Seperti biasa memasuki bulan September memang musim hujan. Aku selalu pulang dan pergi dengan nya. Dia datang tanpa aku pinta. Aku beruntung memiliki dia.
Awal September aku di undang ke acara pesta ulang tahun Soraya teman sekelas ku. Aku mengiyakan undangan dia. Dia merayakan di puncak. Aku lupa tidak memberi tahu dia(hendrik). Aku datang ke acara pesta itu pada pukul 10.00 pagi. Aku tidak memberi kabar sedikit pun kepada dia. Mungkin karena terlalu asik. Padahal HP ku terus saja berdering. aku baru pulang pukul 11.00 malam. Aku tidak memberi tahu pacarku dari pagi. Kau tau pasti dia sangat mengkhawatirkan diriku.
Baru saja aku menaiki taksi yg aku pesan lewat app. Entah ada perasaan aneh di dalam hati ku. Aku biasa saja. Mungkin hanya firasatku saja.
Di samping itu. Kau tau hendrik pacar ku mencari tau dimana aku berada dia pergi jauh jauh hanya untuk menjemput aku saja. Memang daerah puncak itu sangat sepi sekali. Jarang ada kendaraan yg lalu lalang di sini.
Sesampai dirumah. HP ku berdering
Dari bunda,aku angkat saja.
"Han,hendrik ada?" tanya nya khawatir
"Gaada bunda,memangnya kenapa?"aku heran.
" bunda telfonin nomor nya engga aktif,bilangnya dia mau jemput kamu. Makanya bunda telfon kamu" kata bunda
"Loh aku pulang naik taksi bunda,tidak dengan hendrik" aku kebingungan
"Terus hendrik dimana Han? Ini sudah pukul 2pagi " bunda khawatir
"Nanti aku cari ya bunda,bunda istirahat ya" kataku
"Yasudah,besok bunda cari. Selamat tidur han"
Aku menutup telfon nya. Perasaan ku tetap saja aneh. Kenapa hatiku gelisah?
Aku tidur sajaPagi harinya, aku menerima kabar buruk,yaa itu berita tentang hendrik pacarku. Dua orang membegal dia. Muka nya lebam sekali,dia koma. Badanku lemas mendengar berita tentang dia. Senyumnya? Suaranya? Kenapa dia?
Aku pergi kerumah sakit. Aku masuk ke ruangan dia. Sesampai di sana. Hendrik pacarku terbaring dengan banyak selang ditubuhnya. Aku menangis tidak percaya. Aku bodoh seharusnya tidak lupa memberi tahu dia kalau aku pergi. Biar tidak begini jadinya. Aku terus saja menangis
"Hey?
Aa?
Hendrik?
Sayang?
Bangun.."
Aku terus saja mencoba membangunkan nya meski air mata ku terus saja jatuh.Aku salah,seharusnya aku tidak pergi ke pesta itu,seharusnya aku bersama dia,tidak lupa memberi kabar. Aku menyesal. Aku terus saja membangunkan dirinya tanpa henti.
2 Minggu aku pulang pergi ke rumah sakit hanya untuk menjaga hendrik. Aku bergantian dengan bunda. Bunda terus Saja menangis.
Masuk tanggal 23 dia sadar. Kau tau aku bahagia sekali saat itu.
Dia terbangunnn,dan membuka matanya
"Dede? Kamu baik baik aja kan?"
Aku tersenyum kepadanya sambil menganggukan kepala ku pertanda iya.
"Kamu nangis ya? Mata nya sembab" dengan suaranya yg lirih.
"Engga ini aku jagain kamu terus,tidur nya malem mulu ditambah" elak KuAku bahagia setengah mati dia sadar,dia menanyakan kabarm
Ku saat pertama sadar.24 September aku seperti biasa mnyuapi dia makan. Saat dia mengunyah bubur itu
" Dee kamu cari cowok lain ya"
"Loh ko gitu?" kataku dengan nada tinggi