1.Kim kyunghee

70 7 0
                                    

Aku adalah yeoja yang kurang mampu, aku tinggal di perumahan kumuh di busan. Eommaku bekerja sebagai pedagang di pasar sedangkan appaku pergi meninggalkan kami sejak aku berumur 6 tahun.

Hidupku sangatlah malang, di sekolah aku selalu di bully karena keadaan orang tuaku. Tapi untungnya aku punya otak yang lumayan pintar, setidaknya mereka tidak terlalu menganggapku rendah. Aku mendapat peringkat 1 berturut turut selama tingkat SMP.

Disaat semester satu disekolah baruku Busan high school, aku juga mendapatkan prestasi yang baik. Hal itu membuat Seonseongnim di sekolahku sangat baik padaku.

Dihari ini, aku di panggil ke ruang kepala sekolah. Aku sangat gugup, apa aku membuat masalah? Ntahlah, seingatku aku selalu berusaha menjadi murid teladan setiap tahunnya.

"Nona kim kyunghee?" ucap Pak kepala sekolah kepadaku.

"Ne, seonseongnim." jawabku sambil menelan ludahku. Aku sangat takut.

"Ku dengar prestasimu sangat baik. Sejak SMP kau juga selalu mendapat peringkat 1."

"lalu? Apa aku melakukan kesalahan?"

Bodohnya aku, karena gugup sampai sampai aku tak bisa mengontrol omonganku.

"Tentu saja tidak, kau malah telah menaikkan rating sekolah kita. Prestasimu menarik perhatian kepala sekolah dari SMA Seoul High School."

"Mwo!? Mak.. Maksudmu?"

"Ya, mereka sangat tertarik, apa kau tertarik untuk bersekolah disana nona kyunghee?"

"Maja! Tetapi, aku tidak punya cukup biaya untuk bersekolah disana. Jangankan bersekolah disana. Bahkan ongkos kesana saja aku tak punya."

"Tenang saja nona kyunghee, semua biaya di tanggung pihak sekolah. Asalkan kau bisa mempertahankan prestasimu kau akan aman."

"Bagaimana jika prestasiku menurun? Orang kota pasti lebih pintar kan?"

"Kau akan kembali kesini."

"Eum, aku akan beritahu info ini pada eommaku. Gamsahamnida seonseongnim." aku membungkukkan kepalaku dan keluar dari ruangan kepala sekolah.

Tentu saja aku sangat senang pergi ke kota. Tapi? Bagaimana dengan eomma?

Pulang sekolah aku langsung menghampiri eomma di pasar untuk membantunya membawa barang barang yang akan dibawa pulang.

"Eomma annyeong!" teriakku sambil memeluk eomma.

"oh, kyunghee-ah, kau sudah pulang. Kenapa tak langsung kerumah saja?"

"Ani, aku harus membantu eomma membawa barang barang ini. Ini sangat berat eomma."

"Kau tidak seharusnya melakukan ini. Ini adalah pekerjaan eomma sebagai orang tuamu."

"Sirheo, pokoknya aku akan membantu eomma selagi aku bisa."

"Ngomong apa kau?" Eomma langsung meletakkan barang yang dipegangnya lalu menatapku intens.

"Eum, eomma, aku mendapat beasiswa ke seoul." jawabku sambil menundukkan kepalaku.

"Mwo!? Beasiswa ke Seoul?"

Matilah kau kim kyunghee, eomma murka sekarang!

"Aigoo, lihat ini anak eomma, dapat beasiswa ke seoul? Itu adalah sebuah kebanggaan yang besar."

Eomma memelukku erat, sangat erat, aku merasakan pundakku basah. Eomma menangis.

"Eomma, ikutlah denganku ke Seoul."

"Ani, eomma tak mau mempermalukanmu disekolah barumu. Eomma mau kau dianggap disekolah barumu. Karanglah cerita seunik mungkin agar semua orang tau bahwa kau bukan anak penjual cendramata di pasar. Banggakan Eomma, otte?"

Eomma mengusap pelan kepalaku. Aku sangat sedih, hatiku terasa sakit. Eomma, terbuat dari apa hatimu? Kenapa tak pernah rapuh walau sudah ditusuk berkali kali? Terbuat dari apa badanmu? Kenapa tak pernah rapuh walau sudah banting tulang sendirian?

Eomma, orang terhebat yang pernah kukenal.

*skip*

Hari ini aku akan pergi ke Seoul. Aku tak memiliki teman jadi tak ada yang mengantarkanku ke bandara melainkan Eomma.

Oiya, aku punya satu teman, namanya Lee chan. Dia adalah tetanggaku yang sangat baik. Mungkin, aku akan sangat merindukannya.

"Good bye Lee chan."

"Hya! Panggil aku Dino, itu nama inggrisku tau."

"Baiklah, annyeong Dino-ah, jangan rindu padaku ya."

"Pabo, mana mungkin aku tak rindu padamu. Yeoja pabo!"

"Bahkan kau menghinaku disaat aku mau pergi." kataku dengan aegyo, bukannya membujukku dia malah menamparku.

Dasar kasar...

Tapi tamparnya pelan...

"Bahkan kau menunjukkan wajah menjijikkan disaat kau mau pergi."

"Hmm, baiklah, jaga dirimu dino-ah, aku akan sangat merindukanmu, jangan lupa kirim pesan padaku oke?"

"Ne, sana pergi, sudah mau pergi tuh."

"Eomma, aku pergi dulu, jaga diri eomma baik baik ya."

"Tenang saja, aku akan menjaga ahjumma lebih baik darimu."

"Terserah saja. Annyeong eomma, annyeong dino~"

Aku pun masuk kedalam pesawat. Yah, semua biaya di tanggung sekolah. Aku hanya bisa menikmati. Aku akan tidak tersiksa jika prestasiku tak menurun.

*skip*

Sampai di seoul aku diberi ruang apartemen yang kecil namun cukup untuk satu orang. Di kamar sudah ada seragam sekolah beserta buku dan perlengkapan lainnya. Di kulkas dipenuhi makanan, aku tinggal memasak saja.

Hidup ini sangat enak.

Tujuanku adalah, tidak menurunkan prestasi.

Sekolah, i am coming!!!

🍊🍊🍊🍊🍊
Annyeong yeorobun~
Ini ff pertama aku
Semoga kalian suka ya~

Hao🍔

It's Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang