{3} Dimana aku (part II)

8.1K 587 36
                                    

Budayakan VOTE sebelum membaca dan COMMENT setelah membaca :)

🌠 🌠 🌠

Suasana ruangan kami canggung. Aku dia dan Will juga diam.

Hingga sapaan Ley, memecah keheningan kami. Tangannya menenteng sebuah nampan yang kuyakini berisi makanan. "Hay.",

"Hay," balas kami berdua. "Apakah ini siswa baru yang kau temukan??"tanya Will kepada Ley.

Ley mengangguk, kemudian meletakkan nampaknya di depanku. "Begitulah."

Aku melihat isi nampan tersebut. Bubur? Aku harus makan bubur? Yang benar saja.

Sebenarnya aku ingin protes. Tapi aku urungkan. Ley dan Will sedang berbicara. Entah apa yang mereka bicarakan.

Bodoamat dengan topik pembicaraan mereka. Yang jelas aku harus cepat-cepat mengisi perutku.

🌠 🌠 🌠

"Apakah kau juga menemukan siswa?" samar-samar aku mendengar pembicaraan mereka.

"Mmm ... Begitulah. Aku menemukan dua anak perempuan sekaligus dengan pakaian mirip seperti dia." Kini Will menunjukku.

Aku mengernyitkan dahi, aku? Ada apa denganku. Jujur aku tidak terlalu fokus dengan perbincangan mereka.

"Wow.....dua sekaligus," takjub Ley. "Dan kenapa kau kesini sedangkan mereka ditinggal?" tanya Ley kemudian.

"Mereka sudah tidur, kelelahan." Jawabnya singkat.

"Apakah anak itu memakai seragam putih,rok panjang, tingginya kira-kira sama sepertiku dan sepatu mereka berwarna hitam." Aku bertanya antusias. Sepertinya mereka adalah kedua sahabatku.

"Yups benar sekali." jawabnya dengan menjentikkan jarinya.

Saat itu juga, perasaanku campur aduk. Antara bahagia dan sedih. Bahagia karena kedua sahabatku selamat dan mereka datang kesini juga. Dan sedih karena takut sesuatu terjadi pada keduanya.

"Syukurlah." Jawabku lega. Aku melanjutkan makanku yang tertunda.

"Kau kenal mereka?"

Aku berhenti mengunyah, menatap wajah pemilik suara itu. "Sangat kenal. Mereka sahabatku. Apakah mereka baik-baik saja?"

"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan." Jawabnya singkat.

Setelah mengetahui kedua sahabatku selamat, aku kembali melanjutkan makanku yang tertunda.

Membalikkan sendok, dan meneguk air minum. "Sebenarnya apa tujuan kalian menculik siswa dari galaxy lain?"

"Lebih tepatnya merekrut." Ley membenarkan perkataanku.

"Ya seperti itulah."

"Tujuannya untuk melatih kemampuan yang kalian dimiliki." Jawab Will.

"Berarti aku punya sihir?" Tanyaku lagi. Sejak kapan aku bisa bermain sihir?

"Pasti."

"Tapi aku nggak merasa punya."

"Itu kan hanya perasaanmu, bukan kenyataanmu."

The Star Academy [Pindah Lapak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang