Sena
Atas dasar cinta, aku mencoba untuk kembali. Ini bukanlah sesuatu yang mudah karena perlu pemikiran matang dan kesiapan diri jika memang harus sakit lagi. Mengikuti kata hati dan mengabaikan logika, aku melajukan mobilku ke rumah kami. Tapi, jika ingin bersama memang perlu mendapat cobaan. Untuk memastikan apakah pantas untuk disatukan atau lebih baik dipisahkan. Aku selalu berharap bisa menjadi wanita yang kuat. Berani melakukan segala yang aku inginkan. Berani mengungkapkan segala yang aku rasakan. Kenyataannya aku bukanlah si wanita kuat itu.
Dari sekian ribu detik, kenapa harus saat ini aku melihatnya? Melihat milikku bersama wanita itu. Wanita yang membuatku harus mengusir orang yang aku cintai pergi dari hidupku. Kenapa di saat aku akan memulai, memberi kesempatan kedua, dia datang? Bahkan mereka masuk ke dalam rumah kami.
Aku ingin bisa keluar dari mobilku dan menunjukkan pada mereka berdua kalau aku ada di sini. Aku ingin melarang wanita itu masuk ke dalam rumah kami, rumahku, rumahku dengan Jungkook. Aku ingin mengatakan kalau aku tidak suka melihat mereka bersama. Tapi, apa kenyataannya? Aku hanya di sini. Duduk termangu dengan air mata yang terus mengalir, memandang mereka berdua yang memasuki rumah kami. Meratapi nasibku yang begitu buruknya. Menyalahkan diri sendiri karena menjadi wanita yang lemah. Aku benci merasakan sakit seperti ini. Aku benci.
Aku tidak bisa membiarkan hatiku semakin remuk. Maafkan aku, Jungkook. Tapi, aku harus mundur.
