Kim Kai (GS)
Oh Sehun
OtherDrama
Romance
Family Life
Marriage LifeRate: T/M
HunKai In Your Area
Typo is always
____________________________________
#Sehun Side
Aku telah siap dengan perlengkapan ku untuk ke kampus, hari ini aku ambil kelas pagi, jadi aku sudah siap pergi kuliah.
Seperti biasa aku mencium aroma yang sangat lezat dari dapur, sesungguhnya kamarku berada di lantai 2.
Aku sampai di ruang keluarga, pandangan ku langsung mengarah pada meja makan yang tak jauh dari ruang keluarga. Aku melihat sosok wanita yang sebelumnya tak pernah ku lihat, aku yakin itu bukan eomma, karena wanita tersebut terlihat masih muda.
"Sehun, kau ambil kelas pagi?" Itu eomma, jadi benar dugaan ku, aku tak tau siapa wanita itu dan ada keperluan apa ia ada disini? Lagi pula maid yang berada di mansion juga lengkap.
"Ya eomma, eomma siapa dia" jawabku disertai pertanyaan yang sudah ingin kutanyakan sedari tadi.
Eomma terlihat tersenyum kecil kearah ku, ada apa? Apa ada yang salah? Huft aku tak tau apa-apa.
"Dia adalah calon istri mu, kau lupa? Dan eomma ingin kau luangkan waktu mu untuknya, kasian juga jika dia tak akrab dengan mu!" Oh ternyata, gadis itu rupanya. Cih untuk apa aku meluangkan waktu untuknya.
"Kai, kemarilah! Ada yang ingin eomma katakan" baiklah namanya adalah Kai, dia terlihat lugu tapi menakutkan dan kasar, seperti peribahasa yang mengatakan air tenang menghanyutkan.
※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※
#Kai Side
Saat aku berbalik, aku melihat wajah menyebalkan itu lagi, ingin rasanya aku menampar nya lagi, tapi apa boleh buat disana masih ada nyonya Oh.
"Kai, sebentar lagi kan kau akan menjadi istri Sehun jadi aku minta sekarang kau belajar yang merawat Sehun, sekarang temani Sehun sarapan" kulihat nyonya Oh meninggalkan kami. Aku menatap Sehun yang berjalan menuju meja makan.
"Apa kau tetap diam disana? Bukannya eomma sudah menyuruh mu untuk merawat ku?" Lihatlah betapa sombongnya dia, ku rasa jika aku menjadi istrinya mungkin aku akan menderita.
Tanpa kata-kata aku menyusul nya, aku mengambil sebuah piring, lalu aku memberikannya nasi serta lauk yang tadi aku buat, ku berikan piring yang telah terisi itu kearah nya. Tak lupa aku juga menuangkan jus pada gelasnya.
Rasa-rasanya ini seperti hari-hari ku dengan appa. Huhh jika aku terus memikirkan tentang appa mungkin lama-kelamaan aku bisa gila dan malah membuat hati ku sakit.
Mengapa? Mengapa appa berubah? Mengapa appa tak ingin kehadiranku? Lalu mengapa appa dulu merebut ku dari eomma?
Tanpa disadari aku menangis, tidak! Untuk apa aku menangisi appa yang sudah menjual ku.
"Yak, ada apa denga mu tiba-tiba menangis?" Aku tersadar, aku menangis dihadapan nya. Aku yakin pasti aku terlihat sangat menyedihkan.
Aku menghapus air mata ku, lalu aku merapikan meja makan. Karena Sehun sudah selesai, aku membawa piring kotor ke wastafel.