Lima

125 19 1
                                    

Chapter 5 ><








Selamat Membaca





"HYO!"

Semua orang yang ada di kamarnya Hyoeun langsung teriak. Hyoeun udah bangun dari koma.

"M-mmmm-m-me-m-m-m-m-m-m-mama..." /panjang banget dah :v/

"Seungcheol! Panggil dokter! Mark, telepon ayah!"

Yang disuruh pun langsung nurutin kemauan mamanya Hyoeun.

~♤♡◇♧~

"Dia sudah bangun sepenuhnya dari koma, namun dia masih belum bisa melakukan aktivitas yang berat. Dia masih sangat lemah. Kalo ada apa - apa, tolong panggil saya, ya." kata dokter yang ngerawat Hyoeun alias Dokter Conan/?

"Iya, Dok."

Dokter Conan pun keluar dari kamar Hyoeun. Mark pun langsung mepet ke ranjangnya Hyoeun (supaya gak didahuluin ama Seungcheol :) :v). Pas udah nyampe, dia langsung pegang tangan Hyoeun erat - erat.

"Mark, gue kenapa? Kok gue ada disini sih? Gue sakit parah ya?" tanya Hyoeun.

"Elo koma. Dan... elo udah koma selama... 10 hari." jelas Mark.

"10 hari? Emang gue kenapa? Gue sakit parah kah?" tanya Hyoeun.

Mark diem. Dia masih nggak bisa buat ngasih tau yang sebenarnya.

"Mark! Jangan diem aja dong! Lo harus ngasih tau gue!" teriak Hyoeun.

Mark masih diem. Dia nggak tega buat ngasih tau Hyoeun.

"Mark, kasih tau aja semuanya." kata Seungcheol.

Akhirnya, Mark pun menceritakan semuanya.

"Gue dicelakain waktu elo mau tanding basket? Siapa yang nyelakain gue?" tanya Hyoeun.

"Udah, lo tenang aja. Gue ama yang lain lagi nyari orangnya. Elo jangan terlalu mikirin ini, elo baru aja bangun dari koma." jawab Mark.

Hyoeun pun diam.

"Eh, gue pulang dulu ya. Tante, aku pulang." kata Seungcheol.

"Kok cepet banget sih? Hyoeun kan baru sadar." jawab mamanya Hyoeun.

"Mama baru aja ngechat, aku disuruh pulang, soalnya lusa aku udah mau pulang lagi ke Jerman." kata Seungcheol.

"Ya udah, hati - hati ya. Salam buat mama kamu."

"Iya, Tante."

Seungcheol pun langsung keluar dari kamarnya Hyoeun.

"S. Coups...?" kata Hyoeun.

~♤♡◇♧~

"Seungcheol,"

Seungcheol yang lagi jalan di koridor kaget karena ada yang manggil dia. Dia pun nyari orang yang manggil dia dan matanya tertuju pada seorang cewek yang menurut dia keknya seumuran Hyoeun.

"Siapa ya?" tanya Seungcheol.

"Kenalin. Gue Koeun, gue ngomong sesuatu sama elo."

"Tunggu, emang kita pernah kenal?"

Koeun ketawa/? bentar, abis itu dia langsung ngomong lagi.

"Lo gak perlu kenal ama gue. Tapi, mungkin lo mau nerima penawaran gue." kata Koeun.

Seungcheol langsung mikir. Penawaran?

"Maksud lo?" tanya Seungcheol.

"Iya, gue punya penawaran. Lo bisa minta apapun ke gue asal... lo mau bantuin gue buat nyingkirin Hyoeun dari Mark. Kan kalo mereka nggak ada hubungan lo bisa pacaran ama Hyoeun. Ya, kan? Jadi, apa jawaban lo?"

'Oh gue tau, ni orang pasti yang udah nyelakain Hyoeun, makanya pikirannya gak baik kek gini.'

"Jadi, yang nyelakain Hyoeun itu elo? Lo udah gila? Lo kan cewek, kenapa ngecelakain orang kek gini? Di mana hati nurani elo?" bentak Seungcheol.

"Gue ngelakuin ini juga ada alasannya! Gue gak mau dia nikah ama Mark apapun keadaannya! Gue juga sebenarnya gak tega ngelakuin ini, tapi gue udah terlanjur sakit hati! Lo gak tau gimana rasanya ditinggal nikah ama orang yang lo cinta!" teriak Koeun.

"Jadi, elo yang nyelakain istri gue? Gak nyangka gue." kata Mark yang tiba - tiba muncul di belakang Seungcheol.

"E-eh, M-mark.." kata Koeun.

Koeun langsung terjungkang/?. Kenapa Mark bisa ada disini? Bukannya Mark lagi ngejagain Koeun di kamarnya Hyoeun?

"Mark, dengerin penjelasan gue dulu-"

"GUE GAK PERLU PENJELASAN APAPUN DARI LO! LO UDAH NYAKITIN ORANG YANG GUE SAYANGI! EMANG LO NGGAK PUAS APA NYAKITIN GUE DULU? COBA LO NGGAK SELINGKUH DARI GUE, MUNGKIN HUBUNGAN KITA BAKALAN BAIK - BAIK AJA SAMPAI SEKARANG!" bentak Mark.

"Saudari Koeun! Angkat tangan! Anda kami tangkap karena telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Saudari Hyoeun. Serahkan diri Anda sekarang juga!" teriak seorang polisi. Orang - orang yang berada di sekitar mereka langsung menonton mereka dari kejauhan.

"Lo telepon polisi?" tanya Mark pada Seungcheol.

"Ya iyalah, orang dia udah nyelakain orang ampe koma. Sebenarnya gue udah curiga ama dia dari beberapa hari yang lalu." jawab Seungcheol.

Beberapa hari yang lalu~~

"Akhirnya. Nggak sia - sia selama ini gue ngikutin dia kemana - mana." kata Koeun yang lagi ngeliat Hyoeun dari pintu kamar Hyoeun.

Koeun pun berjalan keluar rumah sakit. Tanpa dia sadari, Seungcheol ngeliat dia.

End flashback :v

"Gue curiga, soalnya ekspresinya dia selalu seneng waktu lewat pintu kamarnya Hyoeun. Ya udah, gue laporin aja ke polisi." kata Seungcheol.

"Pak! Tapi saya masih di bawah umur! Bapak nggak bisa menjarain saya!" kata Koeun yang lagi berusah buat ngelepasin diri dari borgol yang udah dipasang di tangannya.

"Sadar woy! Umur lo udah 19 tahun! Lo nya aja yang telat masuk SMA." kata Mark.

"Oh gitu? Baiklah, hukuman Anda akan jauh lebih berat!" kata Pak Polisi dan teman - temannya (?)

"Makasih ya. Lo udah ngelaporin dia." kata Mark.

"Santai aja, gue punya banyak temen di kepolisian." kata Seungcheol.

"Gue ke kamar Hyoeun dulu ya." kata Mark.

~♤♡◇♧~

Sekarang Mark ama Hyoeun cuman berduaan di kamarnya Hyoeun. Hyoeun lagi tidur. Mark lagi megang tangannya Hyoeun.

Hah.

Kenapa bisa jadi kek gini? Awalnya Mark nggak suka dijodoh - jodohin sama orang tuanya. Tapi sekarang? Dia malah jatuh cinta ama orang pilihan mamanya.

"Awalnya sih dijodohkan, tapi kenapa ya, lama - lama gue malah sayang banget ama dia? Ampe gue ga mau lepas dari dia? Dan bahkan sekarang sebagian waktu gue cuman buat nemenin dia."


























TBC :v

Mhuehehehe :v Kependekan? Iya, bener kok :'v Awalnya pengen panjang, tapi akhirnya kepanjangan dan akhirnya dibikin 2 chapter :v Jadi post yang ini dulu aja ya :v Chapter selanjutnya di post nanti kalo udah punya kuota :"v

Krisarvommentnya yo~~

Please, Still Love Me (Mark Lee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang