My Cold Senior - 10

68.2K 4.4K 361
                                    

William POV.

.

.

.

Telepon dari adikku satu-satunya mengharuskanku pulang. Bukan pulang ke kota asalku, melainkan ke tempat adikku tinggal. Kami hanya dua bersaudara. Mama tinggal bersama Evelyn, adikku yang baru saja ditinggal oleh suaminya karena kecelakaan beruntun di jalan tol ketika ia dalam perjalanan menuju bandara.

Suaminya yang anak tunggal mewariskan seluruh kekayaannya pada adikku dan anak yang masih dalam kandungannya
.
Sudah sebulan lebih aku mengurus dan menjalankan perusahaan milik Carlos, almarhum suami adikku. Tidak sulit, karena Carlos bertangan dingin dan disiplin. Perusahaan miliknya merupakan perusahaan dengan kinerja dan SDM terbaik di Australia. Perusahaan itu menerapkan sistem kerja yang sudah tertata rapi. Sayang sekali ia meninggal dalam usia yang sangat muda. Bahkan usia perkawinan mereka baru setahun.

Adikku terguncang dan sangat berduka. Ia memerlukan aku dan Mama di sampingnya.

Oleh karenanya aku resign dari perusahaan milik Steven Wayne, laki-laki yang sudah membimbingku selama ini dengan begitu baik. Laki-laki yang merupakan ayah dari Jennifer, kekasihku.

Sebulan lebih tidak bertemu dengannya membuatku merindukan kecerewetan dan sikap agresifnya. Dia satu-satunya wanita yang mampu bertahan di sisiku hampir tiga tahun lamanya. Ia memberi warna lain di hidupku.

Setelah ditinggalkan begitu saja oleh Mandy dengan alasan yang membuatku sakit hati, Jennifer dengan kelucuan, kekeras kepalaan dan semua tingkahnya, membuatku berhasil melupakan Mandy dengan paksaannya agar kami pacaran.

Hari ini aku menerima pesan dari Samantha dan Airin. Keduanya bertanya apakah Jen bersamaku atau tidak. Jennifer kabur!
Bahkan Ex Boss-ku, Mr Stevan menghubungiku langsung. Apa yang bisa kukatakan selain aku tidak tau menahu soal kaburnya Jen?

Aku cukup tau diri. Menjalin hubungan dengannya tidaklah mudah, selain aku merasa tidak enak dengan Mr Stevan karena gara-gara aku, Jennifer tidak mau menduduki jabatan yang semestinya, tapi juga Mrs Stevan alias Mama Jen. Ia seperti tidak menyukaiku.
Terlebih akhir-akhir ini, seorang laki-laki yang nampaknya mendapat dukungan seratus persen dari Mama Jen, mulai mendekati Jennifer.

Aku mencoba menghubunginya, menelpon bahkan vidcall, tapi semua diabaikan oleh Jen. Tampaknya ia marah karena sebulan lebih aku mengabaikannya, meskipun bukan itu maksudku. Aku sangat sibuk dan sedang fokus pada perusahaan milik almarhum suami Evelyn. Aku harus mengambil alih perusahaan itu sampai anak dalam kandungan Evelyn berumur dua puluh tahun kelak, atau mungkin jika Evelyn menemukan sosok laki-laki baik pengganti Carlos nanti.

Dan itu semua membuatku stress. Aku frustrasi karena Jen tidak mau mengangkat teleponku. Aku memang salah. Selama ini terlalu fokus pada pekerjaan. Seandainya dia tau bahwa aku menyayanginya, memginginkannya, dan ingin membuatnya bahagia. Aku ingin mengungkapkan semua perasaanku padanya. Tapi aku terlalu malu untuk mengatakannya.

.

..

...

💟💟💟

...

..

.

Aku sedang menunggu Evelyn memeriksakan kandungannya di sebuah klinik.
Hari ini klinik cukup ramai. Sudah hampir sepuluh menit Evelyn di dalam ruang periksa. Sesekali aku mengecek email dan melirik arlojiku.

"Kak," aku mendongak, menemukan Evelyn tersenyum sambil menyodorkan resep yang harus ditebus.

"Biar aku. Kau disini saja," aku berdiri dan Evelyn menggantikanku duduk.

My Cold Senior (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang