chapter 04

5 2 0
                                    

Angin bersamaku kan?

♻♻♻

"

misi" suara Arkan dingin

"nggak! Lo harus minta maaf dulu sama Gita" jawab Lisa

Arkan menatap Lisa tajam, kejadian yang tak sama sekali di pikirkan oleh Lisa malah terjadi.

Arkan menodongkan kepala nya ke wajah Lisa, angle nya persis seakan-akan Arkan mencium Lisa.

Lisa membulatkan matanya. "apa? Apa yang dia lakukan?" tanya Lisa dalam hatinya.

Lalu Arkan menyadarkannya dengan sebuah kata yang menohok.

"berharap dicium sama gue? Ck bersihin dulu bibir lo yang najis itu." suara Arkan jelas terdengar di telinga Lisa, baru kali ini seseorang berani mengatakan hal gila padanya.

Seisi kelas dibuat melongo dengan tingkah Arkan dan Lisa, mereka tidak mendengar apa yang dibicarakan antara Arkan dan Lisa.

Lisa yang tidak terima dengan ucapan Arkan langsung menamparnya.

"puas lo? Udah bikin Gita nangis, terus lo juga mau buat gue nangis juga gitu hah?" bentak Lisa.

Arkan kembali ke posisi nya seperti semula, dan berjalan kembali ke kursinya tanpa menghiraukan pertanyaan Lisa.

Lisa sangat tidak terima Arkan mengucapkan itu padanya, dia menoleh pada Arkan lalu berjalan menghampirinya.

"gue liat lo punya dua telinga, masih berfungsi baik kan? Oh iya ada satu yang mau gue tunjukkin sama lo"

Arkan tidak merespons.

Tiba tiba saja Gita kembali ke kelas dan berlari ke belakang, Gita yang tidak sengaja menyenggol lengan Arkan dan membuat hp milik Arkan jatuh.

"hp gue" ucap Arkan

Trakkk...

Pecah.

Gita tidak menyadari bahwa dia sudah menginjak hp milik Arkan, dia hanya berlari ke belakang dan mengambil sapu sambil tertawa.

Gita berlari keluar kelas sambil membawa sapu di tangannya, Arkan menarik lengannya.

"ikut gue!"

Gita kaget kenapa muka Arkan sampai merah seperti itu, dan matanya juga.

Arkan membawa Gita ke gudang, yang isinya hanya kardus-kardus yang sudah tidak terpakai dan lampunya juga sudah mati.

Arkan memastikan bahwa tidak ada orang disekitar sini, setelah benar benar pasti tidak ada orang Arkan menutup pintunya.

"Arkan apa yang lo lakuin? Kenapa gelap banget? Lo dimana? Gue takut" Guta gelisah mengucapkannya.

Arkan membuka jendela gudang, untuk membuat penerangan diruangan ini.

"gue disini".

Gita menoleh pada suara itu, dia lega sekarang karena tidak gelap seperti tadi.

"lo ngapain bawa gue kesini?" tanya Gita antusias.

"lo tanya ngapain?" Arkan nyengir sebentar lalu melihatkan HP miliknya yang sudah pecah tadi karena ulah Gita yang tidak sengaja menginjak nya tadi.

Gita ingat, bahwa tadi dia merasa seperti ada sesuatu di kakinya, dan ternyata itu HP milik Arkan.

"Ganti HP gue!" Bentak Arkan marah.

"gue nggak sengaja" jawab Gita takut.

"gue gak mau tau pokoknya lo harus ganti!" sekali lagi Arkan membentak Gita.

"iya gue ganti, tapi nanti ya" Gita mencoba mencairkan suasana dengan berpose peach.

"gue mau sekarang" kata Arkan dingin.

"apaa??" Gita membelakkan matanya kaget dengan ucapan Arkan barusan.

"ya gue mau sekarang, gue gak mau nanti" dengan santainya Arkan mengucapkan seperti itu.

Jika harus sekarang, sebenarnya Gita bisa saja. Toh, keluarga nya juga orang yang berkecukupan tapi dia tidak mau meminta sembarang uang pada orang tuanya.

Dia harus menabung dulu, untuk mengembalikan HP milik Arkan. Karena dia tidak mau menyusahkan orang tuanya.

Gita berkata pada Arkan untuk memberikannya waktu 1 bulan untuk mengganti HP miliknya.

Arkan tetap pada pendiriannya, dia tidak mau.

Gita memohon, tapi disisi lain Arkan memikirkan hal lain.

"oke gue akan beri lo waktu 1 bulan, asalkan..."

Gita yang tadinya senang berubah menjadi malas.

"asalkan apa?"


♻♻♻

Hayo asalkan apa tuuh?? Jangan lupa votecomment ya biar aku tambah semangat nulisnya hehe😁
Oke see u next time.
❤❤❤

Ig: @hilwavnr


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secretly In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang