UNIDENTIFIED ↘Chanbaek↙

Chapter 19

|

Cactus93 Present

|

|

OoooO

˭˭˭UNIDENTIFIED˭˭˭

Chapter 19

|

|

OoooO

|

CHAN-BAEK

|

|

|

Kris terus mengamati Baekhyun. Meski semua sudah tahu jati diri Baekhyun, "Apakah setelah ini Baekhyun akan berpakaian seperti laki-laki?"

Tak terduga Kris menyuarakan apa yang sedari tadi dipikirkannya.

Seketika senyap, menunggu Baekhyun untuk menjawab.

Baekhyun terdiam mencerna pertanyaan. Memalingkan wajah sejenak memikirkan kalimat yang tepat untuk mengemukakan apa yang selama ini ia pikirkan dan rasakan. Menggigit bibir bawah sebelum berucap, "Tentu saja aku ingin berpenampilan layaknya seorang laki-laki-

Kalimat yang mengalir dari bibir Baekhyun, membuat Jihyun menunduk.

-setidaknya aku cukup puas dengan menjadi diriku sendiri di depan kalian." Baekhyun melanjutkan dengan bibir melengkung membentuk senyuman.

"Aku tidak muluk menginginkan semua orang tahu identitasku sebenarnya. Tak perlu melibatkan media ataupun dukungan masyarakat. Karena mereka hanyalah orang asing yang hanya memandang permukaan. Saat mereka menganggap itu tak sesuai dengan pendapat mereka, pasti akan menjadi bahan perbincangan seumur hidup bahkan setelah aku meninggal pun pasti masih menjadi buah bibir. Aku tak ingin membuat beban untuk diriku sendiri dan juga kalian. Menjadi diriku sendiri di lingkungan orang-orang yang kusayang itu sudah cukup membuatku lega dan bahagia."

Tampak kekaguman diwajah mereka yang mendengar pengakuan Baekhyun. Rasa bangga si bungsu keluarga Byun bisa berpikir sedewasa ini.

Chanyeol tak kuasa untuk memeluk Baekhyun. "Aku akan selalu mendukung pilihanmu."

Baekhyun mengedarkan pandangan pada ibu, ayah dan kedua kakaknya menatap satu persatu menunjukkan ia puas dengan apa yang diutarakan.

Junki memberi anggukan. Keputusan Baekhyun adalah jalan yang terbaik. Penyesalan terhadap masa lalu memang suatu hal yang tak bisa diingkari karena itu adalah kejadian yang telah berlalu dan tak bisa diulangi. Namun ketika sebuah penyesalan melahirkan suatu perbaikan sikap, itu adalah hal yang terbaik dalam pembelajaran hidup. Dari penyesalan masa lalu kita dapat membaca apa yang salah dari diri kita. Melihat kebahagiaan yang ada di depan terpancar dalam hangatnya kebersamaan yang dirasakan kini, Junki bersyukur ia bisa memperbaiki kesalahannya.

"Kalau begitu ayo dimulai dari potong rambut!"

Spontan dengan raut terkejut semua menatap ke arah Sehun. Bukan menolak, mereka menyetujui usul Sehun.

Jihyun mengamati perubahan ekspresi keterkejutan Baekhyun, "Bagaimana jika besok saja? Kalian baru saja sampai dan langsung dihadapkan dengan situasi ini pasti sangat melelahkan. Besok masih ada hari." Dengan bijak Jihyun menyarankan.