03

429 47 5
                                    

"Uhuk... uhuk... uhuk..." Minki tersedak saat minum, dia terkejut dengan perkataan hyung nya.

Ong Seongwoo tertawa melihat tingkah Minki. Sedangkan Minhyun melipat kedua tangannya di dada dan hanya tertawa kecil saat Minki memperlihatkan wajah shock nya.

"Hyung..."

"Seongwoo –ya, bagaimana menurutmu?"

"Tentu kau harus menikahinya. Jangan menunggu terlalu lama."

Hwang Minhyun mengangguk.

"Daebak..." Minki menunjukkan kedua jempolnya untuk Minhyun.

"Aaahhhh... aku rasanya ingin segera menikahi Jinyoung. Aku akan bicara dengan Eomma dan Appa." Minhyun terus saja meluapkan rasa bahagianya.


Semenjak percakapan mereka di sebuah café itu, Seongwoo menjadi pribadi yang sibuk dan selalu menolak jika Minhyun mengajaknya makan bersama dengan Jinyoung. Mungkin saja Seongwoo memang sibuk, wajar saja dia adalah seorang dokter jadi sibuk di rumah sakit bukanlah hal yang mengherankan. Meski begitu Minhyun tak mempermasalahkan sikap Seongwoo yang menjadi penyibuk. Hwang Minhyun benar-benar telah memberitahu orang tuanya tentang rencananya yang akan menikahi Jinyoung. Alih-alih menolak karena kekurangan Jinyoung, orang tua Minhyun malah senang dengan keputusan Minhyun.

"Apa ini hanya mimpi?" Jinyoung mencoba menyadarkan dirinya. Buatnya ini terjadi sangat cepat. Bahkan Jinyoung tak menyangka jika Minhyun akan melakukan hal yang luar biasa. Minki juga semakin dekat dengan Jinyoung, dia tak sungkan mampir kerumah Jinyoung jika memang kuliahnya pulang lebih awal. Minki juga mengenalkan kekasihnya pada calon kakak iparnya.

"Noona, aku dan hyung ingin pergi makan. Aku akan menjemputmu."

"Ah, jangan menjemputku. Tunggu aku di kampusmu, bagaimana?"

"Noona... kau mau naik taxi?"

"Ne, tunggu aku. Okay?"

"Baiklah, noona... hati-hati."

"Araso..."

-pip-


Minki berjalan keluar kampusnya, dia melihat hyung nya sudah menunggunya di dalam mobil.

"Hyung kita tunggu Jinyoung noona."

"Jinyoungie? Kau mengajaknya?"

Minki mengangguk, "Wae?"

"Eeeiihh, padahal jadwal kencanku nanti malam."

"Kau tak bisa pergi hyung... nanti malam adalah jadwal untuk kemoterapi."

Hwang Minhyun hanya bisa mendengus kesal, percuma saja membujuk adiknya agar bisa membantunya untuk membolos kemoterapi. Lirikan Minki juga siap menerkam jika Minhyun memohon padanya agar bisa membolos. Bagaimana pun juga, Minki tak mau ambil resiko jika hyung kesayangannya ambruk secara tiba-tiba.


---

Jinyoung berjalan perlahan setelah turun dari bus. Entah takdir apa yang akan terjadi, mobil yang datang dari arah berlawanan melesat dengan sangat cepat.

Tiiinn...

Tiiinn...

Orang yang mengendarai mobil itu panik dan menekan bel nya terus menerus namun Jinyoung masih saja berjalan.

GONE [HwangDeep]Where stories live. Discover now