PC 4

3.2K 510 21
                                    

Setelah kejadian yang kemarin Prilly merasa bebas sekarang, seperti saat ini ia sedang makan dikantin bersama Jevita gadis cantik berlesung pipi ini.

"Pril max tuh"Ucap Jevi saat melihat Max sedang berjalan kearah mereka duduk.

Prilly tak menoleh ia hanya mengacuhkan bahu nya acuh.

"Hay sayang"Sapa nya sambil mengelus rambut panjang prilly namun Prilly dengan cepat mengelak agar tak bersentuh dengan Max.

"Kok kamu gitu?  Emang kenapa kok nggak mau aku sentuh? "Tanya Max dengan wajah bingung nya.

"Gue jijik dipegang tangan biadap lo"Ketus Prilly membuat Max terpancing emosi nya.

"Dasar cewek nggak tau diri lo, cewek murahan,harga diri lo itu udah nggak ada harus nya lo itu nggak dikampus ini tapi lo di clubbing kaya cewek-cewek murahan lain nya ,dasar pelacur!!!"Teriak Max dengan emosi yang memuncak membuat satu kantin menatap mereka.

Sedangkan Prilly ia tak menyangka Max akan menghina diri nya seperti ini.

"Woy liat nih dikampus kita ada seorang pelacur!!!  Kaya nya kalo buat anak kampus bisa didiskon deh "Teriak nya dengan senyum sinis nya, airmata Prilly sudah tak dapat dibendung lagi mendengar kata-kata kasar dari mulut Max.

Sedangkan Jevita ia bingung karna ia tak tau permasalahan nya.

"Harus nya lo ngaca Max, siapa yang lebih murahan dan lebih biadap nya dengan kelakuan lo selama ini? "Tanya seseorang dengan suara dingin nya dibelakang Max.

"Ohh ternyata Sang Sahabat baru dateng, duh kasian lo liat sya?  Ini sahabat lo?  Lo mau sahabatan sama dia?  Dia pelacur sya ngapain lo temenin dia?  Takut nggak dikasih contekan tugas? "Tanya Max sambil mencengkram kuat dagu Prilly agar menatap Aisya didepannya.

"Sorry gue bukan lo yang manfaatin kepintaran Prilly cuma demi popularitas dan buat nyuruh dia ngerjain tugas lo selama ini dengan ancaman keluarga?  Lo laki atau banci? "Tanya Aisya dengan sinis nya.

Plak

Tamparan keras mendarat di pipi chubby Aisya, ya Max melepaskan cengkramannya dan ia menampar pipi Aisya.

"Itu buat lo yang sering ngehina gue disaat gue berdua sama Prilly, cukup sabar gue selama ini dengan apa yang lo lontarin buat fisik gue"Bentak nya.

"Dasar Banci"Desis Aisya dengan tajam.

Hap

"Lo emang banci, dia cewek lo sakitin kaya gitu?  Lo nggak sadar kalo diri lo itu lebih terlihat rendah? Dengan ke lakukan lo yang kemarin berzina dikampus? "ucap Ali sambil menahan tangan Max yang akan menampar Aisya.

Semua mahasiswa yang ada di kantin kaget mendengar ucapan Ali barusan.

"Harusnya lo ngaca dulu kalo mau ngejatuhin harga diri orang lain"Lanjutnya.

"Oh ada pahlawan kesiangan ternyata, lo dikasih apa sama Prilly sampe mau ngebelain dia?  Udah diajak ke hotel mana? "Tanya Max dengan sinis nya.

Bug

Bug

Bug

Ali menghajar wajah Max tanpa ampun.

"Itu buat lo yang udah ngehina Prilly, ini buat lo yang udah ngefitnah Prilly, dan ini buat lo yang udah berani nyakitin Perempuan dasar Banci lo"Murka Ali.

Setelah puas menerjang Max, Ali menarik Prilly kearah taman belakang sedangkan Aisya dan Jevi mengikuti mereka dari belakang.

"Lo ngapain masih pada disini?  Bubar anjir"Bentak Baja yang risih melihat sekitar nya.

Perfect Love (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang