Tulisan Untukmu Ayah

8.9K 288 10
                                    

Teruntuk para pembaca yang tercinta... Vote dan coment ya..

Ibu, diwajahnya terlukis kekecewaan mendalam. Dengan usaha dan kerja kerasnya ia menyekolahkan Maya dan Farel. Ibu mendapatkan Hak asuh Mala setelah keputusan pengadilan 6 bulan setelah kejadian itu.

" Ibu, Mala berangkat" ujar Mala yang tergesa-gesa menuruni anak tangga.

"iya sayang, hati-hati. Ibu mencintaimu" sambil mengecup kening Mala.

Begitulah setiap hari, percakapan singkat di waktu pagi, hanya itu. Ibu mendidik Mala dan Farel dengan sangat Tegas, Bahkan mungkin bisa dikatakan Keras. Terkadang Mala dan farel tidak menyukai sikap dan tindakan ibunya. Karena bagi mereka, seorang Malaikat itu lembut dan penuh cinta. " Ibu terlalu Kasar" ujar farel ketika ibunya mencoba untuk melemparkan remote TV kearah Farel karena terlalu sibik dengan PS. Namun, Mala hanya bisa diam, apa lagi yang bisa ia perbuat? Melawan? Mala tidak mampu melawan ibunya. Mungkin Ibu masih belum bisa melupakan masa lalunya. Karena Ibu dan Ayah pernah bersama dalam suatu bakhtera Rumah Tangga.

Menikah muda memang pilihan, Namun bercerai? Tidak ada yang menginginkannya. Semenjak kepergian Ayah, keluarga ini sangat Hampa. Kemudian, Ayah menikah lagi dengan seorang wanita, gadis bukan janda. Tidak ada kabar dan berita tentang pernikahannya . Betapa kejam dunia ini, hanya itu yang mampu Mala Ucapkan ketika ayahnya mencoba untuk menjelaskan hal tersebut didalam telepon genggam 4 tahun lalu.

Mala memang terlahir dalam keluarga kaya. Namun tak ada artinya Harta jika bukan didampingi dengan Kebahagiaan. Semasa hidupnya, ia bahkan tak memiliki satupun foto keluarga yang tersenyum manis dan berpelukan dengan bingkai Indah yang terpajang rapi di dinding ruang tamu. Berharap pun rasanya mustahil. sebab orangtuanya tak akan pernah rujuk lagi...~

~

"kring....kring.....kring mama ada telfon" ujar Mala.

"angkat sayang, mama lagi didapur".

"halo. Ini siapa?"Tanya Mala.

"Mala...." terdengar suara yang tidak sing lagi bagi Mala.

"Ayah?" ujar Mala pelan, bibirnya bergetar.

" Bagaimana kabarmu nak?". Tanya Ayah

"kenapa ayah menelfon? 4 tahun tidak ada kabar, semudah itukah ayah?" air mata Mala mulai berlinang

" maafkan Ayah, Mala. Maafkan ayah yang tak mampu untuk menelfon mu pada hari itu. Maafkan ayah" suara itu, suara milik Mala 10 tahun lalu.

"Sebelum kejadian itu. Mala sangat menyayangi ayah. Sekarang, tepat17 tahun umur Mala. Mala bahkan ragu, apakah sayang itu masih ada untuk ayah" tangisnya pun pecah.

" kenapa ayah tega? Kenapa ayah tega membuat goresan luka di Hidup mala? Disana ayah bisa tertawa dengan keluarga ayah yang baru, disana ayah bisa duduk- duduk santai membaca koran seperti yang biasa ayah lakukan. Sedangkan Mala? Mala hidup dengan kehancuran ayah".

" Maafkan ayah sayang. Tidak ada yang perlu disesali. Allah sudah menyusun rencana Indah dibalik Ini semua. sekarang, mala harus menerima Keadaan. Mala memiliki adik kecil yang lucu disini. Dia sangat menyanyangi Mala".

"aaah, persetan dengan omongan Ayah, Mala membencinya. Katakan Padanya, Mala tidak pernah mempunyai Adik sepertinya. Adik Mala hanyalah Farel, hanya Farel, Ayah!". Mala lalu menutup telfon, dan berlari kekamarnya. Menumpahkan segala kemarahan, kesedihan, dan penderitaan yang ditanggungnya.

Bahkan Ayahnya tak sempat untuk mengatakan "selamat ulangtahun putri kecil ayah".

"Malaa,," panggil ibu mengetuk pintu kamar Mala.

"masuk Ibu" ujar Mala.

"siapa yang menelfon?"

"Teman Mala ibu, bila. Ia bilang mau kerumah nanti sore" ujar Mala membohongi ibunya.

"ooo begitu" jawab ibunya singkat.

"Ibu, Maafkan Mala. Mala gak bermaksud membohongi ibu. Namun, biarlah Mala yang menanggung ini semua. Biarlah Mala yang menanggungnya ibu" gumam gadis 17 tahun itu.

"Ibu sangat mencintaimu Mala" ucap ibunya sambil berlalu.

Pernikahan ayah? Ibu bahkan tidak mengetahui sedikit tentang itu. Biarlah, biar ini semua menjadi tanggungan Mala.

~。~

Hi guys, thanks for reading this story..

Hope you like thats..

Hai pembaca sekalian, mohon maaf karena saya baru sempat update ceritanya sekarang.

Tulisan Untukmu,  Ayah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang