Diam diam suka
Diam diam marah
Diam diam cemburu
Diam diam sakit hati
Diam diam suka merhatiin.***
Rika berjalan menulusuri koridor Sekolah, saat ini Rika benar benar bingung sekarang kemana temannya yang pemalu itu (read: Gita) sudah sejak Upacara dimulai tadi Gita belum terlihat, "apa mungkin Gita gak hadir ya hari ini" tanya Rika sendiri pada dirinya, "tapi masa sih, tuh anak kan jarang banget gak sekolah absen nya juga jarang keisi" lanjut Rika.
"Rikaaaaaaaaa" teriak seseorang dari arah yang berlawanan.
Merasa nama nya di panggil oleh seseorang, Rika mencari asal suara itu, baru saja Rika mau memutar tubuh nya ke belakang tiba tiba datang seseorang memeluk nya dengan keadaan yang benar benar happy.
"Rika lo tau gak tadi gue..."
"heh lo tadi kemana aja? Bolos? Dagang? Ape kemane? Gue cariin dari tadi kagak muncul-muncul, Kemana aja lo?" baru saja Gita ingin bercerita tapi langsunh di sumpal berbagai pertanyaan dari Rika (read: sahabat Gita sejak baru masuk SMA).
Rika memang dikenal sebagai orang yang kepo dan bawel jika temannya tidak masuk sekolah atau jika temannya sedang murung, dia terus bertanya apa penyabab nya dan siapa yang melakukan itu kepada temannya.
Gita mendengus kesal, padahal saat ini ia benar benar ingin memberitahu Rika tentang kejadian tadi pagi.
"kenapa sih lo? Sakit? Ohhh gue tau lo pasti pengen cerita kan, yaudah yuk ke kelas aja nanti takutnya Bu Lili datang barabe nantu urusannya".
Benar juga apa yang di katakan Rika, nanti kalo Bu Lili sudah datang dan Gita terlambat bisa bisa dia kena jemur seharian di lapangan hari ini, Bu Lili dikenal sebagai guru yang galak bahkan jika terdahulu Bu Lili sampai di kelas satu menit pun hukumannya bisa membersihkan WC atau menyapu di lapangan sekolah.
Gita bergidik ngeri membayangkan jika dirinya di hukum oleh Bu Lili.
Dari kejauhan Gita melihat Arkan berdiri diambang pintu sambil tertawa bersama Kevin dan Gorsen. Melihat tawa nya saja sudah membuat perasaan Gita adem apalagi kalo tertawa nya bersama dengan Gita, rasanya saat ini dia benar benar ingin berlari kencang membayangkan yang dipikirannya itu.
Rika yang dari tadi bingung memerhatikan tingkah laku Gita yang senyum senyum sendiri itu membuatnya berhenti melangkahkan kakinya.
"Gita lo gila ya?"
Gita diam, masih senyam-senyum memerhatikan seseorang yang berada di ambang pintu itu.
Rika yang merasa dirinya dikacangi Gita mendengus kesal dan berdiri dihadapan Gita, membuat Gita meninggikan badannya karena sosok yang ia lihat di halangi oleh Rika.
"Gita Amanda! Lo gak dengar yaa gue tadi lagi ngomong"
Seketika lamunan Gita buyar setelah mendengar bentakan dari Rika.
"Eh apa Rik? Aduh maaf ya gue gak dengar" ucap Gita cengengesan.
"lo dari tadi liatin apa sih?"
Rika yang merasa heran memutar badannya untuk melihat apa yang membuat Gita mengkacangi nya tadi.
"ooh jadi lo lagi liatin Arkan ya Git??" kata Rika meninggikan suaranya
Arkan, Kelvin dan Gorsen menengok bersama sama ke arah Rika dan Gita.
"iii Rika apaansih, enggak!! Gue gak liatin dia!!"
Gita berlari meninggalkan Rika, Rika benar benar membuat nya malu dihadapan Arkan tadi.
"eh Gita, gue cuma bercanda tungguu!!!" teriak Rika
Baru saja Gita tiba didepan pintu seseorang mencegat nya untuk masuk.
"eitsss,,, jangan masuk dulu"
"aduhh, Gorsen minggir! Gue mau masuk"
"maluu yaa lo tadi terciduk ngeliatin Arkan???" timpal Kelvin tiba tiba.
"iii apaan sih enggak! Gue gak liatin Arkan!" bentak Gita kesal, sesekali ia melirik kepada Arkan, tapi ternyata Arkan benar benar tidak memerhatikannya sedikit pun.
Arkan memainkan handphone nya, ternyata dugaan Gita salah besar bahwa Arkan juga menaruh rasa padanya, bodoh kenapa bisa ia memikirkan hal yang sangat tidak pantas bagi dirinya.
Datang seseorang dari dalam kelas menghampiri Arkan, Kelvin, Gorsen, dan Gita.
"heh semvak iguana! Elu ngapain cegat cegat teman gue mau masuk kelas?!"
Gita sangat berterima kasih, karena Lisa membantu nya dalam keadaan yang membuat nya sangat malu ini.
"eh ayang beb, enggak beb ini si Gorsen jail beb cegat cegat teman bebeb masuk"
Gorsen yang merasa namanya disebut itu tidak terima dan menoyorkan sebuah jitakan di sebelah kanan kepala Kelvin.
"pletak, enak aja lo! Asal bilang nama gue!"
"aduh, sakit tau! Emang elu kan yang mulai"
"elu!"
"kok nyalahin gue! Elu yang salah!"
"elu!"
Gita dan Lisa melemparkan pandangan ke arah mereka berdua secara bergantian, bingung mengaoa jadi bisa salah-salahan begini.
Lisa yang pusing mendengar mereka berdua itu lalu berteriak. "udah udah stop!!!" bentak Lisa kepada mereka berdua
Seketika mereka diam setelah dibentak oleh Lisa.
"heh Gorsen lu kira gue kagak liat apa tadi elu yang cegat Gita duluan?!" timpal Lisa sambil berkacang pinggang.
Gita seketika diam diam melirik ke arah Arkan, namun nihil Arkan benar benar tidak memperdulikannya.
Baru saja Kevin ingin besuara mengejek Gorsen, sudah di pegat oleh Lisa.
"apa lu vin? Mau ngomong apa? Elu juga ya jangan panggil gue beb beb beb!, creepy gue dengar nya!" kata Lisa bergidik ngeri dan memperjelas suaranya pada kata creepy.
Lisa menarik tangan Gita untuk memasuki kelas, "Gita Ibu Lili hari ini gak masuk, lo tadi kemana Git waktu upacara gak ada?"
Gita diam pikirannya entah kemana...
***
Selesai lagi satu part Alhamdulillah😊
Bingung banget nulis nya gimana, ternyata nulis cerita gak segampang yang aku pikirin ya😁
Sorry kalau kata-katanya masih berbelit belit🙏 baru pengalaman nulis😊
Menurut kalian apa yang perlu aku tambahin lagi nih? Biar cerita nya gak bikin bosan😁
Nanti di part 3 atau 5 aku bakal ngepost foto-foto dan data dari mereka Insya Allah😁
Jangan lupa votecomment ya😊
Makasih🙏💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly In Love
Teen FictionBagaimana jika kalian menyukai seseorang selama bertahun-tahun tapi ternyata tidak ada balasan sedikit pun? Sakit bukan? Tapi lain halnya dengan Gita. Gita Amanda, seorang perempuan yang menyukai cowok populer di sekolahan dan tidak ada kata meny...