Sebagai putra bungsu, Sehun tak bisa bermanja sesuka hati. Ia masih mempunyai si kecil, Baekhyun. Dia yang punya kakak laki-laki dan adik perempuan, merasa mempunyai tanggung jawab sebagai jembatan perantara. Terlahir di keluarga berbeda, lebih membuatnya peka.
Mempunyai kecerdasan di atas rata-rata sekiranya ia mampu menebak keganjilan yang terjadi di rumah.
Banyak artikel mengatakan keluarga Byun adalah keluarga sempurna.
Itu hanya permukaan.
Rumah megah bak istana namun berduri bak mawar. Lebih baik hanya melihat keindahan tanpa mencoba menyentuh dan masuk ke dalam atau kau akan terluka.
Perjodohan mungkin hal lumrah dikalangan para konglomerat untuk membagi hasil atau menyatukan dua keluarga besar dan terpenting menyatukan perusahaan yang dipimpin. Tinggal menunggu waktu pas untuknya untuk menunggu foto calon pendamping dan menetapkan tanggal pernikahan. Namun dirinya yang seorang pria, sang ayah meminta menikah urusan belakang asal bisa bekerja dengan mapan.
Terbalik nasib Baekhyun sebagai satu-satunya putri keluarga Byun. Adiknya yang malang.
Menyendiri memperhatikan dari sudut ruangan, Sehun menatap dua keluarga yang akan menyatukan dua insan. Baekhyun duduk manis, nampak kebingungan diantara orang yang bersemangat memberi ide megah untuk pernikahan.
Tak ingin ikut campur, Sehun berbalik. Kembali ke kamar lebih baik dari pada ikut berdiskusi hal yang belum pasti.
Apakah pernikahan adiknya dan anak Park benar akan terjadi?
.
OoooO
.
"Besok kalian bisa mencari cincin, atau baju pernikahan atau mulai foto pre-wedding. Bagian itu kami serahkan kepada kalian. Untuk hari H serahkan kepada yang tua ini untuk turun tangan. Percayakan kepada kami."
Minyoung, ibu dari Kris semangat menggebu-gebu merencanakan segala hal seolah melakukan presentasi didepan keluarga Park yang duduk dihadapannya.
"Sebaiknya kalian segera foto pra-wedding, kalian bisa beli di Butik Lim sekalian dengan gaun pengantin. " Sooyoung menambahi.
"Kau benar. Foto pre-wedding harus berkonsep yang wow," Hyoyeon, ibu Chanyeol ikut serta.
Jauh berbeda dengan Jihyun selalu ibu kandung Baekhyun hanya duduk diam. Walaupun ia sudah termasuk istri sah konglomerat, namun ia sama sekali tak tahu toko-toko bermerk.
Selama pernikahan, ia tak sepeserpun minta uang lebih kepada suaminya. Walau ia diberi black-card, Jihyun hanya pergunakan belanja untuk kepentingan Baekhyun. Semua untuk Baekhyun, karena putra yang ia paksa menjadi putri itu adalah satu-satunya alasan ia bertahan.
Wanita itu tak henti mengamati raut wajah anaknya. Meneliti apa yang Baekhyun rasakan saat ini. Ekspresi Baekhyun memang tersenyum sangat cantik. Hingga Jihyun selalu berandai mengapa Baekhyun bisa terlahir sebagai laki-laki dengan paras seperti itu? Apakah Tuhan bisa lalai menciptakan umat-Nya?
Baekhyun tak pernah membantah. Baekhyun begitu penurut, selalu memasang senyum di bibir tipisnya. Namun apa yang Baekhyun rasakan di dalam?
Tanpa sadar senyum terurai kala melihat betapa serasi Baekhyun duduk bersanding Chanyeol. Jihyun senang setidaknya Park Chanyeol adalah sosok begitu perhatian kepada anaknya. Pria mapan yang sangat baik dan sopan. Poin itu bisa membuat Jihyun lega.
Salahkah jika Jihyun beranggapan jika Chanyeol telah jatuh cinta kepada Baekhyun? Lihat wajah tampannya selalu memberi senyum hangat jika bertatapan dengan Baekhyun. Memperlakukan Baekhyun seolah benda berharga. Semoga ia akan mencintai Baekhyun selamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNIDENTIFIED ↘Chanbaek↙
FanfictionByun Baekhyun harus menjalani kehidupan palsu sepanjang hidupnya. Dipandang sebagai wanita oleh semua orang dan kemudian dijodohkan dengan pria mapan pilihan ayahnya, Park Chanyeol. Lalu sampai kapan Baekhyun dapat menyembunyikan kedok sebagai seor...