16. Lai Guanlin

13 1 0
                                    

Semua anggota Wanna1 dari setiap unit disuruh berkumpul. Sebenarnya aku sangat malas berkumpul. Anggota kami ada 11 orang. Grup kami juga termasuk grup yang terbaik.

Aku termasuk di unit Rap. Aku sangat jago ngerap, lumayan dalam dance tapi aku buruk dalam menyanyi. Bisa sih bisa, tapi tak bisa highnote.

Yang di Unit Rap adalah aku, Jihoon, Daniel hyung, dan Woojin.

Yang di Unit Vokal ada Daehwi, Jaehwan hyung, Sungwoon hyung dan Minhyun hyung.

Sedangkan di Unit Dance hanya 3 orang, yaitu Baejin, Seungwoo hyung dan Jisung hyung.

Kami berkumpul diruangan kami. Mereka berbincang tentang tema dari penampilan kami nanti. Aku tak fokus pada mereka. Fokusku tertuju pada yeoja yang kutemui dua hari yang lalu.

"Kudengar SVT membuka ajang pencarian bakat untuk anggota ke 13 mereka." Celetuk Daehwi menarik perhatianku.

"Benarkah? Mereka tak mungkin mendapatkan anggota yang bagus." Ucap Jaehwan hyung merendahkan.

"Waeyo? Mereka akan mengajarinya habis habisan jika dia terpilih." Ucap Daniel hyung.

Daniel hyung benar, Hoshi hyung selalu mengajariku dance sampai bisa. Bahkan dia memarahiku jika aku tak bisa bisa.

"Aku tak yakin, selera mereka tinggi, trainee angkatan kali ini yang paling bagus adalah 'Y' Golcha dan bang chan Stray kids. Dia sudah masuk grup itu." Ucap Seungwoo hyung serius.

"Kau benar, Y sangatlah lincah dalam dance. Begitu juga dengan Bang Chan. " Tambah Jisung hyung. Ketua kami.

"Jangan pikirkan grup mereka, pikirkan saja konsep kita." Ucap Jihoon terlihat risih. Mungkin dia tak enak membicarakan temannya, karena ku lihat dia banyak berteman dengan anak SVT.

"Oke, kita gak boleh kalah, anak baru makin bertambah! Golcha, Stray kids, dan usahakan kali ini kita kalahin SVT."

"Oke, all we wanna do! Wanna1!" ucap kami sambil menyatukan tangan kami.

Setelah menentukan konsep kami bubar. Disaat aku berjalan dengan melamun, seseorang menabrak.

Aku melihatnya, dia adalah yeoja yang sangat ingin ku temui. Aku membantunya berdiri. Ku lihat dia menerima bantuanku lalu langsung meminta maaf.

"Mian, aku tak sengaja, aku harus buru buru sekarang." Ucapnya lalu kembali pergi. Selang beberapa detik kemudian.

"Hey kenapa kau melepaskannya begitu saja!?" Teriak seseorang dari belakang, dia seorang namja yang terlihat ngos ngosan.

Aku hanya melihatnya lalu pergi mengabaikannya.

"Sialan." Decaknya yang masih bisa ku dengar. Sekarang ini aku fokus mencari yeoja yang menabrakku tadi.

"Huft.. Kira kira dimana ya?"

"Guanlin? Kamu nyariin aku?" Teriak seorang yeoja yang ingin aku jauhi malah muncul.

Siapa lagi kalau bukan Lee Eun Ra.

Aku hanya menatapnya malas terus pergi meninggalkannya.

"Guanlin, kamu kan baru datang, kok langsung ninggalin aku sih. " Ucapnya sambil gandeng tanganku.

"Gak guna tau gak." Ucapku sambil menghempaskan tangannya dari tanganku.

"Guanlin... Guanlin... Guanlin..." Teriaknya tapi aku tak peduli. Aku hanya fokus pada yeoja itu sekarang.

"Dino.. Mian, lagi pula kau beruntung bisa di terima di grup itu. Berkenalanlah, kata Herin mereka itu hebat loh... " Suara seorang Yeoja yang membuatku fokus terhadapnya. Yah... Dia yeoja yang ku cari itu.

"Aku tak mau dimanfaatkan ya, jika mereka tidak sehebat aku, maka aku akan keluar dan kau lah yang bertanggung jawab." Ucap namja yang ngos ngosan tadi.

Aku hanya memperhatikan mereka dari jauh. Telingaku cukup tajam untuk mendengar percakapan mereka.

Tunggu dulu, siapa namja itu? Apa dia namjachingu nya yeoja itu?

"Iya deh, udah sana kamu kumpul dulu. Aku ke kelas duluan ya, dadah~" Yeoja itu menjauh, aku pun mengikutinya.

Merasa diikuti dia membalikkan arah ke arahku. Aku tersenyum padanya.

"Ehem.. Hai, maaf yang hari itu." Ucapku basa basi.

"Maaf? Emang kau salah apa? Kau siapa?"

Whut! Dia tak ingat aku!?

"Aku namja yang menabrakmu dan menuduhmu kira kira seminggu yang lalu."

"Ah? Benarkah? Maaf, aku tak ingat, tapi aku tidak pendendam kok." Balasnya sambil tersenyum.

"Baguslah, siapa namamu?" apa aku terkesan to the point?

"Ah, Joneun Kim Kyung Hee Imnida~" Katanya sambil menjabat tangan.

"Aku Lai guanlin." Kataku sambil membalas jabatan tangannya.

"Hei Guanlin, tolongin hyung membawa obat dari lapangan yuk. Kau kan tinggi, hey... Nona kim? Sudah baikan?" Kata Joshua hyung. Dia anak SVT temannya Hoshi hyung. Dia sering menyuruhku untuk membantunya membawa obat obatan ke UKS. Katanya kerjaku cepat.

"Ne, aku tak apa, kau siapa ya?" Tanya kyung hee. Wajahnya sangat polos. Aku suka dia.

"Woah.. Kau lupa aku? Aku adalah medis yang memberimu teh hangat seminggu yang lalu. Baru kali ini aku dilupakan." Ucap joshua membuat Kyung hee menjentikkan tangannya.

"Aku ingat! Perawat medis yang sombong itu kan?" Celetuknya membuatku tertawa.

"Hyung, sudah ku bilang kan? Kau itu sombong. Bukti sudah didepan mata." Jelasku membuat Joshua hyung merengut.

"Bukannya gitu~aku tidak sombong, hanya saja aku penasaran denganmu. Jika terganggu maafkan aku ya." Kata joshua hyung sambil aegyo.

"Maaf ku terima!" kata Kyung hee semangat. Sepertinya dia moodnya sedang baik.

"Joshua Sunbae, guanlin, aku duluan ya, bel sebentar lagi berbunyi. Annyeong!" katanya meninggalkan kami.

"Joshua sunbae~" ejekku padanya. Dia hanya nyengir.

"Kau tau guanlin? Setiap hoobae disekolah ini memanggilku Oppa. Tapi tidak dengan dia. Dia tidak centil seperti Hoobae lainnya ya. " Kata Joshua hyung. Aku hanya mengangguk saja.

"Ayo kita ambil obatnya, sebentar lagi kami akan merayakan penyambutan kedatangan anggota baru kami." Ucap Joshua hyung sambil mempercepat langkahnya.

😆😆😆
Gimana? Ngefeel gak?

It's Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang