Happy Reading ^^
Episode ini super 'extra' Yaa ^•^ Karna enggak up kira-kira 5 bulan lah :D"em.." Devin tersadar. "Li.. liat apa?" Ucap Devin gugup.
"Eh, itu kepala kamu kenapa? Ada darah keluar sedikit. Belum diobati?" Devin mendekatkan wajahnya untuk melihat luka di kepala Lexa.
Lexa langsung membersihkan darah yang sedikit tersebut, "Oh ini, gapapa kok" jawabnya.
"Kotak p3k mana? Biar aku yang obati"
"Uda diobati Devin. Kita belajar aja, yuk" Lexa menghindar.
Mata Devin mencari - cari kotak p3k Lexa, dan akhirnya ketemu.
Devin pun mengobati luka yang ada di kepala Lexa dengan lembut. Setelah selesai, mereka pun melanjutkan belajar.
Lalu, disela-sela mereka mengerjakan tugas, Devin mengajak Lexa untuk bercerita.
"Lex" panggil nya.
"Hmm" gumam Lexa menjawab.
"Menurut kamu, kita ada yang beda ya?" Devin tidak tahu kenapa dia bertanya seperti itu.
"Maksudnya? Beda?"
"Iya, gak kayak dulu lagi"
"Ya pastilah. Mungkin karna kamu udah sama Sesil" jawab Lexa jujur.
Devin mengerutkan alis nya, "maksudnya?".
Lexa memilih tidak menjawab pertanyaan itu. Jangan ditanya lagi, sejak Devin berhubungan dengan Sesil, yaa Lexa diabaikan. Lalu, Lexa pun mulai mengerjakan tugas nya.
36 menit kemudian, mereka sudah selesai mengerjakan semua tugas mereka. "Huft, siap juga. Vin, mau minum?" Tanya Lexa.
"Boleh"
"Minum apa?"
"Terserah kamu. Tapi kalo bisa yang dingin - dingin ya, yang pake es batu" jelas Devin.
"Oke. Sebentar ya, aku ambil"
****
6.35 pagi. Alexa sudah sampai disekolah. Dia sengaja berangkat cepat karena buku bahasa Inggris nya ketinggalan dilaci.
Lexa duduk dibangku panjang didepan kelasnya. Dia tidak sengaja melihat Endy sedang memarkirkan sepeda motor nya. Endy tahu kalau Lexa sudah datang.
Endy menghampiri Alexa, "Jam - jam segini terus berangkat ke sekolah ya?" Tanya Endy yang langsung duduk disamping Lexa.
Lexa terkejut. Dia tidak memikirkan sebelumnya kalau Endy akan menghampirinya.
"Eh, enggak kok. Semalam buku Bahasa Inggris ku ketinggalan, jadi sekarang cepat datang. Biar jangan diambil sama orang, hehehe"
"Oh gitu. Kayaknya aku ramal, kamu belum sarapan. Yuk"
Lexa heran dengan kalimat terakhir Endy. Lexa yang membungkuk-kan kepalanya akhirnya meluruskan pandangannya ke depan. Dia melihat Endy sudah berdiri dan mengulurkan tangannya.
"Ayo" ulang Endy mengajak Alexa.
Lexa mengembangkan senyum nya, kemudian menerima genggaman Endy.
"Kita mau kemana?" Tanya Lexa disela-sela perjalanan mereka.
"Nyari sarapan"
"Iya, nyari nya dimana?"
"Ga tahu. Menurut kamu kita sarapannya dimana?"
"Ditempat kita makan siang kemarin aja, gimana?" Lexa memberi saran.
"Okee" jawab Endy setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA [COMPLETED]
Teen FictionFollow dulu baru dibaca guys♡ . . Masa kecil Alexa muncul dipikirannya, sehingga ia seperti ditarik untuk mengingatnya kembali. Dia baru menyadari kalau sekarang dia sudah sangat besar. Dia mengingat kalau baru kemarin merayakan ulang tahun nya dis...