Chapter 2

10.4K 1.1K 75
                                    


Harapan seorang wanita adalah menjadi seorang ibu. Mempunyai bayi kecil dalam rengkuhannya adalah keinginan mereka. Entah bayi itu berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan, mereka pasti akan merasa bahagia ketika si mungil sudah dalam pelukan. Suara manja yang memanggilnya dengan panggilan 'ibu', terdengar begitu menentramkan mempunyai sosok yang sepenuhnya bergantung pada kita.

Kecupan pertama menempel pada dahi bayi yang baru saja lahir akan membuatnya tersenyum seolah ia merasakan sosok ibunya yang begitu mencintai dirinya. Ikatan batin seorang ibu dan anak yang dilahirkan sangat kuat karena merekalah yang menjalani 9 bulan bersama. Terlebih proses melahirkan yang mempertaruhkan nyawa.

Meskipun berjuta-juta wanita suka ketika bayinya sudah terlahir dengan normal dan sehat, tapi tak begitu juga dengan Jihyun.

Sebenarnya Jihyun adalah sosok wanita yang baik dan lembut penuh rasa kasih dan sayang. Statusnya yang menjadi istri ketiga dari seorang konglomerat Byun membuatnya ketakutan akan nasib anaknya kelak.

Saat ia melakukan USG pertama adalah saat dimana ia menjadi seorang pembohong. Ia membohongi suami serta segenap keluarga besar sekaligus membohongi dunia karena keluarga Byun selalu tak pernah luput dari sorotan media.

.

.

collaboration

Cactus93 and Brida Wu

Present

.

.

OoooO

.

˭˭˭UNIDENTIFIED˭˭˭

Chapter 2

.

OoooO

.

.

CHAN-BAEK

.

.

.

Jihyun tersenyum. Ya. Ada perasaan senang menelungkupi hati melihat semburat merah anaknya saat pertama kali bertatap muka dengan sosok asing dihadapan mereka.

Baekhyun yang selama 24 tahun sama sekali tak mempunyai tambatan hati, kini bisa memasang wajah malu-malu saat bertemu calon suaminya.

Park Chanyeol.

Lelaki tinggi dengan senyum menawan itu bernama Park Chanyeol. Pekenalan singkat Chanyeol membuat Baekhyun tanpa sadar terus saja menggumamkan nama itu berulang dalam hatinya.

Baekhyun tak pernah menyadari bagaimana wajahnya kini mulai di semburati merah. Pipinya merona. Degup jantungnya berdendang. Ujung jemarinya mendingin. Dan Baekhyun tak memiliki keberanian lebih lama lagi untuk mempertahankan kontak mata itu disana.

Ia menunduk. Memperhatikan bagaimana jarinya saling terjalin pada satu sama lain—semakin gugup namun tak menyangkali bagaimana sisa rasa menyenangkan itu memenuhi dirinya. Memutar balikkan pikiran jernihnya.

UNIDENTIFIED ↘Chanbaek↙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang