Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRAK!!!!
Gebrakan meja menggema disudut ruangan disebuah rumah megah tengah kota.
"Lisa!!"
"Appa!!!,lisa sudah besar tidak perlu dijodohkan!!"
"tapi kau anak appa satu-satunya sekarang"
"appa tak mengerti" gadis itu terus saja menitihkan air matanya.
Semenjak kakaknya pergi selama-lamanya 1 minggu yang lalu karena akan dijodohkan dan sekarang ia yang akan dijodohkan,ia masih stres akan kepergian sang kakak dan sekarang tekanan itu muncul untuknya.
"appa mohon lisa"
"uang uang terus yang appa pikirkan, appa tak pernah memikirkan aku"
"tapi ini sangat penting lisa"
Diumurnya yang 21 ini lisa tak puas dengan dirinya, ia ingin apa yang ia inginkan tercapai,tetapi appanya hanya mementingkan uang tak pernah mengerti kebahagiaan, ia ingin bahagia,kakaknya telah pergi tak ada lagi yang bisa menemaninya saat ini.
Pintu kamarnya tertutup kembali.ia menangis mengingat kakaknya pasti lebih stres dibanding dirinya saat ini, dimana kakaknya dipaksa terus menerus setiap harinya,sedangkan ibunya hanya pasrah dengan kelakuan appanya.
Lisa gadis berwajah cantik bak putri dengan rambut panjang berwarna coklat itu terus saja meneteskan air matanya,ia tak tahan dengan semuanya,tetapi tak ada niatan didirinya untuk mengkhiri hidup, karena mungkin ini bukan akhir dari segalanya,tak ada kata 'menyerah' dalam hidupnya, tak ada yang tidak mungkin di dunia ini dan ia sangat mempercayai itu,ia tahu saat ini keuangan keluarganya sangat menipis membuat ayahnya berambisi untuk menjodohkannya dengan anak orang kaya yang nantinya akan menjunjung drajatn sebagai pemilik perusahaan ayahnya.
Tapi itu justru membuat hidupnya yang tertekan,lisa bahkan tak pernah bertemu dengan siapa orang yang akan dijodohkan dengannya,ia takut dengan dunia sekarang, tak ada seseorang yang memihak padanya untuk saat ini, ia sendiri dan kesepian.
~SKIP~
Sosok tinggi berbadan tegas benar-benar pria idaman wanita siapa saja yang melihatnya.ia berjalan masuk kerumah tempat keluarganya tinggal.
"jeon"
Hendak ia berjalan kearah kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah tak enak itu sosok paruh baya yang duduk diruang keluarga membuatnya menoleh.
"sini duduk sebentar"
Dengan tegas ia menuruti apa yang appanya minta itu.
