Nine

408 36 7
                                    

Author:

Halooo maaf ya lama gak di update, soalnya habis ujian akhir semester ini jadinya gak sempet nulis wkwk.

Maaf yah pendek, mungkin secepatnya bakal update lagi. Yang penting update dulu aja. 

Makasih buat yang masih ngikutin cerita double N ini hahaha, so enjoy!

Jangan lupa votes+kritik ya biar aku bisa tau kesalahan dan keinginan readers buat cerita ini hihi

~~~~~

Author POV

Berada di tengah-tengah kerumunan orang yang tidak dikenal adalah suatu kesengsaraan. Kesengsaraan yang bisa membuat mentalmu turun dan kamu tak akan bisa berpikir jernih. Setidaknya itu yang dialami Nadya sekarang.

Walaupun mental Nadya masih kuat, tapi pikirannya melayang kemana-mana. Ini perintah, keharusan, dan tidak boleh dibatalkan. Jadilah, dia berada di tribun penonton Stadion dekat kotanya. Tentu saja melihat si Mas turnamen.

Pertandingan hampir dimulai, semua penonton bersorak-sorai. Nadya berpikir bahwa diantara perempuan-perempuan itu pasti kekasih dari anak futsal yang ikut permanen. Suara mereka yang memekakkan telinga membuat Nadya menyingkir dari tribun itu. Nadya turun lalu menemukan tempat yang cukup tenang. Setidaknya.

Ia berdiri di pinggir sekali lapangan. Bukan seperti pelatih-pelatih dalam pertandingan sepak bola biasanya, bukan.

Nadya memperhatikan pertandingannya dengan fokus. Ia melihat bahwa si Mas bego itu kapten dari tim tersebut. Pantes aja, si Mas marah banget sama Nadya kalo dia gak bisa ikut turnamen. Ternyata peran si Mas itu penting sekali. Nadya lalu duduk beralaskan sepatu kets-nya.

Tunggu.

Si Mas Kapten tim-nya?

Nadya juga kapten tim-nya?

Kenapa bisa sama sih? cerca Nadya dalam hati.

~~~~~

Nathan yang sedang bekerja keras untuk membangun serangan demi turnamen ini, ia ingat bahwa Nadya melihat dia bermain sekarang. Dia nggak malu diliatin, justru Nathan tambah semangat. Semangat banget sampe-sampe dia bernafsu sekali segera meng-akhiri turnamen ini dan lanjut ke babak selanjutnya.

Nadya duduk dimana ya? Tanya Nathan dalam hati saat dia sedang tidak memegang kendali bola. Dia celinguk kesana-kemari, matanya menelusuri tribun penonton tapi hasilnya nihil. Nathan menghela napas panjang lalu berlari mengejar bola, berusaha untuk fokus lagi. Mungkin Nadya gak dateng kali ya, sergah Nathan dalam hati kemudian.

Nathan hampir saja meloncat kaget saat ia akan ke ruang ganti dan melewati pinggir lapangan, Nathan melihat Nadya duduk beralaskan sepatunya, lalu kedua lututnya ditekuk, kepalanya disandarkan diatas kedua lengannya. Yang Nathan tahu dan pastikan saat itu adalah, Nadya tidur.

Nathan berlari kecil ke arah Nadya. Dia lalu mengatur napasnya sambil menatap wajah Nadya saat tidur. Gila bro imut banget kayak gula! umpat Nathan dalam hati. Dia lalu memperhatikan tribun penonton. Masih banyak kursi yang kosong kok, kenapa dia malah duduk disini? Tanya Nathan pada dirinya sendiri. Nathan lalu menepuk-nepuk punggung Nadya pelan.

”Nad, Nad bangun woi! Pertandingannya udah selesai,” seru Nathan sedikit mengeraskan suaranya agar Nadya bangun.

Belum sempat Nathan tutup mulut, Nadya udah bangun dengan kaget dan napasnya ngos-ngosan. Dia lalu memandang sekitar dan kaget saat melihat Nathan udah ada disampingnya.

You Had Me at HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang