Pagi yang Cerah

13.4K 1K 417
                                    


"Dih! Lu kok suka cewek gorila gitu?! Udah jelas favorit gue lebih baik!"

"Lu sendiri pacaran sama gorila!"

"Eh anji—"

.

.

.

"Udah dipasang kertasnya di mading kos lho, kalo hari ini mau ditagih. Udah pake bold, italic, dan ukuran font 72."

"I-Iya Mah. Maaf."

"Panggil Mama sekali lagi kalian ngucek daleman anak-anak lain sebulan."

.

.

.

"Lah. Kita puasa lagi nih selama sebulan?"

"Sori ye, gue ada fans gue yang rela masak buat gue~"

"Dih."


xxx


Pagi yang cerah. Burung berkicauan, angin sepoi-sepoi meniup dedaunan hijau, cahya sang mentari menerangi bumi dengan indahnya. Hari itu cerah, tentunya merupakan hari yang cocok untuk berjalan-jalan bersama keluarga atau sahabat keluar. Menikmati waktu, makan bersama, nonton film terbaru yang baru keluar.


Tapi salah.


Hari ini panas—seperti sedang direbus, kata anak-anak kos Bromo. Siang itu, semuanya berkumpul di ruang tengah kos-kosan yang tersedia AC. Niat mereka biar ga kepanasan. Bukan kumpul bareng kayak cacing kepanasan, menggeliat di tanah sambil berusaha sekeras mungkin untuk fokus pada tugas mereka masing-masing. Apesnya, AC lagi rusak dan ibu kos belum benerin juga.


Udah panas, AC rusak, tugas dan deadline numpuk pula. Sungguh asupan yang hakiki.


Kurang apa coba?


Salah satu anak yang tersiksa adalah Kuroo Tetsurou, mahasiswa dari universitas A, yang masuk jurusan IPA. Eits, jangan tertipu tampang cassanova dan playboy anak yang satu ini. Meskipun banyak anak ngira dia semacam dewa yang selalu menarik perhatian wanita, isi kepalanya itu biologi, fisika, kimia, anjing, dan voli saja. "Mikirin tugas dan dosen aja udah ribet, apalagi mikirin cewek," itulah pengakuan terlarang dari anak kutu buku ini.


"Eh, sumpah. Tugas dari Pak Dodi sulit banget," kicaunya sambil berguling di lantai. Buku tulisnya langsung dia hantam ke wajahnya. "Sumpaaaaaah. Gue capeeek. Mana ini panas banget. Ga ada yang punya kipas angin gitu? Bawa dari kamar kek!"


"Idih, ogah banget bawa dari kamar ke sini, jauh," balas Yaku Morisuke, selaku teman satu kelas dan satu jurusan si mahasiswa berambut ayam itu. "Mending lu keluar gitu. Beliin kita es krim atau es teler gitu. 'Kan enak, sekalian sedekah ke kita-kita gitu, juga bayar itu dosa-dosa lu ke kita."

Kosan Bromo! [A Haikyuu!! Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang