11. Lai Guanlin

14 2 0
                                    

Bel berbunyi, pikiranku terbayang dengan yeoja yang tadi pagi ku tabrak. Aku sangat penasaran dengannya. Aku pun pergi ke perpustakaan menemui Chani, dia pemegang biodata para siswa di perpustakaan. Setiap data siswa dia punya.

"Chan! Apa kabar?" panggilku, dia mendongak kepala melihatku.

"Eh lin, ngapain kesini? Mau stalkerin siapa lu?" sahutnya sambil menutup buku tebal dan merapikannya.

"Aku ingin mencari tau data seorang yeoja." balasku to the point.

Chani ini cowok yang bisa jaga rahasia. Makanya dia juga dikasih kepercayaan buat jaga semua data siswa disini.

"Siapa namanya?"

"Aish... Aku tak tau namanya siapa." ucapku seraya menepuk jidatku.

"Tak tau namanya? Bagaimana caramu untuk mencari datanya?" kata chani membuatku frustasi.

"Aku tak sengaja menabraknya tadi pagi, aku menuduhnya kalau dia sengaja menabrakku. Tapi setelah di pikir pikir. Bahkan dia tidak tertarik sama sekali terhadapku. Itu membuatku tertarik padanya." Curhatku padanya.

Memang disekolah ini, hanya Chani lah yang tau semua rahasia dan sifat asliku.

"Lalu bagaimana? Kuharap kau tau kelas dan namanya, dengan begitu sangat mudah untukku mencari datanya." Balas Chani.

"Baiklah, akan ku cari tau nama dan kelasnya. Lanjutkanlah membaca buku." aku pun pergi meninggalkannya.

Disaat aku keluar perpustakaan ada yeoja yang menghampiriku.

Lee Eunra.

Yeoja gila yang sangat terobsesi denganku.

"Guanlin-ah, kau dari mana? Makan bareng yuk? Aku traktir loh..." katanya sambil melingkarkan tangannya ditanganku. Aku menghempaskan tangannya dan pergi menjauh darinya. Sedangkan dia teriak teriak memanggil namaku.

Dasar yeoja gila!

Diperjalanan ke kelas aku menjumpai Park Jihoon, teman satu grup ekskulku.

"Guanlin, nanti pulang sekolah kita kumpul ya, soalnya ada berita sekolah kita bakal ngadain lomba besar besaran. Kita harus nyiapkan segalanya. Oh, jangan lupa juga ingatkan Woojin, dia sekelas denganmu kan? " Tegurnya.

"Baiklah." kataku singkat trus meninggalkannya.

Sampai dikelas aku mengetikkan pesan kepada Woojin, saat ini aku sangat malas untuk bergerak, apalagi berbicara.

Parkwoojin
Pulang sekolah kumpul.

Setelah itu aku menenggelamkan kepalaku.

Line!

Aku menghiraukan pesannya dan tetap menidurkan kepalaku diatas meja.

Bel berbunyi, ntah kenapa rasanya berat sekali untuk menaikkan kepala. Tapi aku sangat kebelet, jadinya dengan berat hati aku keluar dari kelas menuju toilet.

Keluar toilet aku mendengar suara yang familiar.

"Waeyo? Kenapa menangis? Uljima herin-ah." kata seseorang dengan suara yang familiar.

Tunggu dulu? Katanya herin? Apa herin si tikus?

Aku pun mengintip dan ternyata benar, dia herin, teman SD ku dulu. Dan Yeoja disampingnya...

Yeoja tadi pagi!

"Aku sedang menangis bahagia. Ulgo shipji anha kyunghee-ah."

"Baguslah, kuharap kau baik baik saja, ayo ke kelas, kurasa pergantian jam sudah mulai."

Aku hanya mendengar mereka dengan membalikkan badan. Jika ketauan bisa gawat.

Pikiranku cuma satu!

Tadi Herin bilang kyunghee-ah, apa mereka sedekat itu sampai menggunakan banmal?

"Jadi namanya kyunghee, kenapa dia dekat dengan herin?" gumamku pelan.

"Hey, tak sopan menguping pembicaraan orang." Teriak seseorang membuatku kaget tapi segera kututupi dengan wajah datarku.

"Ada apa?" tanyaku to the point.

"Kenapa menguping?" yup, dia herin. Lama tidak berbincang dengannya.

"Siapa yang menguping." elakku.

"Jelas jelas kau menggumam kyunghee dan aku, kenapa menguping!?"

"Aku tak menguping. Aku tak sengaja lewat, jadi aku dengar. Soal gumaman, yeoja yang bersamamu tadi, aku menyukainya." balasku apa adanya.

Kulihat air mukanya langsung berubah. Yang tadinya biasa aja ini malah murung. Lima detik diam aku pun memanggilnya.

"Heh, tikus! Bengong melulu, masih suka aja bengong, kalau kesambet baru tau." Tegurku, dia langsung senyum. Masih sama kek dulu.

Eh...dianya malah ninggalin aku.

"Heh! Tikus gila!" teriakku membuatnya membalikkan badan.

"Kucing jutek! Wlee..." dia ngejulurin lidahnya. Masih sama kek dulu.

Dulu kami sering berantam, jadi guru kami beri julukan tikus dan kucing. Kadang dia manggil aku kucing jutek, kucing jahat. Kalau aku manggil dia tikus jelek, tikus cengeng.

Hehehe.

Kangen masa SD.

Aku pun kembali ke kelas sambil tersenyum mengingat masa masa indah.

Sampai dikelas aku disamperin sama woojin.

"Lin, sekolah kita ngadain battle besar besaran antar grup!" seru woojin.

"Santai elah." balasku santai.

"Santai gimana? Kita battle per grup, bukan per unit. Malah ada anak baru lahir lagi." Kesalnya.

"Nama grupnya?" Tanya ku masih santai, padahal hati udah deg degan.

Gimana gak deg degan. Aku bakal battle sama grup SVT, ada  hoshi hyung disitu, aku kan gak jago ngedance.

"Golcha, Wanforyu, Stray kids, banyak elah, mana hapal aku semuanya." Teriak Woojin greget, ku makin deg degan.

"Pulang sekolah kita harus latihan!" kataku.

"Oh iya, katanya Hoshi hyung bakal duet dance sama Yuju noona ya?" Ucap Woojin.

Mulai nih ngajak aku gosip.

"Ntahlah, bodo amat."

😃😃😃
Annyeong!
Apa kabar?

It's Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang