilih untuk menutup matanya lebih rapat, hingga warna hitam seluruhnya terlihat. suasana seperti ini sangat menenangkan hatinya. tapi sebenarnya Axel juga tidak suka terlalu sepi. seperti hidup orang yang nyawanya telah diambil.

Sepertinya suara itu sudah tidak ada. namun, di sisi lain Axel juga penasaran dengan suara siapa itu. lalu ia memutus kan untuk membukanya perlahan. cahaya yang sedikit demi sedikit mulai masuk kembali, tiba tiba saja menampakkan seorang gadis yang sedang menatapnya dari jarak yang dekat. gadis itu berwarna putih transparan.. dan melayang?

WORLD in COMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang