Limabelas

80 8 2
                                    

And ya, seminggu lagi gue bakalan balik ke Korea. Harusnya sih baliknya udah dari 2 hari yang lalu, tapi Mark menahan gue di apartemennya dengan alasan masih kangen sama gue -.-

Jujur sih, sebenernya gue nyaman tinggal di Inggris.

Disini ada Mark yang care banget sama gue. Dia bener - bener ngerawat gue dengan baik disini.

"Sayang, kamu ngeliat dasi aku, nggak?" kata Mark.

"Ih, kan kamu yang punya! Kok nanya aku sih!" balas gue.

"Kamu beneran bakalan tinggal di apartemen aku aja? Mending kamu ke asrama kakak kamu deh, atau pergi kemana kek selama aku sekolah. Asal jangan di rumah." kata Mark.

"Kamu ngusir aku?"

"Bukan gitu. Feeling aku sesuatu bakalan terjadi waktu aku pergi. Plis, kamu ke rumah nenek kamu atau ke asrama kakak kamu deh."

"Mark, aku bisa jaga diri, kok. Apalagi ini kan apartemen kamu."

"Hah, oke. Aku pergi dulu, ya? Kamu jaga diri. Bye, Sayang~ Cium dulu."

Abis itu Mark pergi ke sekolahnya.

Mark kenapa sih? Kenapa dia bilang gitu?

Aneh emang.

~♤♡◇♧~

"Mark udah keluar dari apartemennya. Lo semua cepet culik Hyoeun."

~♤♡◇♧~

"Hyoeun~~! Weh nyantai di rumah sendiri, ya? Mark mana?"

"Mark sekolah bego!"

"Eh iya ya."

Tumben banget nih Hina, Lami, sama Jeno nge-vidcall gue.

"Kok nelpon? Jamkos ya? Pelajarannya siapa?"

"Bu Seulgi kan sakit, jadinya jamkos deh. Tapi dikasih tugas sih. Eh, elo kapan balik? Jangan kelamaan ngebolos! Udah kelas XII!" kata Lami.

"Mark nahan gue anjir! Dia bilang masih kangen banget sama gue. Ya gue bisa apa."

"Lo tau kan, Mark itu kelebihan hormon." sahut Jeno.

"Sorry, Mark nggak kayak elo ya, Jen."

"Eh udahan ya vidcall-annya, ada Pak Shindong nih! Bye! Muacchhh!" kata Hina.

"Lah, dimatiin. Kebiasaan banget sih."

KLEK!

"Hah? Mati lampu? Di apartemen kek gini bisa mati lampu?" gumam gue.

Gue mendengar suara derap langkah kaki dari arah balkon. Karena gue takut, gue pun lari ke arah pintu apartemen Mark.

Semakin gue mencoba untuk menjauh dari suara itu, gue malah ngerasa semakin didekati.

"Udah main - mainnya, Hyo."

Gue mencoba buat ngebalas suara itu. Posisi gue sekarang ada di deket rak sepatunya Mark. Deket banget sama pintu.

"Lo... lo siapa?! Apa mau lo?! Muncul lo!" teriak gue.

"Masa lo gak kenal sama adek sendiri?  Oh iya, ini pertama kalinya kita berinteraksi secara langsung, kan?"

"Elo Mina?!"

"Iya, ini aku. Mina Jung."

GIMANA MINA BISA MASUK KE SINI?!

Kan yang tau passwordnya apartemen Mark cuman gue, Mark, sama ortunya Mark doang.

"Lo, harus mati!"

Please, Still Love Me (Mark Lee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang