with Jung Yerin of Gfriend & Rowoon of SF9
*******
"Astaga! Kucing!" Yerin bersorak senang seraya berlari kecil menghampiri tiga ekor anak kucing yang sedang bermain di bawah pohon besar di taman sekolahnya. Gadis itu tersenyum sangat lebar, berjongkok dan mulai mengelus-elus puncak kepala salah satu dari ketiga anak kucing tersebut secara bergantian.
"Ya ampun, Jung Yerin. Hentikan." Sooyoung mendesah malas. Memutar bola matanya tak kalah malas. Gadis itu bersidekap, melipat kedua tangannya di bawah dada seraya menghampiri Yerin dengan kesal.
"Mereka lucu sekali, Sooyoung-ah." Yerin tertawa kecil pada anak kucin berwarna abu-abu yang berguling-guling di atas tanah. Gadis itu tak menolehkan kepalanya atau menatap pada Sooyoung yang sudah kesal. Karena setiap bertemu kucing dimana pun dan kapan pun itu, Yerin akan selalu menaruh seluruh perhatiannya ke kucing tersebut dan melupakan segala sesuatu di sekitarnya.
"Menyebalkan. Aku ke kelas." Sooyoung mendecih dan meninggalkan Yerin lebih dulu untuk kembali ke kelas. Gadis itu sama sekali tidak keberatan Sooyoung meninggalkannya sendiri selama ia bisa bermain ketiga anak kucing ini.
Yerin masih saja asik bermain dengan ketiga anak kucing tersebut sampai seorang lelaki dengan seragam sekolah yang terlihat rapi, terbalut di tubuhnya, menghampiri gadis itu.
"Kau suka kucing?" Tanya tiba-tiba saat lelaki itu kala berada tepat di samping Yerin yang duduk berjongkok.
Yerin sedikit terkejut. Gadis itu mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa laki-laki yang sedang mengajaknya berbicara. Matanya menyipit dengan dahi yang berkerut begitu tahu bahwa ia tak mengenal laki-laki itu sama sekali. Bahkan, nametag bertuliskan 'Rowoon' di bagian baju dada kanannya, terlihat asing sekali baginya.
"Iya."
Yerin menjawab seadanya, terlalu singkat dan memainkan kembali kucing-kucing tersebut. Tidak peduli pada sosok lelaki yang masih berdiri di sampingnya, mengamati segala tingkah lakunya pada ketiga anak kucing itu.
"Aku tidak suka kucing."
Yerin mengerutkan keningnya, bingung karena Rowoon masih saja mengajaknya berbicara. Gadis itu memilih diam dan tak mau menjawab. Berharap lelaki ini sadar kalau Yerin tidak ingin diajak berbicara oleh laki-laki asing seperti dirinya dan membuat Rowoon pergi dari sampingnya secepat mungkin.
"Kucing itu kotor dan bau. Belum lagi bulu rontoknya yang menempel dimana-mana sungguh menganggu."
Menyebalkan!
Yerin kembali mendongak pada Rowoon. Menyipit, memandang penuh kesal pada Rowoon dengan dahi yang mengerut banyak.
"Kau tidak seharusnya bilang hal seperti itu di depan pecinta kucing seperti aku." Ujarnya jengkel. Sudah sok kenal, sekarang menghina-hina pula. Yerin bisa saja pergi dari tempatnya sekarang. Tapi ia tidak mau mengalah. Biarkan saja si lelaki penganggu dan menyebalkan itu pergi dari sini duluan. "Jika kau tidak menyukai mereka, kau tidak seharusnya menghinanya. Mereka tidak memaksa kau untuk menyukai mereka."
Yerin berucap sedikit pelan, mengingatkan. Kembali jemari-jemari lentik gadis itu bermain pada puncak kepala tiga kucing kecil tersebut.
Rowoon tersenyum. Masih betah mengamati. Tak berniat sedikit pun untuk beranjak pergi.
"Kenapa kau bisa menyukai kucing?" Tanyanya. Kali ini ikut berjongkok di sebelah Yerin dan memberikan jarak.
Yerin yang ditanyai seperti itu, seketika langsung tersenyum lebar penuh semangat. Tanpa mengalihkan pandangannya pada Rowoon, gadis itu meraih anak kucing berwarna putih dan membawanya dalam gendongannya.
"Karena mereka lucu dan menggemaskan."
Rowoon membulatkan bibirnya dan mengangguk-anggukan kepalanya beberapa kali. Paham, namun tidak mengerti.
"Aku tidak suka sesuatu yang lucu dan menggemaskan." Rowoon bergumam. Memperhatikan Yerin beserta anak kucing yang masih di gendong oleh gadis itu.
Yerin memutar bola matanya malas. Lelaki sok kenal ini mulai menghina kembali. Tanpa peduli pada Rowoon, gadis itu bersiap mengalah saja. Meletakkan anak kucing berwarna putih yang di gendongnya barusan, ke atas tanah bersama-sama dua anak kucing yang lainnya.
Namun, baru saja ia selesai meletakkan anak kucing tersebut dan bersiap beranjak, gumaman kata-kata Rowoon yang keluar dari bibir lelaki itu, benar-benar telah membuatnya terkejut setengah mati.
"Tapi kenapa aku menyukaimu, ya? Padahal kau lucu dan menggemaskan."
-fin-
![](https://img.wattpad.com/cover/139065272-288-k172151.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Piece Of Cake | Yerin
FanfictionJung Yerin owned this story. Yes, this is Jung Yerin's oneshoot stories! started on February, 21th 2018