Chapter 8: Malaikat Tanpa Sayap (2)

54 8 1
                                    

"Sehun-ah.. sikeuro..  biarkan aku tidur sejenak." Krystal membuka suara tanpa mengubah posisinya. ia masih tetap berpangku tangan pada meja dan menemggelamkan wajahnya.

Sehun menghela nafas setelah mendengar suara Krystal.

"Kau benar baik baik saja? Tidak ada yang sakit?" Tanya Sehun khawatir.

"Eoh.. cepat kembali ketempatmu!" Kata Krystal pelan. Tanpa banyak bicara lagi Sehun pun kembali duduk ditempatnya, tepat dibelakang Krystal.

Ia terus memperhatikan sahabatnya itu dari belakang. Tidak seperti biasanya Krystal tidur di dalam kelas.

"Atau jangan jangan..?" Ia mulai berfikir yang tidak tidak tentang Krystal. Tetapi segera ia singkirkan pikiran pikiran buruk tentang Krystal. Sehun selalu mendoakan yang terbaik untuk sahabatnya yang terbaik itu. Ia menarik nafas kembali untuk menenangkan fikirannya, dan kemudian memilih untuk ikut tidur seperti Krystal.

* * *

Chanyeol berjalan santai memasuki kelasnya. Dilihatnya semua orang tengah sibuk mempersiapkan ujian dadakan yang akan diberikan oleh guru Matematika mereka. Alih alih belajar, ia malah memikirkan tentang kejadian tadi. Bukan Baekhyun, Jaena, ataupun si ketua kelas Krystal yang ia fikirkan. Tetapi seseorang yang memberitahukan kepadanya bahwa Baekhyun tengah dihukum karena terlambat. Lelaki itupun berjalan menghampiri seseorang itu, dengan tatapan menyelidik ia mendekatinnya.

"YA!" Teriakan itu terdengar beriringan dengan suara gebrakan dimeja.

Seketika semua yang ada di kelas menatap kearah sumber suara. Termasuk dua orang yang ada dihadapannya itu. Chanyeol yang menyadarinya langsung meminta maaf dan kembali menatap orang dihadapannya.

"Hei, kau ini kenapa? mengagetkan saja. Hampir jantung ini melompat dari dadaku." Teriak Kyungsoo yang tak kalah keras dari Chanyeol. Sedang Chanyeol tak menggubris teguran Kyungsoo. Ia tak henti melihat Kai yang kini juga tengah menatapnya.

"Wae? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Ucap Kai menantang. Chanyeol  masih pada tempatnya, menyandarkan kedua tangannya pada sisi meja.

"Kai, kau tahu darimana kalau Baekhyun tadi terkena masalah? padahal sejak kau datang ke kelas, kau tidak keluar kelas lagi kan?" Tanya Chanyeol menyelidik.

Kai mengangguk dengan pasti, "Eoh. Aku sedari tadi disini bersama Kyungsoo membahas soal Matematika." Jawabnya sambil membolak balik buku Matematika yang sejujurnya tidak ia mengerti. Mendengar jawaban dari Kai, Chanyeol malah tambah bingung dibuatnya.

"Aneh, tadi saat kita mengobrol disini kau tiba tiba tertawa sendiri dan bergumam 'Kasihan sekali kau Baekhyun' lalu saat aku tanya Baekhyun kenapa, kau bilang dia terkena masalah dikelasnya." Jelas Chanyeol. "aku fikir kau hanya bergurau tentang hal itu. Tapi, saat aku ingin ke toilet, aku melihat Baekhyun tengah bertengkar dengan seorang wanita teman sekelasnya. Kau.. jawab aku, darimana kau tahu bahwa Baekhyun tengah dapat masalah?"

Kai mulai menyadarinya, ia lagi lagi lupa tentang kemampuannya dan sangat ceroboh berbicara sembarangan didepan kedua sahabatnya itu. Ia benar benar bingung harus menjawab apa. "Ahh.. itu, aku. eum.." Kai sangat bingung harus menjawab apa. Ia mulai kikuk.

Kyungsoo dengan wajah datarnya terus memperhatikan kedua sahabatnya yang tengah bercengkrama. Ia seperti tembok yang berada ditengah tengah mereka. Tidak berusaha ikut mencerna percakapan Kai dengan Chanyeol karena ia sama sekali tidak tertarik.

"Kai, seolma neo?" Chanyeol menyipitkan matanya, menatap Kai penuh intimidasi. Membuat Kai bergidik ngeri. Kai benar benar bingung harus berkata apa.

"Apa? aku kenapa?" Tanya Kai tak kalah ngotot. Kai benar benar bingung harus berkata apa. Apa harus ia menjelaskan bahwa sebenernya dia memiliki kemampuan untuk mendengar suara seseorang dari jarak yang sangat jauh. Kai memikirkannya lagi. Lalu ia geleng geleng kepala. Tidak tidak, itu merupakan ide gila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Know Her LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang