Tujuhbelas

57 8 3
                                    

(oh ya, di akhir cerita nanti ada catatan dari gue :v Dimohon banget buat dibaca ya :v Penting soalnya demi kelanjutan ff gaje ini :"v)














Author POV

"Pak, perusahaan Tuan Seo Jaeyi akan segera pailit karena sudah dipastikan tidak akan bisa membayar hutang mereka pada kita. Begitu juga dengan perusahaan Nyonya Jenkins, mereka sudah gulung tikar."

Samuel menyimak apa yang dikatakan oleh sekertarisnya secara seksama. Berusaha untuk fokus pada pekerjaan disaat dia khawatir apa yang akan terjadi pada Hyoeun.

"Kalo gitu... kamu suruh Tuan Hasan buat ngurusin semua surat - menyuratnya. Apa jadwal saya setelah ini?" tanya Samuel.

"Tidak ada, Pak. Jadwal bapak hari ini kosong."

"Bagus. Saya pergi."

~♤♡◇♧~

"Beneran, gue nggak nyulik Hyoeun." kata Vernon.

"Mana buktinya kalo elo nggak nyulik?" tanya Seungcheol.

"Beneran gue nggak nyulik dah. Lo harus percaya sama gue."

"Terus, dimana Hyoeun?"

"Gue nggak tau. Emang dia kemana?"

"Dia hilang."

"Hilang?"

"Kalo bukan elo pelakunya, jangan -jangan si anu."

"Anu '-'?" kata Mark, heran.

"Iya, si anu itu lho -.-" kata Seungcheol.

"Oh! Samuel, ya?" -Mark.

"-.-" -Seungcheol.

"'-'" -Mark.

"Samuel.... Keknya gue kenal deh. Dia dulu alumni SMA elo kan, Mark?" kata Vernon.

"Iya. Tapi sebelum gue menyadari kalo Hyoeun hilang, gue lihat Samuel turun dari lift arah dari lantai kamar gue gitu." kata Mark.

"Gue rasa otak dari semua ini Samuel. Dia kerjasama sama Mina. Samuel pengen Hyoeun, Mina pengen Mark. Samuel nyulik Hyoeun melalui perantara Mina, terus dengan diculiknya Hyoeun, mereka bakalan berpikir kalo elo nanti sedih dan kelama - lamaan bakalan nyari cewek baru-"

"SORRY YE, DI HATI GUE CUMAN ADA HYOEUN. TITIK."

"YEU KAGAK USAH NGEGAS KALI GUE BELOM SELESAI NGOMONG!"

"YAUDAH SELESAIN DULU!"

"YA INI GUE MAU NYELESEIN LU AJA YANG NYEROCOS!"

"Heh! Kok jadi lu berdua yang tubir anjir! Yaudah gini aja, kita besok ke kantornya Samuel, kita lihatin gerak - geriknya." kata Seungcheol.

"Emang lu tau kantornya dimana?" tanya Mark.

"Ya... ya nggak sih '-'" balas Seungcheol.

"Gue tau, kok. Gue pernah ngeliat perusahaan dia masuk tv gara - gara berhasil menyejahterakan usaha menengah ke bawah lewat pinjaman ga berbunga yang dikampanyekan di perusahaannya." kata Vernon.

"Berarti dia sukses banget ya sekarang?"

"Sukses banget malah. Apalagi dia punya semacam 'koneksi' sama orang - orang yang punya usaha menengah ke bawah, jadi ga susah buat mengembangin proyeknya itu."

"Saking bucinnya dia, akhirnya dia nyulik Hyoeun dan ngebayar Mina berapapun yang Mina mau, gitu?"

"Bisa dibilang begitu. Oh ya, sebelum kita nyingkirin Samuel, keknya kita harus ngurusin Mina dulu."

Please, Still Love Me (Mark Lee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang