PC 5

2.9K 534 18
                                    

Kevin dan sang mama buru-buru turun dari mobil mereka untuk melihat siapa yang tertabrak mobil.

Kevin tersentak melihat orang yang ia cari sejak tadi sambil duduk memegangi siku nya yang berdarah.

"Aduh sorry ya sorry gue nggak sengaja"Ucap Kevin sambil jongkok sedangkan Prilly yap yang tertabrak Prilly, ia hanya menahan perih walau sesekali meneteskan airmata nya.

"Mending sekarang lo ikut gue kerumah gue deh atau mau kerumah sakit aja? "Tawar Kevin.

"Gapapa kok ka ini cuma luka kecil doang ngapain ampe ke rumah sakit pula"Jawab Prilly sambil menghapus airmata nya.

Ully melihat Prilly terdiam, wajahnya matanya yang ia rindukan selama 19tahun ini.

Dlep

Ully memeluk Prilly saat Prilly dibantu berdiri oleh Kevin, sementara Prilly yang kaget hanya diam saja.

"Mama rindu kamu sayang"Bisik Ully terdengar di telinga Prilly.

"Mama? "Tanya Prilly bingung dan menatap Kevin sedangkan Kevin ia menganggukkan kepalanya.

"Ma, mending kita pulang dulu biar Prilly nggak bingung yaa"Ajak Kevin membuat Ully melepas sejenak pelukan itu.

"Ayo sayang kita pulang kerumah yaaa, mama kangen sama kamu"Ajak Ully membuat Prilly taktega untuk menolak fikiran nya menolak tapi hati nya tidak bisa menolak.

Selama perjalanan menuju kediaman Latuconsina ini Prilly hanya diam menatap keluar jendela meratapi nasibnya yang taktau keluarga kandung nya dimana.

***
Gadis cantik ini duduk didekat jendela kamar nya sambil menatap langit yang sudah mulai gelap.

Fikiran nya teringat percakapan nya dengan Jevi diparkiran kampus.

Flashback on

Aisya tak henti nya tersenyum sambil memegangi sudut bibirnya yang sedikit memar.

"Sya..  Inget nggak yang waktu itu gue cerita gue naksir cowok? "Tanya Jevi tiba-tiba membuat Aisya menoleh kearahnya.

"Siapa emang? "Tanya aisya sedikit bingung.

"Ka bajaaa yang tadi ngobatin lo itu, sumpah gue naksir dia dari kita semester pertama coba gimana nggak naksir orang nya aja humble banget"Jawab Jevi sambil tersenyum manis dan mata nya menyiratkan kebinaran saat menyebut nama Baja.

"Ohh iya sih dia baik banget, hehe"Timpal Aisya sedikit kikuk.

"Kalo lo ada nggak yang diincer disini? "Tanya Jevi sambil menggoda.

"Ha?  Enggak kok gue mau fokus kuliah"jawab Aisya sedikit sesak di dada nya.

"Bagus deh gue kira lo naksir juga sama ka baja jadi gue nggak ada saingan nya, btw lo lusa ikut kan acara makrab sama kakak angkatan? "Tanya Jevi.

"Emang harus ikut? "Tanya Aisya balik pasalnya ia tau acara itu yang diadakan oleh kelas Ali daan tentu saja Baja akan ada disitu.

"Iya udah disetor tau nama nya yang dipilih sama Icha "jawab Jevi.

"Siapa aja emang? "Tanya Aisya.

"Gue, elu, prilly, terus siapa gitu ada 20 orang gitu deh dan yang nggak ketinggalan sih geng Stepy cs deh"Jawab Jevi dan dibalas anggukan oleh Aisya.

Flashback off.

Aisya hanya bisa diam, mengagumi nya selama 4 tahun itu tak gampang bagi nya, dimana ia harus berusaha masuk ke universitas yang sama dengan Baja, karna dulu Baja kakak kelasnya di SMA.

Drrttt

08121519xxxx
Gimana sudut bibir lo?  Masih memar nggak?  Kalo masih pakein salep yang tadi gue kasih ke elu 😉.

Aisya terdiam menatap WA yang masuk membuatnya melihat info kontaknya.

"Ha?  Dia dapet dari mana nomor gue? "Gumam nya.

"Wehh setengah jantan disuruh turun ama mami mau makan nggak lo"Ucap Lelaki jangkung diambang pintu membuat Aisya menoleh.

"Nama gue Aisya bukan jantan ih gue bilangin mami yaa lo"Jawab Aisya dan meletakkan ponselnya di meja belajarnya.

"Iya iya maap, eh bibir lo kenapa?  Lo kalah tanding atau berantem sembarangan? "Tanya Adi, lebih tepatnya Adipati Naufal Abimanyu kakak lelaki Aisya yang kuliah di Universitas Indonesia semester Akhir.

"Ntar gue ceritain udah ayo"Jawab Aisya sambil menarik lengan sang kakak.

***
Prilly berjalan masuk kedalam rumah yang seperti istana ini mata nya menelusuri setiap foto yang dipajang dirumah tamu.

Matanya terbelalak kaget melihat ada fotonya waktu kecil.

"Kita ngomong ditaman belakang aja ya biar santai"Ajak Kevin.

"Mbak Idaaaaa"Teriak Kevin memanggil salah satu pelayan nya tak lama wanita sekitar umur 35tahun ini menghampiri mereka.

"Tolong bawain tas nya Prilly kekamar samping aku ya, yang pintu nya warna putih kamar nya warna purple "Jelas Kevin dan membuat Ida menganggukan kepalanya paham.

TAMAN BELAKANG.

Mereka duduk di karpet beludru berwarna abu-abu itu karna taman belakang mereka desain seperti lesehan.

"Jadi dulu 19tahun yang lalu mama dan papa punya anak perempuan nama nya Prilly Mahatei Latuconsina, anak perempuan yang sangat ditunggu dikeluarga besar kami, tapi saat Prilly umur 1tahun ia hilang diculik di Bandara, selama Prilly hilang Mama sedikit terguncang kejiwaannya selama ini beliau selalu merengek ingin bertemu dengan Prilly namun kita semua selalu mencari keberadaan Prilly, namun kita seperti dipermainkan takdir selama 19tahun kita nggak nemuin, pada akhir nya beberapa hari yang lalu aku ketemu kamu dikampus dan aku yakin kalo kamu adik yang selama ini aku cari, aku bisa tau kamu adik aku karna aku nggak sengaja liat kalung yang kamu jadikan gelang itu, kalung itu cuma dibuat oleh keluarga Latuconsina, Prilly percaya nama kamu yang sebenarnya Prilly Mahatei Latuconsina bukan Prilly Navisha"Jelas Kevin panjang lebar, tak dapat dipungkiri bahwa Prilly saat ini menangis bahagia karna tanpa sengaja ia sudah berkumpul dengan keluarga kandung nya.

Sedangkan Ully seperti penyakit depresi ringan nya kambuh ia hanya diam saja sesekali memanggil nama Prilly dengan sebutan ii.

"Welcome back Prilly"Pekik Kevin bahagia dan memeluk Prilly erat.

"Terimakasih tuhan kau sudah mempertemukan keluarga kandungku"Batinnya bersyukur.

Prilly melepas pelukan kevin dan kini ia duduk disebelah Ully yang menatapnya bingung.

"Jangan nangis"Ucapnya sambil menghapus airmata Prilly.

"Mama"Panggil Prilly dengan suara tercekat.

"Mama ii pulang"Lanjutnya dan diiringi tangisnya.

"Ii?  Ini ii? "Tanyanya sambil membelai rambut Prilly lembut.

Prilly hanya mampu menganggukan kepalanya sungguh ia tak menyangka bahwa hidupnya seperti ini.

"Vin?  Ini ii? "Tanya Ully pada anak pertama nya ini.

Kevin hanya tersenyum dan menganggukan kepala.

👣👣👣

Jakarta, 22 Februari 2018

Perfect Love (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang