Kau tau disaat dia berbicara seperti itu aku tidak suka sekali. Untuk apa dia seperti itu? Saat aku bisa membuka hatiku lagi kenapa dia yg meminta aku pergi? Apa ada wanita lain? Apa aku salah? Beritahu aku jika aku salah bukan menyuruhku pergi.
Aku menunduk beberapa saat ruangan hening tanpa satu kata pun keluar dari mulutku dan dia."De kamu jangan nangis,bukan maksudku nyakitin kamu" katanya seraya mengusap air mataku
Aku bangkit,aku kecewa,aku pergi meninggalkan dia. Awalnya dia menahan ku. Aku langsung saja menutup pintu ruangan itu dengan keras sekali. Aku pergi jauh dari ruangan itu. Saat aku berjalan sampai loby aku bertemu bundaa.
"Han ko nangis kenapa?" bunda bertanya heran.
Aku tidak menjawab aku hurau kan bunda. Aku kecewa dengan anaknya. Kenapa dia seperti itu? Aku benci. Benci. Benci.
Setelah pulang aku masuk ke kamar ku. Ibuku bertanya
"Han sudah pulang? Tumben? Hendrik sudah sehat?"Aku tidak menjawab,aku hanya berjalan sambil menangis ke arah kamarku. Ingin aku bercerita ini kepada ibu. Kedua kali aku kecewa Bu,dua kali aku ditinggalkan orang orang yg aku sayang,ibuuu pinjamkan hatimu padaku. Buat aku kuat.
Dari sepulang dirumah sakit aku hanya mengurung diri dikamar. Ibuku mengetuk pintu kamarku
Tokk...tokk...tokk..tokkk....
"Hann? Makan yu kamu belom makan dari siang"
Aku tidak menjawab,aku hanya menangis.
"Han ibu masuk yaaa?" pinta ibu
Aku membuka kunci pintu kamarku.
Ibu duduk di sebelahku."Hann? Kamu kenapa? Kamu sakithati? Sama hendrik?" tanya ibuku
"Buuu hendrik nyuruh aku pergi" jawabku sambil menangis."Pergi gimana hann? Ibu ngga faham?"
Bingung ibuku
"Buu hendrik kemarin bilang seperti itu,dia minta suruh aku pergi ninggalin dia Bu,apa hania salah Bu? Hania salah apa sama hendrik? Kenapa hendrik gitu? Hania gamau buu" jelasku sambil terisak IsakIbuku memelukku lalu mengecup kening ku.
" hann,kamu jangan cepat ambil tanggapan yg negatif. Kamu cari tau dulu penyebabnya yaa. Ibu tau hendrik baik,ga mungkin nyakitin anak ibu ini. Percaya sama ibu yaa"
Jelas ibu ku sambil mengangkat kan dagu kuIbu mengusap air mataku
Aku mulai sadar kembali.
Malam harinya ibu mengetuk pintu kamarku
Tokkk....tokkk..tokkk..
"Hann,bunda nya hendrik telfon nih. Katanya mau bicara sama kamu"
Kata ibuAku langsung keluar,mungkin saja hendrik yg telfon.
"Mana Bu?"
"Nih" kata ibuku sambil memberikan telfon nya."Hallo?"
"Eh hania,bisa kamu kesini sebentar?" kata bunda
"Kenapa bunda?" kataku
"Hendrik koma lagi. Kamu kesini ya" jelas bundaaAku kaget, kenapa hendrik bisa koma kembali? Kenapa? Apa yg terjadi?
Aku langsung bergegas pergi ke rumah sakit. Malam itu pukul 9.00 malam. Gerimis rintik rintik turun membasahi sepanjang jalan.
Sesampai dirumah sakit aku langsung pergi ke UGD. Ada bunda disana sedang menunggu.
"Bunda? Hendrik kenapa?" tanyaku sambil terisak Isak
"Bunda engga tau Han,bunda tadi tinggal ke luar beli makanan,dia minta dibeliin roti. Makanya bunda tinggal. Pas bunda kembali bunda kira dia tidur. Tapi aneh bunda bangunin ngga sadar sadar" jelas bunda sambil memelukku"Bundaa? Aku sayang hendrik" aku menangis
Kau tau hari ituaku menangis. Aku hanya bolak balik di depan pintu UGD itu. Aku terus menoleh ke arah UGD berharap dokter segera keluar dari ruangan itu. Aku khawatir,aku takut dia kenapa napa.
20 menit aku bolak balik didepan pintu UGD,tidak lama keluar dokter
"Ibu Maryam?" tanya dokter
"Iya dok" jawab bunda
"Bisa ikut ke ruangan saya?"
"Boleh dok" kata bunda.Bunda menoleh ke arah ku
"Kamu masuk jagain hendrik ya han" pinta nyaAku mengangguk,memasuki ruangan itu. Ruangan yg terbaring seseorang yang aku sayangi. Aku mencium aroma tubuh dia. Dia yang selalu ada di setiap aku butuhkan,yang selalu mengabulkan apa yang aku ingin,yang selalu bersama