Mencintaimu memang pakai hati,tapi untuk lepas dari penderitaan butuh otak.
***
Sudah sejak jam istirahat pertama tadi Gita mendiamkan dua sahabatnya, saat ini pikirannya bingung dan kacau. Mengapa bisa ia memikirkan hal yang benar-benar tidak mungkin terjadi itu melirik Gita sedikit saja Arkan tidak pernah apa lagi menaruh perasaan padanya juga.
"Bodoh" fikirnya.
Disisi lain Lisa dan Rika berdebat, berdebat karena pasti ini salah Rika yang membuat Gita malu didepan Arkan. Tapi kenapa Gita harus marah tentang kejadian tadi? "Toh juga Gita gak mungkin suka pada Arkan" pikiran mereka berdua sama, memikirkan hal yang sama.
Lisa dan Rika menarik kursi mereka ke depan, untuk mendekati Gita yang mendiamkan mereka dari tadi.
"Git gue minta maaf ya...tentang kejadian tadi gue gak tau kalo lo benar benar malu tadi" mimik muka Rika merasa bersalah karena membuat Gita malu.
Lisan dan Rika tidak tau begaimana perasaan Gita, Gita menyukai Arkan. Sangat suka padanya, tapi apa ia harus jujur pada temannya?
Gita melirik mereka secara bergantian lalu mendesah pelan dan pura pura tersenyum untuk menutupi rasa sakitnya.
"gak papa Rika santai aja, gue harusnya yang minta maaf karena ninggalin lo gitu aja tadi" Gita sejenak diam dan melirik ke arah Lisa. "oh iya gue juga minta maaf ya Lis tadi diemin lo juga, gue lagi gak mood aja sekarang."
Rika dan Lisa saling melempar pandang, setelah mendengar ucapan Gita, pasti Gita sedang dalam masalah.
Tentu saja merka berdua tau, jika sahabat nya itu diam seharian pasti sedang dalam masalah tapi sayangnya mereka tidak tau apa sebab dan siapa yang membuat sahabatnya murung sejak tadi.
Lisa yang dikenal cukup dewasa dari mereka mencoba menanyakan apa yang membuat Lisa diam setengah hari ini.
"Git, kalo ada masalah cerita aja sama kita! Insya Allah kalo kami bisa bantu, bakal kami bantu tapi seenggaknya lo cerita dulu sama kita"
Apa mungkin Gita harus jujur kepada mereka berdua? Kalo Gita suka pada Arkan, "hmmm takutnya mereka menertawakan Gita" pikir Gita.
"Git kita berdua tau kok lo pasti badmood gini karena seseorang kan? Tapi kami gak tau apa sebab lo gini dan siapa yang buat lo gini" lanjut Lisa lagi, seperti meyakinkan Gita bahwa masih ada orang yang peduli padanya.
Gita mendesah pelan, ia ingin sekali bercerita tapi ada hal yang membuat nya untuk tidak bercerita. Benar-benar bingung sekarang.
Setelah berfikir panjang, Gita memutuskan untuk lebih memilih bercerita tentang perasaan nya kepada dua sahabatnya, mungkin ini lebih baik daripada dia harua diam selama bertahun lamanya. Begitulah fikirnya.
"yaudah deh gue cerita, tapi mulai dari mana nih?"
"mulai dari yang di koridor aja Git! Tadi lo pengen cerita kan sama gue, tapi gue sodorin berbagai pertanyaan hehe, sorry ya gue khawatir soalnya" celetuk Rika dengan mimik muka cengengesan.
Gita baru ingat bahwa tadi pagi waktu di koridor Sekolah ia ingin bercerita, tapi dia lupa untuk menceritakannya.
"ayo Gitt, cepetan gue mau tau siapa orang yang bikin lo giniii" desak Lisa, mungkin dia ingin menghajar orang yang membuat sahabatnya begini.
"eh iya, iya tapi janji sama gue! Jangan lu marahin orangnya! Soalnya dia gak tau apa-apa kok masalah ini" Gita terhenti sebentar karena Arkan berjalan didepannya bersama Kevin dan Gorsen.
Setelah mereka keluar dari kelas, Gita melanjutkan omongannya. "Dan satu lagi jangan kasih tau siapa-siapa! Oke??"
"Oke!!" kedua sahabatnya menggangguk setuju.
***
Yeee, udah 3 chapter aja nih selesai! Alhamdulillah 🙏
Maaf ya kalo bahasanya masih sulit untuk di baca😂 dan maaf juga kalo typo bertebaran.
Insya Allah nanti bakal aku revisi lagi😊
Menurut kalian apa yang perlu aku tambahin lagi nih? Biar sama sama belajar hehe😊
Jangan lupa votecomment Ya, thanks💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly In Love
Teen FictionBagaimana jika kalian menyukai seseorang selama bertahun-tahun tapi ternyata tidak ada balasan sedikit pun? Sakit bukan? Tapi lain halnya dengan Gita. Gita Amanda, seorang perempuan yang menyukai cowok populer di sekolahan dan tidak ada kata meny...