Seorang wanita berkerudung berlari kecil mencari tempat untuk berteduh, sembari melindungi kantong yang ia bawa. Sampailah ia di depan kantor pos untuk berteduh. Ia memeriksa barang bawaannya takut-takut ada yang basah parah.
Ternyata isi kantong itu adalah undangan. Tertulis jelas disana, undangan pernikahan Kayla dan Fatih. Wanita itu tersenyum bahagia menatap undangan pernikahannya itu.
Sembari berteduh, Kayla melihat-lihat sekitarnya. Banyak penjual kaki lima yang sedang menunggu pelanggannya sambil sibuk membenarkan terpalnya yang bocor. Mata Kayla tiba-tiba tertuju pada seorang laki-laki berpakaian lusuh yang sedang menekuk lututnya yang tidak jauh darinya.
Mata laki-laki itu menatap kosong ke depan. Entah apa yang membuat Kayla terus menatap laki-laki itu, seakan-akan ia teringat pada seseorang.
Sadar sedang diperhatikan, laki-laki itu perlahan memandang kepada Kayla. Dan entah kenapa laki-laki itu langsung tertawa sendiri, berdiri dan langsung mendekati Kayla.
Kayla yang terperenjat kaget dan berjalan mundur ketakutan.
“Heh, hush nggak boleh ganggu orang. Sana pergi!” Untungnya ada seorang pedagang yang melihat kejadian itu dan langsung mengusir laki-laki itu.
“Makasih ya pak” Ucap Kayla pada pedagang itu.
“Sama-sama Neng.” Jawab pedagang itu.
Tapi entah kenapa, Kayla tetap memperhatikan laki-laki itu yang berjalan menjauh sambil menikmati rintik hujan yang membasahi wajahnya hingga sosok laki-laki itu hilang di persimpangan.
-bersambung-