2 Tahun yang lalu,
Sore itu setelah shalat ashar di Masjid, Kayla duduk di teras Masjid. Tiba-tiba ada laki-laki yang menghampirinya,
“Maaf ya kamu pasti nunggu lama,” ucap laki-laki itu. Kayla terlihat bingung, karena dia tidak sedang menunggu seseorang dan tidak kenal dengan laki-laki yang menghampirinya itu.
“Lho, kenapa mukanya kok bingung gitu? Pasti capek ya nunggu?” Kayla tambah bingung lagi.
“Perasaan aku nggak hilang ingatan,” ucap Kayla dalam hati.
“Sil, Ndra kenalin nih, insyaallah dia calon istri ane,” ucap laki-laki itu pada 2 orang yang ada di belakangnya, 1 perempuan dan 1 laki-laki.
“Kayaknya 2 orang ini pasangan” pikir Kayla. Walau masih nampak bingung, Kayla mengikuti skenario yang dibuat oleh laki-laki itu.
“Kayla,” Kayla berkenalan dengan orang yang di belakang laki-laki itu.
“Silvi, akhirnya ketemu juga nih sama kamu. Fatih nih main rahasia-rahasiaan segala. Ngasih tau nama kamu aja nggak mau,” Kata si Perempuan itu.
Dari sana Kayla jadi tau nama laki-laki yang sok kenal sok dekat itu.
“Nah, ini suamiku Rendra namanya.” Ucap Silvi mengenalkan suaminya. Saat suaminya mengulurkan tangan untuk berkenalan, Kayla buru-buru merapatkan telapak tangannya ke dada.
“Maaf,” ucap Kayla.
“Wah, kayaknya Fatih tepat pilih istri,”
Ucap Silvi yang membuat semuanya tertawa.“Maaf ya, nggak bisa lama-lama. Tapi lain kesempatan kita makan bareng ya.”
Silvi kembali memeluk Kayla dan beralih ke Fatih,
“Jaga baik-baik Kayla, jangan sampe di rebut orang.” Fatih hanya tersenyum.
“Ya udah, kita pulang duluan ya, Wassalamualaikum.”
“Walaikumsalam,” Balas Kayla dan Fatih berbarengan.
Perlahan Silvi dan Rendra berjalan menjauh, dan saat kedua sosok itu sudah menghilang, Kayla langsung melirik Fatih,
“Disuruh nikah cepet atau ditinggal nikah sama Silvi?”
“Hm, yang kedua,” senyum Fatih.
“Kok tau?”
“Asal tebak, kamu kayaknya berbakat jadi sutradara dan aktor,” canda Kayla.
“Tenang aja, cinta bakalan indah di waktu dan orang yang tepat.”
“Aamiin.. Makasih ya,” kata Fatih sambil masih tersenyum.
“Kamu juga berbakat jadi aktris plus cenayang.” Dan merekapun kembali tertawa.
Bersambung…